tag:blogger.com,1999:blog-32675424156382043372024-03-21T18:50:09.817+07:00Blog IslamiByyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.comBlogger37125tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-5301961531179608432015-04-05T16:18:00.002+07:002015-04-05T16:18:37.946+07:00Say hello for You<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-JBe_GCgnA4c/VSD95uCRNeI/AAAAAAAAAiY/eej-4s-1GNc/s1600/love_diary.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-JBe_GCgnA4c/VSD95uCRNeI/AAAAAAAAAiY/eej-4s-1GNc/s1600/love_diary.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
apa kabarmu disana? apa baik-baik saja? bagaimana hidupmu? apa kamu sedang bahagia sekarang? bagaimana kuliahmu? apa semua lancar? lalu bagaimana dengan teman sekosanmu yang pernah kamu ceritakan? apakah masih membuatmu bete dan membicarakanmu dari belakang? lalu apakah semakin banyak tugas-tugas di kuliahmu yang harus diselesaikan? masih sering lemburkah? apakah sering melakukan hobi dengan teman-temanmu? sudah berubahkah jadwal tidurmu?</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku hanya menebak-nebaknya saja, inginku untuk bertanya kepadamu tetapi sebesar apa pun inginku bertanya tidak bisa, lidahku kelu untuk berbicara denganmu meski hanya lewat telepon, jari-jariku kaku untuk mengetikkan rangkaian huruf di layar ponselku yang bisa hanya aku berharap bahwa kamu akan memberikan kabar terlebih dulu seperti dahulu kala</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
sudah lama kita tak bersua meski hanya sekedar bertegur sapa</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
entah sejak kapan kita saling menjauh</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
apakah kamu yang memulainya ataukah aku? seingatku kamu yang memulai menjauhiku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
masih ingat dalam otakku terakhir kali kita bersua adalah ketika aku bertemu denganmu di waktu bulan puasa,itupun aku hanya melihat senyuman kepada penjual es, senyuman yang sesungguhnya, bukan paksaan. Apakah masih ada rasa benci seperti itukah?</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
ahh.. sudahlah</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
setiap manusia mengalami perubahan</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
mungkin saat ini kamu sedang dalam fase perubahan di hidupmu, entah perubahan apa itu ini yang ingin aku tahu</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
atau mungkin ini adalah perubahan dari pandanganku terhadapmu</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
apakah selama ini aku yang salah mengartikan kebaikanmu</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
setengah hatiku tidak sepenuhnya yakin</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
sudah seberapa kali banyak aku memutuskan untuk tidak menunggu dan mengharapkanmu</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
beberapa waktu yang lalu dengan tekad membara dengan hati yang teguh aku siap untuk berperang di medan pertempuran, mengalahkan rasa harapan kepadamu</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
kulalui hari demi hari dengan sekuat tenaga, dengan sisa persenjataan yang aku miliki meski tidak jarang kenangan tentangmu menghantamku tanpa ampun</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
sampai pada akhirnya aku tidak menangis ketika mengingatmu meskipun masih ada rasa sakit dan sesak di dada</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
tapi aku gembira bahwa usahaku membuahkan hasil meskipun masih jauh dari kemenangan</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
dengan sombongnya aku berteriak aku bisa tanpamu dan aku tidak mau hidupku porak poranda</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
keyakinanku semakin besar bahwa aku bisa melupakanmu dan memenangkan pertemuran ini meski sampai kapan batas waktunya apa sudah dekat atau masih panjang perjalanan ini</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
seperti biasa aku bangun dari tidurku yang masih dengan sekuat tenaga untuk menghindari mengingatmu, hanya mengingat bahwa aku harus bahagia hari ini dan mensyukuri apa yang sudah Tuhan berikan di hidupku memberikan keyakinan pada diriku bahwa apapapun keadaan saat ini adalah yang terbaik yang diberikan Tuhan yang lebih mengetahui dari apa yang kita ketahui</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
tapi apa ini..</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
suatu hari aku bangun dari tidurku seketika ku buka mata kamu yang pertama terlintas dalam pikiranku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
langsung ku buka smartphone yang biasa aku letakkan di samping kasurku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku berharap bahwa ada pesan dari mu atau panggilan dari mu</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
dan tidak ada satupun yang ada dilayar smartphoneku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
kekecewaan menghinggapiku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
apakah aku sudah kalah di pertempuran ini, apakah aku lengah dan tidak siap siaga sehingga aku bisa diserang dengan tiba-tiba yang kembali merobohkan pertahananku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku sudah berjuang sekuat tenaga membangun pertahanan, tapi sekali lagi apa ini</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku mulai menangis lagi setelah sekian lama </div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
ditambah rasa sesak yang menusuk hati membuat air mataku keluar tak terbendung</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
meluapkan segala yang menyesakkan di dada</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
apakah selama ini aku tidak jujur dengan diriku sendiri</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
Tuhan...</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
tanpa mengatakan apapun, pasti Engkau maha mengetahui apa yang ada di dalam hati ini</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
bohong kalau aku sudah bisa melupakannya, bohong kalau aku sudah tidak mengharapkannya, bohong jika kau sudah ikhlas melepaskannya, bohong jika aku sudah dekat untuk menang di pertempuran</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
maafkan aku Tuhan yang selalu mengeluh tentang hal ini berulang-ulang kali,selalu merengek-rengek kepadaMU</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
lancang sekali aku meminta ini semua, punya kuasa apa aku sedangkan aku masih jauh dari menghamba padaMU, aku masih jauh dari kata baik untuk menyembah padaMU, menjalankan semua perintah dan menjauhi apa laranganMU</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
lalu pantaskah aku memaksa Tuhan untuk mendekatkannya padaku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
jadi selama ini apa yang terjadi, apa yang bisa membuatku kuat, apa yang membuatku yakin untuk menang</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
dengan susah payah dan rasa sakit tak tertahan aku membangun dengan kokoh pertahananku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku bangun dengan bahan doa, ikhlas, dan kepasrahan kepada Tuhan agar tidak mudah goyah dan hancur oleh badai yang menerjang</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku ingin berpikir positif</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
salah satu ujian yang harus kulewati agar menjadi lebih tangguh dan kuat jika suatu hari aku mendapatkan goncangan yang seribu kali lipat lebih besar dari ini</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku tidak ingin kalah meskipun sekarang bangunanku roboh, kan ku bangun lagi lebih kuat, aku tidak akan berhenti berjuang karena ini hidupku</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
bukannya setiap manusia berhak untuk bahagia di hidupnya</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
ya aku mau bahagia</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
tapi yang pasti aku sangat ingin berterima kasih kepadamu karna sempat singgah dihidupku, membuat tertawa dan bahagia mungkin jalan cerita hidup kita berbeda tidak bisa bersama</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
aku berdoa bahwa pada akhirnya nanti ketika aku bertanya tentang keadaanmu, tebakkan jawabanku sesuai dengan kenyataan di hidupmu bahwa kamu akan terus baik-baik saja dan bahagia</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
dan jika suatu saat ini aku terlintas dalam pikiranmu, kamu punya rencana untuk menghubungiku hanya untuk sekedar bertanya kabarku maka jangan lakukan itu, tidak usah khawatir aku akan baik-baik saja, aku akan bahagia, ini hidupku </div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; padding: 0px;">
<br /></div>
</div>
Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-63940351429439856482012-10-26T03:00:00.001+07:002012-10-26T03:16:11.051+07:00Ucapan Selamat Idul Adha 1433H<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Ucapan Selamat Idul Adha Bahasa Inggris</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWfSZDtZQnuYM3pHZIBKUjTxMx8QtqQXJoWTwFecL6XpoLivuMNelbf0Y17He7zoOSSdWx_dSxYGilJ4suUJ1hyphenhyphenwsC0S_2y-3Y5FKMTRxmA6HJ9E8JweWFn_fbEM1z45LE1OJLC9_qtJG3/s1600/Puisi+Idul+Adha+2012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWfSZDtZQnuYM3pHZIBKUjTxMx8QtqQXJoWTwFecL6XpoLivuMNelbf0Y17He7zoOSSdWx_dSxYGilJ4suUJ1hyphenhyphenwsC0S_2y-3Y5FKMTRxmA6HJ9E8JweWFn_fbEM1z45LE1OJLC9_qtJG3/s320/Puisi+Idul+Adha+2012.jpg" width="320" /></a></div>
<b><br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /></b><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">On This Holy Occasion of Eid-al-adha,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">May The Blessings of God Lighten up ur Way,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">And Lead You to Happiness, Success & Peace,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Have a Very Happy Eid-ul-Adha</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Eid ul Adha is eid of sacrifice</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">And commitment to Allahs orders</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">May Allah bless us with the same in all circles of life</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">And help all amongst us</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Who are helpless,worried</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Kata-Kata Selamat Idul Adha</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG2snHL0U7tbZp8o4_NMIobrvTOKNqxUxwdAf_FpV_td5oXDBlBhLfZdlKv8e6T5iBCU-A5nDcnrfNLtQgQx6w6hePCacmYQl4-QrDU-hPyRc69P7yBJmCXjGnE_CDZW9KZtPISF1sjbk-/s400/Puisi+Selamat+Hari+Raya+Idul+Adha+1433+H+2012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG2snHL0U7tbZp8o4_NMIobrvTOKNqxUxwdAf_FpV_td5oXDBlBhLfZdlKv8e6T5iBCU-A5nDcnrfNLtQgQx6w6hePCacmYQl4-QrDU-hPyRc69P7yBJmCXjGnE_CDZW9KZtPISF1sjbk-/s320/Puisi+Selamat+Hari+Raya+Idul+Adha+1433+H+2012.jpg" width="320" /></a></div>
<b><br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /></b><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Hampir semua wajah umatMU berseri-seri..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Sebagian karena menikmati daging yang tak pernah mereka nikmati kecuali dihari Raya-MU.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Sebagian umatMU yang lain tersenyum karena menikmati indahnya berbagi pada sesama.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Sebagian karena suka cita kebersamaan yang tercipta.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kami sadar ya Allah..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kau tak butuhkan daging-daging itu..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Dan, sesungguhnya bukan daging itu yang akan membawa pemberinya ke Surga-MU</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kau hanya ciptakan semua ritual itu sebagai sebuah jembatan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Hanya niat tulus tanpa pamrihlah yang memberi arti bagi orang-orang yang membangun dan berhasil melewati jembatanMU itu.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Qurban adalah semangat berbagi.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Damai di hati. Damai di bumi.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Selamat Idul Qurban..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kala takbir berkumandang.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Ayam & bebek lari ke kandang.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Sapi & kambing menjadi kurban.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Babi hanya tersenyum malu karena belum masuk Islam..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Selamat Hari Raya Idul Adha ..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTBIsk3NzeTf-WOSjZbBwnoh1hOUXLV_eqZ4-Jcw78zTKyvLwE2TW48BKQ" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTBIsk3NzeTf-WOSjZbBwnoh1hOUXLV_eqZ4-Jcw78zTKyvLwE2TW48BKQ" width="200" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">SMS Lucu Idul Adha 2012</b><br />
<b><br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /></b><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Usahakan setahun ini.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kamu jaga kesehatan & makan yg banyak.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Aku gak mau pd waktunya nanti km:</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">-kurus</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">-ga bertenaga</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">-sakit2an</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Tanda sayang dr :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">PANITIA QURBAN :D</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Met Idul Adha..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">** </span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">((___))</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">‘( + + )’–.–.–.–.–.,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">( ) “ @ ‘:_/’+</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">* ‘- i – i – :_:’</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Nih aku sapi buat saudarAku.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Tapi sayang gak bisa dipotong utk qurban. :D</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Happy ied Mubarak ..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pak RT.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pak RW.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pak Lurah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pak Camat.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pak Bupati.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Saya dan segenap keluarga kampung.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Menuju hidup mandiri.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Allahuakbar..!!!</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Selamat Hari Raya Idul Adha..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Jangan lupa Tonton Qurban break ! (masih sodaraan sama prison break).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Semoga hari ini.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kamu berhasil kabur sebelum di potong yaa.. :D</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Heii sobat.. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Gimana kabarmu ?</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Ati2 yah..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Tadi panitia DKM kehilangan 1 kambing. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Berita terakhir si kambingny lg sms’an sama aku..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">hehe.. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Met idul Adha.. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Minal aidin walfaidzin..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Met Idul Adha ya teman2..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Ayo coba buat kamu yg di rumah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">yg banyak daging kurban.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Bagi2 sama anak kost dong.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pengen nyate kambing nih..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">hehe..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">SMS Selamat Idul Adha Terbaru 2012</b><br />
<b><br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /></b><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Daging (qurban) dan darahnya itu sekali – kali tidak akan sampai kepada ALLAH, tetapi yang sampai kepada-NYA adalah ketakwaan kamu. (QS. Al-Hajj ayat 37). Selamat hari Idul Adha.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Kami sekeluarga mohon maaf lahir-batin. Selamat idul Adha. Semoga perjalanan hidup kita semakin mudah dengan rezeki yang cukup dan berkah. Salam untuk keluarga.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Gema takbir berkumandang memecahkan suasana sepi yang merasuk sukma dan menenangkan jiwa. Semoga suwasana itu jadi bagian di hari raya Qurban ini bagi kita semua. Amin.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Hidup adalah sebuah pencarian. Labuhkan pencarian hidupmu hanya pada Yang Maha Kekal mski penuh pengorbanan. Layaknya pencarian dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang hanif. Selamat hari raya Idul Adha.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Ketulusan hati sering terlukai dengan keegoan. Keikhlasan penghambaan sering terguris dengan keangkuhan. Nabi Ibrahim AS selalu menjadi inspirasi tak bertepi untuk perbaiki diri. Met Idul Adha.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Selamat hari Raya Idul Adha. Semoga ALLAH melimpahkan cinta Nabi Ibrahim AS kepada ALLAH kedalam diri kita sampai akhir hayat kita.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Saudaraku se-Indonesia. Selamat merayakan Idul Adha bersama keluarga tercinta. Mohon maaf atas segala khilaf. Rayakan kemenangan dengan kesyukuran. Taqobalallahu minna wa minkum.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Selamat Hari Raya Idul Adha, Jangan lupa Tonton Qurban break ! (masih sodaraan sama prison break). Semoga hari ini, Kamu berhasil kabur sebelum di potong yaa..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: 14px;"><i>Dan alangkah baiknya kalau kita juga membaca puisi</i></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: 14px;"><i><br /></i></span></span>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Merah darah tertumpah lagi mengalir membasahi tanah</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Satu tumbang disusul dengan yang satunya</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Terjerembab dan terjatuh tanpa daya</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Namun bukan itu...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Bukan itu, hanya simbolis belaka</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Tapi, ada satu tanya?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Adakah, makna yang sama?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Antara, pengorbananmu dan pengorbanan Ismail dahulu?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Idul Adha telah menghampiri</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
para pecinta Tuhan sejati</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
dengan amalan tanda berbakti</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
pada Ilahi yang Mahasuci</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Mohon dirimu sudi melengkapi</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
dengan mengampuni segala salah</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
yang kuperbuat selama ini</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Langit lebaran telah dibentangkan</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Bumi lebaran telah dihamparkan</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Kudoakan hatimu seluas langit dan bumi</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Cukup untuk menampung dan mengampuni</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: center;">
Semua tindakanku padamu yang menyakiti</div>
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;"><br /></span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: red;">SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1433H</span></b></div>
<br />
<span style="color: #eeeeee; font-size: xx-small;">Sumber :AAN20</span></div>
Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-68365667948970791782012-10-24T12:12:00.000+07:002012-10-24T12:32:36.076+07:00Kisah Orang-orang yang terkurung di dalam Gua<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Peristiwa ini terjadi pada zaman Bani Israil, jauh sebelum diutusnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengisahkannya kepada kita berdasarkan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b><span style="font-size: large;"> بَيْنَمَا ثَلاَثَةُ نَفَرٍ يَتَمَشَّوْنَ أَخَذَهُمُ الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَى فَمِ غَارِهِمْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَانْطَبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: انْظُرُوا أَعْمَالاً عَمِلْتُمُوهَا صَالِحَةً لِلهِ فَادْعُوا اللهَ تَعَالَى بِهَا، لَعَلَّ اللهَ يَفْرُجُهَا عَنْكُمْ. فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَ لِي وَالِدَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَامْرَأَتِي وَلِي صِبْيَةٌ صِغَارٌ أَرْعَى عَلَيْهِمْ فَإِذَا أَرَحْتُ عَلَيْهِمْ حَلَبْتُ فَبَدَأْتُ بِوَالِدَيَّ فَسَقَيْتُهُمَا قَبْلَ بَنِيَّ، وَأَنَّهُ نَأَى بِي ذَاتَ يَوْمٍ الشَّجَرُ فَلَمْ آتِ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَوَجَدْتُهُمَا قَدْ نَامَا فَحَلَبْتُ كَمَا كُنْتُ أَحْلُبُ فَجِئْتُ بِالْحِلاَبِ فَقُمْتُ عِنْدَ رُءُوسِهِمَا أَكْرَهُ أَنْ أُوقِظَهُمَا مِنْ نَوْمِهِمَا وَأَكْرَهُ أَنْ أَسْقِيَ الصِّبْيَةَ قَبْلَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمَيَّ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمْ حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ. فَفَرَجَ اللهُ مِنْهَا فُرْجَةً فَرَأَوْا مِنْهَا السَّمَاءَ، وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَتْ لِيَ ابْنَةُ عَمٍّ أَحْبَبْتُهَا كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ وَطَلَبْتُ إِلَيْهَا نَفْسَهَا فَأَبَتْ حَتَّى آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَتَعِبْتُ حَتَّى جَمَعْتُ مِائَةَ دِينَارٍ فَجِئْتُهَا بِهَا فَلَمَّا وَقَعْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ: يَا عَبْدَ اللهِ، اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَفْتَحِ الْخَاتَمَ إِلاَ بِحَقِّهِ. فَقُمْتُ عَنْهَا، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً. فَفَرَجَ لَهُمْ، وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنِّي كُنْتُ اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقِ أَرُزٍّ فَلَمَّا قَضَى عَمَلَهُ قَالَ: أَعْطِنِي حَقِّي فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَرَقَهُ فَرَغِبَ عَنْهُ، فَلَمْ أَزَلْ أَزْرَعُهُ حَتَّى جَمَعْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرِعَاءَهَا، فَجَاءَنِي فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَظْلِمْنِي حَقِّي. قُلْتُ: اذْهَبْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ وَرِعَائِهَا فَخُذْهَا. فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَسْتَهْزِئْ بِي. فَقُلْتُ: إِنِّي لاَ أَسْتَهْزِئُ بِكَ، خُذْ ذَلِكَ الْبَقَرَ وَرِعَاءَهَا. فَأَخَذَهُ فَذَهَبَ بِهِ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مَا بَقِيَ. فَفَرَجَ اللهُ مَا بَقِيَ</span></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i> “Ketika ada tiga orang sedang berjalan, mereka ditimpa oleh hujan. Lalu mereka pun berlindung ke dalam sebuah gua di sebuah gunung. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung itu lalu menutupi mulut gua mereka. Lalu sebagian mereka berkata kepada yang lain: “Perhatikan amalan shalih yang pernah kamu kerjakan karena Allah, lalu berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan amalan itu. Mudah-mudahan Allah menyingkirkan batu itu dari kalian.”</i><br />
<br />
Lalu berkatalah salah seorang dari mereka: “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua ibu bapak yang sudah tua renta, seorang istri, dan anak-anak yang masih kecil, di mana aku menggembalakan ternak untuk mereka. Kalau aku membawa ternak itu pulang ke kandangnya, aku perahkan susu dan aku mulai dengan kedua ibu bapakku, lantas aku beri minum mereka sebelum anak-anakku. Suatu hari, ternak itu membawaku jauh mencari tempat gembalaan. Akhirnya aku tidak pulang kecuali setelah sore, dan aku dapati ibu bapakku telah tertidur. Aku pun memerah susu sebagaimana biasa, lalu aku datang membawa susu tersebut dan berdiri di dekat kepala mereka, dalam keadaan tidak suka membangunkan mereka dari tidur. Aku pun tidak suka memberi minum anak-anakku sebelum mereka (kedua orangtuanya, red.) meminumnya. Anak-anakku sendiri menangis di bawah kakiku meminta minum karena lapar. Seperti itulah keadaanku dan mereka, hingga terbit fajar. Maka kalau Engkau tahu, aku melakukan hal itu karena mengharapkan wajah-Mu, bukakanlah satu celah untuk kami dari batu ini agar kami melihat langit.”<br />
<br />
Lalu Allah bukakan satu celah hingga mereka pun melihat langit.<br />
<br />
Yang kedua berkata: “Sesungguhnya aku punya sepupu wanita yang aku cintai, sebagaimana layaknya cinta seorang laki-laki kepada seorang wanita. Aku minta dirinya (melayaniku), tapi dia menolak sampai aku datang kepadanya (menawarkan) seratus dinar. Aku pun semakin payah, akhirnya aku kumpulkan seratus dinar, lalu menyerahkannya kepada gadis itu. Setelah aku berada di antara kedua kakinya, dia berkata: ‘Wahai hamba Allah. Bertakwalah kepada Allah. Jangan engkau buka tutup (kiasan untuk keperawanannya) kecuali dengan haknya.’ Maka aku pun berdiri meninggalkannya. Kalau Engkau tahu, aku melakukannya adalah karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah untuk kami satu celah dari batu ini.”<br />
<br />
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pun membuka satu celah untuk mereka.<br />
<br />
Laki-laki ketiga berkata: “Ya Allah, sungguh, aku pernah mengambil sewa seorang buruh, dengan upah satu faraq [(1)] beras. Setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, dia berkata: ‘Berikan hakku.’<br />
Lalu aku serahkan kepadanya beras tersebut, tapi dia tidak menyukainya. Akhirnya aku pun tetap menanamnya hingga aku kumpulkan dari hasil beras itu seekor sapi dan penggembalanya. Kemudian dia datang kepadaku dan berkata: ‘Bertakwalah kepada Allah, dan jangan zalimi aku dalam urusan hakku.’<br />
<br />
Aku pun berkata: ‘Pergilah, ambil sapi dan penggembalanya.’ Dia berkata: ‘Bertakwalah kepada Allah dan jangan mempermainkan saya.’ Aku pun berkata: ‘Ambillah sapi dan penggembalanya itu.’ Akhirnya dia pun membawa sapi dan penggembalanya lalu pergi. Kalau Engkau tahu bahwa aku melakukannya karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah untuk kami apa yang tersisa.” Maka Allah pun membukakan untuk mereka sisa celah yang menutupi.”<br />
<br />
Itulah kisah yang diceritakan oleh beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah kisah yang di dalamnya sarat dengan pelajaran yang sangat berharga. Dalam kisah ini terkandung dalil tentang tawassul (perantara) yang dibolehkan, yaitu dengan amal shalih yang pernah dikerjakan.<br />
<br />
Orang pertama bertawassul kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan baktinya kepada kedua orangtuanya. Dia seorang penggembala, dan makanan pokoknya tergantung kepada susu ternaknya. Kebiasaan orang ini adalah memerah susu itu sesudah dia pulang dan mulai memberi minum kepada kedua orangtuanya sebelum anak dan istrinya. Inilah salah satu bentuk bakti kepada ibu dan bapak.<br />
<br />
Betapa banyak di antara manusia saat ini yang berbakti kepada orangtua sesuai keridhaan anak dan istrinya. Mereka mendahulukan anak dan istrinya, kemudian baru berbakti kepada ibu bapak mereka. Yang lebih menyedihkan lagi, sebagian mereka lebih suka menitipkan ibu bapaknya di panti-panti jompo.<br />
<br />
Tidak takutkah mereka dengan peringatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits, ketika beliau naik ke atas mimbar sambil mengucapkan amin, setiap kali menapakkan kaki di atas mimbarnya? Para sahabat yang begitu antusias dengan kebaikan, bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Apa yang anda aminkan, wahai Rasulullah?” Beliau berkata: “Jibril datang kepadaku lalu berkata –di antaranya–:<br />
<br />
<span style="font-size: large;">رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ، قُلْتُ آمِيْن </span><br />
<br />
<i>‘Alangkah celakanya seseorang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya, namun keduanya tidak menyebabkan dia masuk ke dalam jannah.’ Aku pun berkata: ‘Amiin’.” </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[(2)] Adapun kebiasaan si penggembala ini, dia menjauh untuk mencari ladang gembalaan ternaknya, dan tidak kembali kecuali sesudah malam agak larut. Dia pun memerahkan susu untuk ibu bapaknya yang ternyata telah tertidur. Dia tidak suka membangunkan mereka dan tidak mau memberikan susu itu untuk anaknya. Akhirnya dia pun berjaga sepanjang malam itu dengan susu itu masih di tangannya, sedangkan anaknya menangis di bawah kakinya.<br />
<br />
Sungguh, hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tahu betapa sulitnya keadaan si penggembala malam itu. Jauh-jauh dia menggembalakan kambing, lalu bergegas pulang dan belum sempat makan malam, sementara anaknya menangis di bawah kakinya. Gambaran yang sangat agung yang ditunjukkan oleh iman, hingga membawanya sampai pada tingkatan demikian tinggi karena baktinya kepada ibu bapaknya dan semangatnya melakukan hal itu, sehingga menjadi salah satu sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka sedikit celah yang menutupi gua itu.<br />
<br />
Ini adalah peringatan bagi umat ini, sekaligus anjuran agar berbakti kepada ibu bapaknya dan bersegera menjalankannya.<br />
<br />
Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan kisahnya. Orang kedua, dia bertawassul kepada Rabbnya dengan rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasa takut itu mendorongnya untuk meninggalkan perbuatan keji dan bujukan syahwat. Dia begitu mencintai dan ingin memiliki putri pamannya, bahkan membujuk gadis itu agar mau mengikuti keinginannya, namun wanita itu menolak. Pada suatu ketika wanita itu ditimpa kesulitan ekonomi. Hal ini mendorongnya datang menemui si pemuda. Tapi keadaan ini seolah menjadi sebuah kesempatan baik bagi si pemuda agar melampiaskan syahwatnya. Akhirnya, dia membujuk wanita agar menuruti keinginannya dan dia siap membantunya. Dengan terpaksa, wanita itu meluluskan keinginan si pemuda setelah dia menerima sejumlah uang yang cukup besar dan diserahkan sebelum dia melayani si pemuda. Akan tetapi, di saat pemuda itu sudah siap untuk melakukan segala perkara yang hanya layak dilakukan oleh suami kepada istrinya, dan tidak ada lagi yang akan mencegah si pemuda berbuat apa yang diinginkannya terhadap tubuh wanita itu, tiba-tiba wanita itu menangis dan bergetar.<br />
<br />
Pemuda itu bertanya: “Ada apa?” Si wanita mengatakan bahwa dia takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dia belum pernah melakukan perbuatan keji (zina) sebelum itu. Mendengar ucapan wanita tersebut, pemuda itu segera berdiri dan meninggalkan si wanita yang sangat dicintainya serta harta yang diberikannya untuk si wanita. Itulah keimanan, yang mendorongnya meninggalkan perbuatan zina. Padahal dia mampu melakukannya, bahkan semua sarana dan fasilitas serta situasi sangat mendukung keinginannya. Tetapi, iman dan rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala menuntutnya segera meninggalkan perbuatan keji itu dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh sangat disayangkan, sebagian anak-anak kaum muslimin, justru melangkah menuju perbuatan keji ini. Lebih celaka lagi, semua dikemas dengan label Islam; Pacaran Islami. Bahkan para orangtua mendukung perbuatan tersebut. Mereka merasa bangga bila anak gadisnya bergandengan atau berduaan dengan seorang pemuda, entah teman sekolahnya atau hasil perkenalan di sebuah tempat. Sementara pada diri para pemuda dan pemudinya, rasa minder akan menghinggapinya jika mereka tidak mempunyai pacar. Jadi, seolah-olah dalam Islam perzinaan itu sah-sah saja. Na’udzu billahi min dzalik. Maha Suci Allah dari kedustaan yang mereka ada-adakan. Tapi, lihatlah bagaimana pemuda itu. Dalam keadaan sudah hampir melakukannya, terhadap wanita yang dicintainya, tanpa ada yang merintangi. Ternyata dia segera beranjak pergi meninggalkan si wanita dan membiarkan harta itu untuknya. Itulah taubat yang membasuh dosa. Rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat laki-laki itu menjauhi putri pamannya itu, padahal dia adalah wanita yang paling dicintainya. Wanita yang memberi kesempatan kepada dirinya untuk berbuat apa saja, tapi juga mengingatkannya agar bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita itu mengingatkannya kepada Dzat yang dirinya adalah hamba sahaya-Nya. Wanita itu mengingatkannya kepada Allah: “Wahai hamba Allah, bertakwalah kepada Allah!” Artinya, buatlah antara dirimu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebuah pelindung, dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan penuh rasa takut dan harap. “Bertakwalah kepada Allah, jangan kau buka tutupnya kecuali dengan haknya,” kata wanita itu. “Lalu aku pun berdiri meninggalkannya.<br />
<br />
Ya Allah, kalau Engkau tahu aku melakukannya karena mengharap Wajah-Mu, maka lepaskanlah kami dari batu ini.” Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memberi celah lebih lebar daripada sebelumnya, namun mereka belum dapat keluar. Apa yang mendorongnya meninggalkan wanita itu dalam keadaan dia sudah ada di atas tubuhnya? Apa yang mencegahnya dari kemaksiatan? Tidak ada yang menghalanginya selain kokohnya sikap ta’zhim (pengagungan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam sanubarinya. Tidak ada yang menghentikannya selain kebesaran Rabbnya yang bertahta di hatinya, sehingga menimbulkan rasa takut dan merasa diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia segera berdiri karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengharap pahala dan takut akan siksa-Nya. Menghormati hak orang lain Alangkah banyak di antara manusia yang masih suka mengangkangi hak orang lain.<br />
<br />
Sementara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits shahih dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:<br />
<br />
<span style="font-size: large;"> مَنِ اقْتَطَعَ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لَقِيَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ </span><br />
<br />
<i>“Siapa yang mengambil harta seorang muslim tanpa alasan yang haq, niscaya dia bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan Dia sangat murka kepadanya.” (HR. Ahmad)</i><br />
<br />
<i></i>Bayangkanlah hari yang sangat dahsyat tersebut. Ketika manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan tidak berkhitan, di saat kita sangat membutuhkan karunia dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br />
<br />
Dalam hadits lain yang hampir serupa dengan ini, terkait dengan sumpah, mereka bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam: <i>“Walaupun sebatang kayu arak –untuk siwak–?” Kata beliau: “Walaupun hanya sebatang kayu arak.”</i><br />
<br />
Artinya, seandainya kita mengambil sebatang kayu arak dari seorang muslim dalam keadaan dia tidak senang kamu mengambilnya, niscaya kita akan bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan dia murka. Lantas, di mana sikap ta’zhim (pengagungan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari orang-orang yang berbuat zalim seperti ini? Seandainya dia memiliki sikap ta’zhim kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentulah dia seperti orang yang diceritakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Kita perhatikan kisah tentang orang ketiga ini. Dia menyewa seorang buruh agar bekerja dengan upah yang telah ditentukan, tetapi pekerja itu tidak jadi mengambil upahnya. Dia malah pergi tanpa membuat kesepakatan dengan majikannya agar upahnya dikembangkan.<br />
<br />
Namun, kedermawanan majikan tersebut mendorongnya mengolah upah buruh tadi sehingga bertambah banyak. Tak lama, dari upah buruh tadi yang tidak seberapa, harta itu berkembang menjadi berlimpah. Kemudian datanglah si buruh menagih upah yang dahulu dia tinggalkan. Oleh si majikan, harta yang berasal dari upah si buruh diserahkan seluruhnya kepada buruh tersebut. Dia berkata: “Lalu aku berikan kepada buruh itu semua yang telah aku kembangkan dari upahnya. Andai aku mau tentulah tidak aku berikan kepadanya melainkan upahnya semata.” Artinya, dia kuasa untuk tidak memberi buruh tadi harta yang sudah dikembangkannya dalam waktu cukup lama. Akan tetapi, dengan sikap pemurahnya itu, dia menyerahkan semua harta yang diperoleh dari upah buruh tersebut.<br />
<br />
Lalu dia pun berkata: <i>“Ya Allah, kalau Engkau tahu aku melakukannya demi mengharap rahmat-Mu dan takut akan siksa-Mu, maka lepaskanlah kami.”</i> Maka batu itu pun bergeser dan mereka berjalan keluar dari gua tersebut. Melalui kisah ini pula kita dapatkan bahwa selamat dari petaka/bencana adalah balasan atas amal perbuatan yang shalih. Betapa besar ganjaran yang diterima oleh mereka yang jujur dan amanah dalam bermuamalah. Majikan yang jujur dan amanah yang mengembangkan upah buruhnya adalah cermin bagi kita melihat betapa langkanya kejujuran dan amanah itu di sekitar kita saat ini. Dia menyerahkan semua harta yang dihasilkan dari pengembangan upah buruhnya, tanpa meminta imbalan atau bagian atas upayanya mengembangkan upah buruh tersebut. Sementara di sekitar kita, hal ini justru menjadi peluang untuk memperoleh harta tambahan. Wallahul Musta’an. Alangkah tepat ungkapan ini: Bersabarlah dengan kesabaran yang indah, alangkah dekatnya jalan keluar Siapa yang senantiasa yakin diawasi oleh Allah dalam semua urusan pasti selamat Siapa yang jujur terhadap Allah tentu tidak akan celaka Dan siapa yang mengharapkan-Nya tentu Dia ada di mana pun diharap Jelaslah, dari hadits ini bahwa ketiga laki-laki mukmin ini, di saat mereka ditimpa malapetaka dan keadaan mengimpit mereka, serta putus asa akan datangnya kelonggaran dari semua jalan selain jalan Allah Tabaraka wa Ta’ala satu-satunya, maka mereka pun berlindung dan berdoa kepada-Nya dengan ikhlas, serta menyebutkan amalan-amalan shalih mereka yang dahulu biasa mereka ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada waktu-waktu senang, sambil mengharapkan agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui keadaan mereka di saat-saat yang sulit. Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />
<br />
<span style="font-size: large;">تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ </span><br />
<br />
“Ingatlah kepada Allah ketika dalam keadaan senang, tentu Dia mengingatmu pada saat-saat yang sulit.” </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[(3)] Wallahu a’lam.</div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 12px; text-align: center;" />
catatan :<br />
<span style="background-color: white; text-align: center;"><i><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">[(1)] Kira-kira 16 ritl. Ritl adalah ukuran yang dipakai untuk menimbang, dan takarannya berbeda antara satu negeri dengan negeri lainnya. Di Mesir misalnya, 1 ritl= 12 uqiyah, 1 uqiyah= 12 dirham. 1 dirham sendiri = 3,98 gram perak, berarti 1 faraq sekitar 9,17 kg. Adapula yang berpendapat 1 uqiyah= 40 dirham, sehingga 1 faraq sekitar 30,5 kg.</span></i></span><br />
<span style="background-color: white; text-align: center;"><i><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"> [(2)] Shahih Adabul Mufrad (no. 503), dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu. </span></i></span><br />
<span style="background-color: white; text-align: center;"><i><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">[(3)] HR. Ahmad dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan sanadnya sahih dengan syawahid, lihat Zhilalul Jannah fi Takhrij As-Sunnah (hal. 138), karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu.<br /></span></i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 12px; text-align: center;"><br /></span>
<span style="color: #999999; font-size: xx-small;"><i><span style="background-color: white; font-family: arial; text-align: center;">Sumber : </span>http://id-mirror.blogspot.com/2012/05/kisah-orang-orang-yang-terkurung-di.html</i></span></div>
Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-73071433002070597892012-09-25T17:22:00.001+07:002012-09-25T17:22:03.801+07:00Tanda-Tanda Kematian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Assalamu'alaikum Wr. Wb<br /><br />pada kesempatan kali ini,saya akan berbagi pengetahuan tentang "Tanda-tanda kematian"</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tanda 100 hari menjelang ajal :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tanda 40 hari menjelang kematian :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tanda 7 hari menjelang ajal :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan.Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tanda 3 hari menjelang ajal :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tanda 1 hari sebelum kematian :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">mengucapkan 2 kalimat syahadat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sahabatku yang budiman, subhanAllah, <em>Imam Al-Ghazali</em>, mengetahui kematiannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Beliau menyiapkan sendiri keperluannya,</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">beliau sudah mandi dan wudhu, meng-</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">kafani dirinya, kecuali bagian wajah yang</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">wajahnya. SubhanAllah. Malaikat maut akan</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">menampakkan diri pada orang-orang yang</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">terpilih. Dan semoga kita menjadi hamba</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">yang terpilih dan siap menerima kematian</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">kapanpun dan di manapun kita berada. Amiin.</span></div>
</div>
Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-15527533569256377292012-07-28T09:44:00.004+07:002012-07-28T09:52:00.557+07:00Datangnya Bulan Ramadhan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Assalamu'alaikum...Wr. Wb.</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Pada kesempatan ini saya akan berbagi ilmu tentang keutamaan Bulan ramadhan,,,</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">mumpung nie masih Bulan ramadhan :D</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/c0.0.278.278/p403x403/179507_331600163597651_1270297740_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/c0.0.278.278/p403x403/179507_331600163597651_1270297740_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Pada Bulan Ramdhan ini kita seharusnya bahagia...karena jika kita saja sudah senang saja menyambut datangnya Ramadhan,maka raga kita diharamkan terkena api neraka</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /><i>Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan (karena iman dan Allah), maka diharamkan jasadnya masuk ke dalam api neraka".</i><br /><br />Maka kita wajib bersyukur karena kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini :D<br /><br />Di samping itu kita juga harus menjaga puasa kita agar tidak hanya mendapat lapar dan haus saja,maka kita harus menjaganya dengan sekuat tenaga</span><br />
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><i>Sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari & Muslim)</i></span><br />
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><i><br /></i></span></div>
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Bulan Ramdhan juga bulan diturunkannya Al-Qur'an atau dikenal Nuzulul Qur'an</span></div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />Maka perbanyaklah membaca Al-Qur'an serta berdzikir<br /><br /><br /><span style="font-size: large;">شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَہِدَ مِنكُمُ ٱلشَّہۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن ڪَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ۬ فَعِدَّةٌ۬ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِڪُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِڪُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُڪۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُڪَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَٮٰكُمۡ وَلَعَلَّڪُمۡ تَشۡكُرُونَ</span></span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><i>“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (Al-Baqarah : 185)</i></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">
<div style="text-align: justify;">
Dan pada bulan Ramadhan itu syaithan dibelenggu,pintu neraka tertutup serta dibukaNya pintu surga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><br />
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Rasulullah SAW bersabda :<br /><br /><i>“Jika datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga (dalam riwayat Muslim :”Dibukalah pintu-pintu rahmat) dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu syetan”</i><b><u> (Hadits Riwayat Bukhari 4/97 dan Muslim 1079)</u></b></span></div>
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><b><u><br /></u></b></span></div>
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Dan malam yang sangat mulia ialah Malam Lailatul Qadar yaitu malam yang lebih baik dari 1000 bulan,,maka pada bulan Ramadhan ini carilah berkah pada malam Lailatul Qadar</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: large;">لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)</span><br /><br /><i><br />“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5) </i><br /><br />Demikian yang dapat saya sampaikan...jika anda berkenan silahkan berkomentar</span><br />
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Wassalamu'alaikum Wr. Wb.</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://www.facebook.com/byyoupradana17">Byyou Pradana</a></span><br />
<div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
</div>
</div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-60145864198264369872012-05-22T21:57:00.000+07:002012-05-22T21:57:32.215+07:00Dalam Mihrab Cinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<pre style="text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Di malam yang sunyi ini aku sendiri...hehe malah nyanyi
saya berkesempatan berbagi cerita yang bisa dijadikan teladan karena saya sudah mengantuk dan tulisannya berantakan silahkan anda download saja (saran saya,,hehehe) semoga bermanfaat :)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://qfs.mobi/f138968">Dalam Mihrab Cinta (download)</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>password : byyoupradana</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Dalam Mihrab Cinta</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>(Sebuah "Petikan" Roman Pembangun Jiwa)</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Habiburrahman El Shirazy
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>qon yang terletak di daerah
Pagu, Kediri, Jawa Timur </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Siang itu Pesantren Al Fu
rgeger. Pengurus Bagian
Keamanan menyeret seorang santri yang diyakini
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> itu. Santri itu mengaduh dan minta
ampun.
"Ampun, to</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>mencuri. Beberapa orang santri terus menghajar santri
berambut gondron
glong jangan pukul saya. Saya tidak
mencuri!" Santri yang mukanya sudahberdarah-darah
itu mengiba.
87
Satu
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>eram.
"Sungguh, bukan saya pelakunya." Si Rambu</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Ayo mengaku. Kalau tidak kupecahkan kepalamu!"
Teriak seorang santri berkopiah hitam dengan wajah
sangat
gt
Gondrong itu tetap tidak mau mengaku.
Serta merta dua bogem melayang ke wajahnya.
"Nich rasain pencuri!" teriak Ketua Bagian Keamanan
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> gudang pesantren yang dijaga beberapa santri.
Ked</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>yang turut melayangkan pukulan. Si Rambut Gondrong
mengaduh lalu pingsan.
* * *
Menjelang Ashar, si Rambut Gondrong siuman. la
dikunci d
iua tangan dan kakinya terikat. Airmatanya meleleh.
la meratapi nasibnya. Seluruh tubuhnya sakit. la merasa
kematian telah berada di depan mata.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> itu sampai mampus!"
"Wong maling kok ngaku-ngaku </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Di luar gudang para santri ramai berkumpul. Mereka
meneriakkan kemarahan dan kegeraman.
"Maling jangan diberi ampun!"
"Hajar saja maling gondron
gsantri. Ini kurang
ajar. Tak bisa diampuni!"
la menangis mendengar itu semua. Sepuluh menit
kemudian pintu gudang terbuka. la sangat ketakutan.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>enahan mereka
dengan sekuat tenaga. Pak Kiai, pengasuh pesan</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Tanpa ia sadari ia kencing di celana karena saking takutnya.
Para santri yang didera kemarahan meluap hendak
menerobos masuk. Tapi Lurah Pondok
mtren
masuk dengan wajah dingin. Beliau diikuti empat
pengurus. Satu di antaranya Ketua Bagian Keamanan.
Lampu gudang dinyalakan. Pintu gudang lalu
ditutup oleh Lurah Pondok. Pak Kiai berdiri tepat di
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ian Keamanan." Ketua Bagian Keamanan
membuk</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>hadapannya. Empat pengurus dan Lurah Pondok
mengambil posisi mengelilingi si Gondrong.
"Ini Pak Kiai pencuri yang selama ini menjarah
barang-barang para santri. Baru tadi siang ditangkap
basah oleh Ba
ga pengadilan.
"Siapa namamu?" tanya Pak Kiai. Karena jumlah
santri putra ada seribu lima ratus santri, Pak Kiai tidak
hafal nama semua santrinya.
Si Rambut Gondrong menjawab pelan, "Syamsul...
Syamsul Hadi, Pak Kiai."
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ari si Burhan di kamar 17
Pak Kiai. Di k</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Nama yang sangat bagus. Benar kamu yang
mencuri?"
Syamsul menggelengkan kepala. Ketua Keamanan
marah,
"Dia,memang orangnya sangat bandel Pak Kiai.
Dia tidak mau mengaku, tapi kami menangkap basah
dia sedang membuka le
mamar 17 sudah dua orang kehilangan
uang. Saat itu kamar sepi, kami yang memang
memasang orang di atas eternit melihatnya membuka
lemari Burhan."
"Benarkah kau membuka lemari Burhan?" tanya Pak
Kiai pelan.
"Benar Pak Kiai. Tapi tidak untuk mencuri."
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>au si Syamsul tertangkap karena
membuka lemarinya?</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Lantas untuk apa?!!" bentak Ketua Bagian Keamanan
garang.
88 89
"Karena saya diminta untuk mengambilkan uang
oleh Burhan Pak Kiai." Jawab Syamsul.
"Hmm...Burhan ada?" tanya Pak Kiai sambil
melihat Ketua Bagian Keamanan.
Ada, Pak Kiai."
"Dia tahu ka
l"
"Tahu Pak Kiai."
Pak Kiai manggut-manggut dan mengerutkan dahi.
"Panggil Burhan kemari!" pinta Pak Kiai.
"Baik Pak Kiai."
Ketua Bagian Keamanan lalu bergegas keluar.
* * *
Syamsul berharap Burhan mau menjelaskan semuanya.
Namun dalam hati ia bertanya-tanya, Burhan tahu
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ilkan uangnya. Dengan penjelasan
Burhan itu ia be</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>kalau dirinya tertangkap kenapa tidak menjelaskan
semuanya. Apa karena Burhan takut pada amarah para
santri. Atau...? Ia tidak bisa banyak memprediksi.
Seluruh tubuhnya terasa ngilu. Ia berharap di hadapan
Pak Kiai, Burhan menjelaskan bahwa ia memang diminta
Burhan mengam
brharap namanya dibersihkan dan semua
santri yang telah berlaku aniaya padanya diberi
hukuman, paling tidak harus minta maaf.
Burhan datang dengan wajah sedikit pucat. Namun
masih tampak tenang. Ia sama sekali tidak memandang
Syamsul yang sedang berdarah-darah kesakitan.
"Burhan ke sini!" pinta Pak Kiai.
90
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>benar?"
Syamsul </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Burhan mendekat.
"Kau sudah tahu apa yang terjadi? Kenapa Syamsul
diadili dan kenapa kau dibawa kemari?" lanjut Pak Kiai.
"Iya Pak Kiai."
"Kau harus jujur. Karena kejujuran mendatangkan
kebaikan. Dan kedustaan mendatangkan petaka.
Syamsul ini mengaku bahwa kau memintanya mengambilkan
uangmu di lemarimu, apa
menunggu jawaban yang akan keluar dari
mulut temannya itu. Ia berharap temannya itu jujur,
mengatakan yang sebenarnya. Dengan suara bergetar
Burhan menjawab, "Ti...tidak benar Pak Kiai!"
Syamsul kaget bagai disambar geledek. Dengan
penuh amarah dia berteriak,
"Teganya kau Bur... Kau santri atau bajingan?!
Dancok kau Bur!"
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>dengan
suara lantang. Kedua matanya menyala sep</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Diam kau maling! Kau yang jelas bajingan bukan
Burhan!" bentak Bagian Keamanan.
"Demi Allah yang menciptakan langit dan bumi Pak
Kiai. Saya tidak mencuri. Burhan yang tadi meminta
saya mengambilkan uangnya untuk beli baju dan
mentraktir saya. Biarlah seluruh laknat Allah menimpa
saya jika saya berdusta!" Syamsul bersumpah
erti mata
elang.
Pak Kiai agak kaget. Beliau langsung memandang
Burhan,
"Burhan karena Syamsul sudah berani bersumpah.
Kau harus berani juga bersumpah bahwa apa yang
91
kaukatakan benar. Jika tidak maka kau bersalah. Kau
akan dapat hukuman atas kedustaanmu. Sebab
kedustaanmu itu telah mencelakakan orang lain."
Dengan tenang Burhan menjawab, "Penjahat akan
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>n melakukan apa saja untuk
menutupi kejahatannya" </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>melakukan apa saja untuk menutupi kejahatannya Pak
Kiai. Baiklah, saya bersumpah bahwa apa yang baru saja
saya katakan benar. Jika saya berdusta maka semoga
segala laknat Allah menimpa saya."
Saat mengucapkan sumpah itu, dalam hati Burhan
mengatakan yang dimaksud dengan kata-katanya
"bahwa yang baru saja saya katakan benar" adalah
perkataannya "penjahat ak
abukan yang lain. Tak ada yang
tahu hal itu kecuali Burhan. Syamsul meneteskan
airmata. Hatinya sangat sakit. Rasa sakit hatinya melebihi
seluruh sakit di sekujur tubuhnya yang berdarah-darah.
"Baiklah, semuanya lebih jelas. Untuk memutuskan
siapa yang sesungguhnya harus dihukum, silakan
pengurus bermusyawarah. Dan sekalian tentukan
hukuman yang paling bijak." Kata Pak Kiai sambil
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> yang
canggih!"
Burhan lalu pergi. Para pengurus </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>memandang wajah para pengurus. Lalu beliau pergi.
Setelah Pak Kiai pergi, Syamsul berteriak-teriak
marah. Andai kedua tangan dan kakinya tidak diikat
tentu ia akan mengamuk.
"Burhan, kaulah bajingan paling jahat! Kau tega
memfitnah temanmu! Ingat Burhan, Allah tidak tuli! Allah
tidak tidur!"
Burhan menjawab tenang sambil memandang ke
Lurah Pondok, "Penjahat ulung itu bisa beraktin
gjuga meninggalkan
gudang. Mereka menuju kantor untuk rapat. Akhirnya
diputuskan, Syamsul dihukum gundul dan kemudian
dikeluarkan dari pesantren.
Pengurus bergerak cepat. Lurah Pondok menelpon
ayah Syamsul, seorang pengusaha batik sukses di
Pekalongan. Yang lain menyiapkan acara eksekusi
penggundulan. Keputusan rapat pengurus itu ditulis
resmi. Diketik rapi. Ditandatangani oleh Lurah Pondok,
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> Syamsul
Hadi terbukti bersalah melakukan kej</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Sekretaris Pondok, Ketua Bagian Keamanan, dan
Pengasuh Pondok Pesantren.
Sore itu juga Syamsul diambil dari gudang. Di
halaman pondok telah disiapkan kursi yang diletakkan
di tengah garis melingkar. Syamsul digiring dan
didudukkan di kursi itu. Para santri menyaksikan
eksekusi penggundulan itu dari luar garis. Bagian
Keamanan membacakan hasil keputusan:
"...dengan ini diputuskan bahwa Saudar
aahatan pencurian
yang dilarang agama dan melanggar tata tertib pesantren.
Karenanya ia dikeluarkan dengan tidak hormat dari
pesantren, dengan sebelumnya dihukum takzir yaitu
digundul untuk dijadikan pelajaran bagi santri yang lain."
Para santri bersorak sorai. Kata-kata sumpah serapah
keluar menghujat Syamsul. Syamsul benar-benar sangat
terpukul. Ketika gunting bagian keamanan mulai
mencowel-cowel rambut kepalanya ia menangis. Sepuluh
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>, Pak. Inilah tata tertib yang telah kita
sepakati bersa</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>menit kemudian eksekusi itu selesai. Syamsul dibawa lagi
ke dalam gudang. Dua orang pengurus membawa
seember air dan menyuruhnya mandi. Ikatan di tangan
92 93
dan di kakinya dilepas. Semua barang Syamsul telah
dikemas rapi dan diletakkan di gudang.
Jam sebelas malam orangtua Syamsul datang. Pak
Kiai menemui di ruang tamu pesantren. Syamsul berikut
barang-barangnya dihadirkan. Pak Kiai dan Lurah
Pondok menjelaskan semuanya.
"Maafkan kam
ima. Syamsul terbukti mencuri maka harus
dikeluarkan." Kata Lurah Pondok santun.
"Kita mengenal wejangan orangtua kita dulu, jika
ada satu rayap di kapal maka harus segera dibuang. Kalau
tidak rayap itu bisa menjadi banyak, menggerogoti kapal
dan bisa menenggelamkan kapal serta membinasakan
seluruh penumpangnya. Itulah yang saat ini kami
lakukan. Rayap itu harus dibuang..." Ketua Bagian
Keamanan menimpal.
"Saya berharap, ini jadi pelajaran bagi Syamsul. Dan
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> jika
sampai di rumah nanti. Namanya memang telah rus</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>setelah ini Syamsul berubah. Saya melihat Syamsul ini
punya potensi untuk baik dan maju." Kata Pak Kiai
bijaksana.
Ayah Syamsul, Pak Bambang, sangat malu dan
marah. Di ruang itu juga ia menampar anaknya berkalikali,
"Anak tak tahu diri! Apa masih kurang Papa
memberimu uang saku dan lain sebagainya. Kurang
uang tinggal minta, kenapa malah maling!"
Plak! Plak! Plak!
Syamsul meringis. Ia diam saja. Ia merasa tak ada
gunanya membela. Ia akan menjelaskan semuany
aak.
94
Ia benar-benar hancur di pesantren itu. Tapi ia berharap
tidak hancur di tempat lain.
Sebelum ia meninggalkan ruangan itu ia tegakkan
kepala dan berkata setenang mungkin, "Pak Kiai,
Panjenengan sudah melakukan tindakan zalim dengan
memperlakukan saya seperti ini. Panjenengan belum
melakukan tabayun yang sesungguhnya. Dan kalian
para pengurus yang memutuskan hukuman untuk saya
dengan semena-mena, dengar baik-baik, kalian telah
melakukan dosa besar! Kesalahan besar! Ini hak adami.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>pesantren. Namun penjelasannya itu
tidak bisa diterima</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Suatu saat kalian akan tahu siapa yang benar dan siapa
yang salah. Kalian akan tahu kelak siapa sebenarnya
rayap itu. Dan aku tidak akan memaafkan dosa kalian
semua kecuali kalian mencium telapak kakiku!"
Mendengar hal itu Ketua Bagian Keamanan hanya
geleng-geleng kepala. Pak Kiai tersentak, ada keraguan
berbalut kekuatiran menyusup dalam hatinya, namun
diam saja.
* * *
Sampai di rumah ia ternyata juga menemukan hal
yang sama. Ia menegaskan bahwa ia terfitnah. Ia tidak
pernah mencuri di
oleh seluruh anggota keluarganya.
Kemarahan ayahnya juga tidak reda. Kedua kakak dan
ibunya lebih percaya pada keputusan pesantren.
"Sudah lebih baik kau mengakui dosamu itu dan
bertaubat. Sesali perbuatanmu itu dan jangan keras
kepala!" Kakak sulungnya yang sudah punya dua anak
itu marah.
95
Hanya adiknya, Nadia, yang tidak berkomentar.
Nadia lebih merasa iba pada kondisi kakaknya.
"Apa tidak sebaiknya dibawa ke dokter untuk
diobatkan Ma. Kasihan Kak Syamsul." Kata Nadia.
Pak Bambang langsung menyahut garang, "Kita
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>a aku tidak
mencuri, Nadia?" Tanya Syamsul.
Nadia diam. </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>tidak perlu kasihan sama maling. Biar dia rasakan akibat
kejahatannya!"
Tak ada yang berani membantah. Bu Bambang
masih tampak marah. Rasa marahnya saat itu mengalahkan
rasa kasihan pada anaknya itu.
Syamsul istirahat di kamarnya dengan mata
berkaca-kaca. Jika keluarga sudah tidak lagi percaya
padanya. Apalah arti hidup di dunia ini.
Nadia masuk ke kamarnya membawa peralatan
P3K. la bersihkan luka-luka kakaknya dengan air
mineral, lalu dengan rivanol. Setelah itu ia oleskan
Betadine.
"Apakah kau juga tidak percaya bah
wTidak menjawab.
"Jawab Nadia, aku butuh seseorang yang menguatkan
aku. Aku bisa gila!" Seru Syamsul serak.
"Sudahlah, Kak. Jangan bahas itu lagi. Yang penting
kakak sembuh dulu. Nadia akan rawat kakak. Kakak
jangan kecil hati, selama Allah bersama kakak, maka
kakak jangan takut bahwa semua manusia memusuhi
kakak."
"Jadi kau percaya bahwa bukan aku pencurinya?
Kau percaya penjelasanku, Nadia."
96
"Itu tidak penting, Kak. Saya ingin kakak berubah
lebih baik. Dan Nadia akan selalu menganggap Kak
Syamsul adalah kakak Nadia."
Syamsul kecewa. Nadia pun tidak juga mempercayainya.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>u </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>97
Nadia membaca surat dari kakaknya itu dengan
airmata bercucuran. la langsung berteriak-teriak
memanggil Mamanya. Sang Mama datang tergopohgopoh,
begitu membaca surat itu rasa keibuannya terbit.
la pun menangis. Namun Sang Ayah dan kedua kakak
Nadia malah geram dan marah.
"Kita harus cari Syamsul, Pa. Kelihatannya dia
memang tidak bersalah. Kita harus berdiri bersama anak
kita, Pa." Kata Bu Bambang.
"Iya, Pa. Kita bisa minta polisi mengusut kasus di
pesantren itu. Kalau Kak Syamsul tidak bersalah kan
berarti dia dianiaya." Tambah Nadia.
98
"Kalian ini, dasar perempuan, ba
rmembaca surat
gombal kayak gitu saja berubah. Itu hanya akting si
Syamsul. Aku sudah tidak percaya lagi sama anak
brengsek itu!" Jawab Pak Bambang marah.
"Kita lihat saja dulu perkembangannya. Paling dua
hari lagi Syamsul juga pulang." Sahut kakak pertama.
"Iya Syamsul telah memilih jalannya. Dia sudah
dewasa. Sudah lulus SMA. Biarkan ini semua jadi
pembelajaran baginya." Imbuh kakak kedua.
Jika sudah demikian Bu Bambang dan Nadia tidak
bisa berbuat apa-apa. Hanya saja dalam hati Bu
Bambang berdoa semoga Syamsul anaknya baik-baik
saja, dan mau pulang kembali.
* * *
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>khirnya ia nekat. Ia naik bus mini warna kuning </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Sudah satu minggu Syamsul pergi. la mengelana di
Kota Semarang. Tidur dari masjid ke masjid. Makan
seadanya. Dengan berbekal ijazah SMA ia melamar
pekerjaan dari kantor ke kantor, pabrik ke pabrik, tapi
belum juga diterima. Sebab semua pabrik mensyaratkan
ada keterangan surat kelakuan baik dari kelurahan.
Berarti ia harus pulang. Dan itu yang tidak mau ia
lakukan.
Ia sudah berusaha mencari kerja, tapi tak juga dapat.
Akhirnya timbul dalam pikirannya, mungkin jalannya
untuk makan adalah dengan mencuri, mencopet dan
menjambret. Ia masih maju mundur melakukan hal itu.
Ajurusan
Mangkang-Penggaron. Sampai di Jrakah ia melakukan
aksi perdananya. Mencopet.
99
Dan.. .naas!
Korbannya waspada. la ketahuan. la langsung
lompat dari bus. Bus berhenti. Semua orang berterikteriak,
"Copet, copet!" Orang yang mendengar hal itu
langsung berlarian mengejarnya. la lari ke arah Ngaliyan.
Terus berlari. Sampai dekatkampus dua IAIN Walisongo,
ia tertangkap. la babak belur dihakimi massa. Untung
ada patroli polisi. Nyawanya diselamatkan oleh polisi.
Berita tertangkapnya dirinya di Ngaliyan masuk
koran terkemuka di Jawa Tengah, Suara Mahardika. Juga
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>" kata Nadia.
"Kamu itu masih bau kencur. Tahu apa m</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>masuk berita televisi. Untung ia tidak bawa KTP. KTP
dan semua barangnya ia titipkan pada seorang takmir
masjid tua di dekat Pasar Bulu. Ia mengaku bernama
Burhan. Dari Jakarta.
Keluarganya di Pekalongan membaca isi koran dan
melihat berita itu. Mereka tersentak. Bu Bambang
menangis, "Ia benar-benar jadi pencuri!"
Pak Bambang dan kedua kakaknya mengatakan,
"Sudahlah ia kita ikhlaskan. Untung dia memakai nama
samaran, jadi tidak mencemarkan nama keluarga."
Hanya Nadia yang tidak percaya.
"Saya yakin copet itu bukan Kak Syamsul. Itu orang
lain yang mirip Kak Syamsul
,asalah
dunia kriminal, Nadia!" Sengit kakak kedua.
Nadia tidak bisa menjawab. Dalam hati ia ingin
membuktikan bahwa anggapannya benar.
* * *
100
Sejak itu ia mendekam di penjara Polsek Semarang
Tugu. Ia satu sel dengan dua orang narapida yang
tertangkap karena mencuri sepeda motor. Dua narapidana
itu mengajaknya untuk bergabung dalam
komplotannya. Ia pura-pura mengiyakan, sebab ia takut
jadi bulan-bulanan mereka. Ia diberi tahu trik-trik
mencuri sepeda motor yang canggih. Juga trik-trik
mencuri rumah orang kaya.
"Di daerah Papandayan dan Candi, Semarang atas,
banyak rumah mewah. Jika kita berhasil menggasak satu
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ren</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>101
Dua
rumah saja. Kita bisa kaya mendadak." Kata napi
berkumis tebal.
Ia lalu diberi tahu peta daerah-daerah strategis untuk
beroperasi. Ia masihbimbangbagaimana meneruskan
hidup. Ia teringat cita-citanya. Ingin jadi mubaligh
ternama sekaligus pengusaha Muslim yang berhasil.
Maka setelah lulus SMA ia minta masuk pesantren sambil
kuliah. Ia memilih pesantren di Kediri. Waktu di SMA
memang ia agak nakal. Tapi dalam hati terkecil, citacitanya
adalah jadi mubaligh.
Dan kejadian di pesantren itu mengubah segalanya.
Ia teringat Burhan. Anak pengusaha dari Jakarta itulah
sumber petakanya. Ia dijebak Burhan, saat pesan
t
sedang panas oleh kejadian beberapa pencurian. Uang
santri hilang. Ia jadi kambing hitam. Dan kini ia benarbenar
mendekam jadi pencuri.
Sudah satu minggu ia dipenjara. Ia mulai bosan.
Napi berkumis tebal berkata padanya,
"Kau tenang saja Bur. Minggu depan bos kami akan
datang. Dia akan menebus kami. Kau akan kami
usahakan ikut ditebus. Tapi konsekuensinya, kau harus
ikut memperkuat kami."
Ia mengangguk. Jika itu benar-benar terjadi, ia
memang benar-benar akan masuk di dunia hitam. Ia
berdoa semoga ada mukjizat yang mengeluarkannya
dari penjara. Tapi ia tidak bisa mengelak dari kejahatannya
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>agap tidak
percaya.
"Tenang. Aku kakakmu, Nadi</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>mencopet. Ia diputuskan mendekam di sel selama
enam bulan. Satu bulan pertama ia akan menjalaninya
di Polsek Tugu. Dan ada kemungkinan dipindah ke
Penjara Kedungpane.
102
Siang itu ia baru saja menyantap jatahnya makan
siang. Seorang polisi datang dan membawanya keluar.
Di ruang tamu ia melihat seorang gadis berjilbab. Hatinya
berdesir. Nadia. Antara gembira dan sedih terbit dalam
hatinya. Gembira bertemu adiknya, sedih karena kini
adiknya tahu ia benar-benar seorang kriminil.
"Nadia!" Serunya pada adiknya.
Nadia menoleh ke arahnya. Kaget. Tidak percaya.
"Kau.. .kaubukanKakSs.. .s..." Nadia
ga."
Nadia menggeleng-gelengkan kepala dan menangis.
"Tidak.. .tidak.. .tidak, Kak!"
"Tenang Nadia, beri kesempatan aku bercerita. Mari
kitabicara dengan tenang."
Nadia duduk tenang. Airmatanya bercucuran.
"Kau sendirian, Nadia?"
Nadia mengangguk.
"Keluarga semua baik?"
Nadia kembali mengangguk.
"Apa mereka sudah tahu aku disel?"
"Begitu membaca koran Suara Mahardika dan
menonton berita di televisi mereka semua yakin yang
tertangkap adalah kakak, meskipun memakai nama
Burhan. Hanya aku yang tidak percaya, maka aku
kemari. Ternyata dugaanku salah. Kakak memang
seorang penjahat!"
Syamsul menangis.
103
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ik Kak."
la lalu bernegosiasi dengan polisi. Ka</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Maafkan aku Nadia. Demi Allah ini yang pertama
kali aku lakukan. Dan aku berharap yang terakhir
kalinya." Syamsul lalu menjelaskan perjalanan hidupnya
sejak pergi dari rumah sampai kehabisan uang. Dan
kejadian di Ngaliyan itu.
"Tolonglah aku, Adikku."
Nadia diam. Rasa kasihannya keluar setelah
mendengar cerita kakaknya.
"Hanya kau yang kuharapkan, Adikku.Tolonglah!"
"Bagaimana aku bisa menolongmu Kak?"
"Tebuslah aku biar aku bisa keluar dari sini."
"Berapa Kak?"
"Kau bawa kartu ATM?"
"Iya."
"Isinya berapa?"
"Tiga juta."
"Baik. Biar aku negosiasi dengan polisi dulu. Baru
kauambil uang di ATM ya."
"B
arena ia sudah
belajar cara negosiasi dengan polisi, maka urusannya
mudah. Apalagi ia menyebut seorang nama yang ia
dapat dari kedua napi itu. Nama itu dikenal sebagai
beking para kriminal. Akhirnya ia bisa keluar dari penjara
dengan menebus cuma duajuta lima ratus.
Ia berterima kasih kepada adiknya. Dan ketika
adiknya mengajaknya pulang, ia tidak mau.
"Mereka pasti sudah tidak sudi melihat mukaku."
104
"Tenang, Kak. Mereka akan Nadia yakinkan bahwa
yang dipenjara itu bukan kakak. Tapi Burhan. Orang
yang mirip kakak. Mereka kan tidak tahu kalau kakak
sudahbebas. Kakak bilang saja tidak pernah dipenjara.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>.
Ia merasa karena terlanjur nekat maka ia harus
</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Nadia tidak akan membocorkan hal ini pada mereka.
la tetap tidak mau. Nadia memberinya uang lima
ratus ribu, lalu kembali ke Pekalongan dengan perasaan
sedih. Syamsulberharap akan menemukan cahaya yang
terang dalam hidupnya.
105
Syamsul merasa tidak bisa bertahan di Semarang.
la ingin mengadu nasib yang lebih baik di tempat lain.
Maka dengan bus ekonomi ia nekat pergi ke Jakarta
setelah mengambil barang-barangnya di masjid dekat
PasarBulu.
Sampai di Jakarta ia tak tahu harus berbuat apa. Ia
tiba di Lebak Bulus pagi buta. Bingung mau ke mana.
Setelah shalat Subuh ia berjalan-jalan di terminal melihatliha
tnekat. Akhirnya ia nekat naik angkot jurusan Parung. Ia
ingin mencari masjid. Ia ingin tinggal di masjid.
Sampai di Parung ia turun, lalu berjalan kaki mencari
masjid. Bertemu dengan sebuah masjid ia utarakan
keinginannya untuk tinggal.
"Mungkin saya bisa bantu-bantu menjaga dan
membersihkan masjid. Kebetulan saya dulu dari
pesantren." Katanya pada orang yang ada di masjid.
"Maaf Dik, kebetulan sudah ada yang tinggal di sini.
Dua orang malah. Juga dari pesantren. Sekarang sedang
kuliah di UIN Syarif Hidayatullah. Maaf kami tidak
nambah orang."
la kecewa. Berkali-kali ia temukan masjid. la
utarakan niatnya. Dan jawabannya mirip: tidak
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>amsul. Oh ya nama
saya Abbas. Panggil saja Pak Abbas. </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>menerima tambahan orang. Di masjid yang terakhir, saat
itu menjelang Ashar, dan dia sangat kelelahan, takmir
masjid menyarankan agar dia mengontrak rumah saja.
"Adik kan bisa mencari kerja. Tidak harus tinggal di
masjid. Adik cari saja kontrakan di dekat masjid ini. Kalau
kami perlu bantuan, Adik, kami bisa panggil Adik. Kalau
tinggal di masjid tidak bisa. Kamarnya cuma satu dan
telah ditempati Pak Ali, imam masjid ini, bersama isteri
dan anaknya. Gimana Dik? Nanti saya bantu cari yang
murah. Oh ya siapa tadi nama Adik?"
Pada bapak yang halus budi itu, ia tidak berani
berdusta,
"Nama saya Syamsul Pak."
"Ya jadi begitu saran saya Dik S
yKebetulan saya
Ketua RT 2 di perumahan ini."
Akhirnya ia ikut saran Bapak itu. Ia mendapatkan
rumah satu kamar. Sewa per tahunnya dua juta. Ia
menggigitbibir.
"Saya cuma punya empat ratus ribu, Pak."
"Baik. Pemilik rumah ini mengatakan katanya bisa
dicicil empat kali. Sekali cicil berarti lima ratus ribu. Kamu
ada empat ratus, bagaimana kalau yang seratus ribu saya
usahakan. Adik bisa bayar kapan saja adik ada. Tapi
cicilan selanjutnya adik usaha sendiri."
106
"Saya pinjam tiga ratus ya Pak. Biar saya ada
pegangan bulan ini."
"Oboleh."
Jadilah ia menyewa rumah. Sejak hari itu ia tinggal
di sebuah perumahan tak jauh dari Parung. Ia mulai kenal
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>apat
dua itu bagus. Yang ketiga dan keempat biasan</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>dengan masyarakat. Namun sudah satu bulan ia belum
juga dapat kerjaan. Uang pegangannya tinggal lima kali
makan. Ia bingung. Ia hams berbuat apa. Cicilan rumah
bulan depan juga belum ada. Akhirnya ia berkata pada
diri sendiri, "Aku haras nekat. Minta belas kasihan orang
itu mental pecundang!"
Hari itu ia naik anggot ke Lebak Bulus. Lalu naik
Kopaja yang sesak penumpang. Ia nekat mengamalkan
'ilmu' yang didapat dari dua napi saat ia dipenjara.
Berhasil! Seorang cewekberambutkeriting jadi korban.
Ia lalu beroperasi di bus yang lain. Berhasil! Seorang ibuibu
setengah baya berpakaian modis jadi korban.
"Kalau mencopet jangan terlalu tamak. Sehari
dya hilang
konsentrasi." Ia teringat kata-kata napi berkumis tebal.
Ia merasa harus pulang. Sampai di kontrakan ia Wrung
hasil jarahannya.
Dari dompet cewek keriting cuma lima puluh ribu.
Tapi ada kartu ATM-nya. Dari dompet ibu-ibu setengah
baya modis, lumayan, enam ratus ribu. Semuanya
serarus ribuan, enam. Ada KTP dan SIM-nya. Ia ambil
uang itu, ia masukkan ke dalam dompetnya. Sementara
dompet korbannya ia simpan di laci almari.
Meskipun diliputi rasa berdosa ia merasa lebih
tenang. Malam harinya ia pergi ke pemilik rumah nyicil
107
kontrakan. Hari berikutnya ia melakukan hal yang sama.
Dapat cuma satu korban. Ia pulang. Ia tak mau ambil
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>u berlaku." Ia ingat Burhan
sudah serius dengan Dalmayant</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>risiko. Korbannya kali ini seorang cewek berjilbab modis,
kelihatannya mahasiswi. Ya, mahasiswi setelah ia lihat
ada kartu mahasiswanya. Cantik juga, katanya dalam
hati ketika melihat fotonya. Ada foto yang lain. Foto
mahasiswi itu dengan seorang pria. Mungkin pacarnya,
gumamnya. Ia terkesiap.
"Tunggu, agaknya aku kenal dengan lelaki ini."
Katanya. Ia amati dengan seksama, "Benar. Ini si Bajingan
Burhan itu. 0 jadi ini pacar atau calon isterinya yang
lain." Ia semakin yakin ketika membaca tulisan di balik
foto berukuran 6x8 itu.
"Silvie bersama Mas Burhan di Sby."
Ia tersenyum. Ia penasaran. Ia lihat KTP cewek itu.
"Ini saatnya perhitungan
ki, santriwati dari
Tulungagung. Putri seorang kepala KUA. "Burhan ini
benar-benar buaya! Tidak bisa dibiarkan!"
Setelah mengambil uang dan KTP dari dompet
korbannya ia melangkah keluar sambil menenteng tas
ranselnya. Sekalian shalat Ashar ia hendak pinjam
kendaraan pada Pak Abbas. Ia ingin mencari alamat yang
ada di KTP itu yang kelihatannya tidak jauh dari tempat
ia tinggal. Cewek itu ringgal di Villa Gratia, Parung bagian
timur. Sementara dirinya ada di Parung bagian barat.
Bakda Ashar ia meluncur dengan sepeda motor Pak
Abbas. Tak lama ia temukan Villa Gratia itu. Perumahan
elite. Pintu masuknya dijaga satpam. Ia tak jadi masuk.
Ia terus saja jalan. Ia harus berpenampilan yang tidak
108
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> napi berkumis tebal, "Jangan pernah
mengatakan sasaran</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>mencurigakan. Ia teringat di ranselnya ada kopiah putih
yang biasa ia pakai kalau shalat. Ia pakai kopiah itu baru
pakai helm. Ia lihat alamat rumah cewek itu. Jl.
Flamboyan 19. Ia tersenyum. Ia sudah mantap menghadapi
satpam. Ia kembali ke Villa Gratia.
Ketika mau masuk satpam menghentikannya. Ia
lepas helmnya, sehingga tampak ia pakai kopiah.
Seketika satpam bersikap lebih ramah.
"Mau ke mana Pak Ustadz? Ke rumah siapa?" tanya
satpam itu.
Ia tersenyum dalam hati. "Baru pakai kopiah saja
langsung dipanggil ustadz. Wah boleh juga ini, aku
ternyata bakat jadi ustadz juga." Batinnya.
"Mm. Saya mau ke Flamboyan 17." Jawabnya
mantap. Sengaja ia tidak bilang Flamboyan 19. Ia teringat
pada nasiha
t kita sebenarnya kepada siapapun
saat observasi! Termasuk ketika bertanya atau menjawab
pertanyaan."
"O mau ke rumah Pak Broto ya. Jadi si Kecil Dela itu
sudah mau ngaji ya Ustadz. Cepat sekali Pak Broto dapat
ustadz, padahal baru kemarin sore bilang ke saya." Kata
satpam itu.
"Iya. Alhamdulillah. Nanti kalau dengar ada yang
mencari guru ngaji bisa bilang saya ya." Ia tersenyum.
"Ya, insya Allah, Ustadz, tapi komisinynya, Ustadz."
"Beres, Pak."
Ia lalu masuk dengan tenang. Rumah-rumah di
perumahan itu mewah semua. Seperti istana. Ia masuk
109
Jalan Flamboyan. Rumah bernomor 19, luar biasa besar.
Dalam hati ia berkata, "Si Burhan bajingan itu beruntung
punya mertua tajir begird." Ia lalu mencari masjid.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>asuk. Tak lama seorang lelaki
gemuk bersarung dan </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketemu masjidnya juga mewah dan bagus. Ia teringat
kata-kata satpam tadi, "Jadi si Kecil Dela itu sudah mau
ngaji ya Ustadz. Cepat sekali Pak Broto dapat ustadz,
padahal baru kemarin sore bilang ke saya." Ia tersenyum.
Ia berharap Pak Broto belum menemukan guru
ngaji. Ia merasa harus nekat. "Mau nyopet aja perlu
nekat, masak mau ngajar ngaji tidak nekat. Tak ada
salahnya tho copet ngajar ngaji biar dosanya terhapus
dikit-dikit." Batinnya dalam hati.
Lalu dengan mantap ia memarkir sepeda motornya
di depan rumah di Jalan Flamboyan no. 17. Ia pencetbel.
Seorang pembantu wanita agak tua membuka pintu.
"Oh, Pak Ustadz. Mau ketemu siapa?"
"Pak Broto ada, Bu?"
"Ada. Silakan masuk Pak Ustadz."
Dengan tenang ia
mberbaju koko keluar.
"Oh Ustadz. Di mana kita pernah bertemu ya Pak
Ustadz?" Pak Broto merasa kenal.
"Mungkin di suatu masjid. Saya juga lupa Pak Broto.
Gini Pak Broto langsung saja, ada yang memberitahu
saya, katanya Pak Broto perlu guru pri vat ngaji untuk si
Kecil Delia. Apa betul?" Syamsul menjawab dengan
sangat tenang.
"Benar Pak Ustadz. Sudah ada seorang guru ngaji
yang datang tadi pagi tapi saya tidak cocok, sebab dia
110
tidak ada background pesantrennya. Saya ingin guru
ngaji yang pemah belajar di pesantren."
"Kebetulan saya dulu pernah nyantri di Kediri. Asli
saya dari Pekalongan Pak Broto. Sekarang saya tinggal
di perumahan di Parung bagian barat."
"O ya...ya...ya. Alhamdulillah kalau begitu.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Delia juga yang pinter nyanyi."
"Uda Delia ingin, Kak </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Semoga si Delia mau. Sekarang tinggal Della-nya mi. Oh
ya nama Pak Ustadz siapa ya? Saya lupa?"
Syamsul ingin tertawa. Belum pernah bertemu tapi
merasa sudah kenal. Kadang orang kaya itu aneh.
"Nama saya Syamsul, Pak Broto."
"O ya..ya...ya. Saya panggilkan Delia dulu. Biar
segera clear urusannya."
Pak Broto lalu masuk memanggil-manggil anaknya.
Tak lama, ia kembali keluar bersama anak putri berumur
enam tahun.
"Ini Dik Delia ya?" sapa Syamsul dengan ramah.
"Iya." Jawab Delia acuh tak acuh.
"Kenalkan nama kakak Syamsul, panggil Kak
Syamsul."
"Kak Syamsul mau jadi ustadz Delia ngaji ya?"
"Iya. Itu jika Delia mau berteman dengan Kak
Syamsul."
"Kak Syamsul bisa nyanyi nggak. Soalnya Delia
inginnya tuh ustadz
Syamsul nyanyi apa?"
"Coba Kak Syamsul nyanyi lagu daerah dari
Kalimantan!"
111
"Wah kalau itu mah kecil. Nih dengerin baik-baik
ya Delia:
Ampar-ampar pisang pisangku belum masak.
Masak bigi dihubung bari-bari.
Mangga lepak mangga lepak
Patah kayu bengkok..
Syamsul lalu menyanyi dengan semangat. Delia lalu
ikut bernyanyi. Begitu lagu selesai, Delia langsung
berkata pada ayahnya,
"Saya mau ayah. Kak Syamsul pinter."
Pak Broto tersenyum, "Ya sudah kalau begitu. Ayah
mau bicara sama Kak Syamsul dulu ya. Kamu masuk
sana!"
Delia lalu masuk dengan berlari dan berteriak, "Hore
aku puny a ustadz pinter nyanyi...!"
"Alhamdulillah Pak Ustadz. Seperti yang Ustadz
dengar sendiri. Delia mau. Terus kontrak kita bagaimana?"
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>di masjid perumahan ini,
Insya Allah. Setelah shal</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Saya ikut aturan bapak saja. Saya tidak meragukan
profesionalitas Pak Broto."
Kening Pak Broto berkerut.
"Hmm baiklah. Saya samakan dengan privat
pianonya Delia saja ya Ustadz?"
"Saya ikut. Tolong dijelaskan detilnya."
"Satu minggu empat kali pertemuan. Satu pertemuan
satu setengah jam. Sehingga satu minggu ada enam jam.
Satu jamnya saya hargai seratus ribu. Jadi satu minggu
112
enam ratus ribu. Dan satu bulannya dua juta empat ratus
ribu. Kalau ada jam tambahan maka harga per jamnya
seratus ribu. Begitu Ustadz, bagaimana?"
"Sepakat."
"Terus pengaturan jamnya bagaimana, Ustadz?"
"Begini saja. Pak Broto saja yang bikin dengan
melihat jam kegiatan Delia. Insya Allah habis ini saya ke
masjid. Saya shalat Maghrib
at kita bicarakan di masjid
iadwalnya. Bagaimana Pak?"
"Baik Pak Ustadz. Baik."
"Kalau begitu saya pamit dulu."
Syamsul meninggalkan rumah itu dan pergi ke
masjid. Sambil menunggu ia berbincang-bincang dengan
penjaga masjid. Ia banyak mendapatkan info yang
berharga. Termasuk tentang penghuni rumah no.19 Jalan
Flamboyan. Silvie ternyata mahasiswi jurusan ekonomi
UI. Silvie anak tunggal. Ayahnya seorang pengusaha di
bidang travel dan pariwisata. Namanya Pak Heru.
"Pak Heru itu bisa dikatakan yang paling kaya di
perumahan ini. Ia punya travel yang sudah punya
cabang di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Cabang
travel-nya juga ada di Singapura, Malaysia dan Arab
Saudi." Begitulah penjaga masjid itu menerangkan.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ngan Pak Broto.
Kesepakatan-kesepakatan ten tang h</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Hanya saja Pak Heru sedikit pelit. Kalau membantu
masjid sedikit. Masihbagusan Pak Broto yang tak pernah
hitungan kalau membantu."
Waktu Maghrib tiba. Jamaah berdatangan.
Penjaga itu yang azan dan iqamat. Saat shalat mau
113
didirikan penjaga masjid itu mempersilakan Syamsul
jadi imam. Syamsul ragu dan tidak mau. Tapi Pak Broto
yang sudah hadir memaksanya agar ia mau. Akhirnya
ia pun jadi imam. Dalam hati ia beristighfar sebelum
maju dan berkata, "Ya Rabbi apakah kau mau
menerima shalat hamba-hamba-Mu yang diimami
seorang pencopet?"
Ia shalat dengan membaca surat-surat pendek.
Bacaannya tartil. Satu tahun di pesantren cukup baginya
untuk membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Usai
shalat ia berbincang-bincang d
eari dan jam dengan
cepat tercapai. Di tengah asyiknya berbincang, Pak Heru
ikut nimbrung. Pak Heru bercerita tentang musibah yang
menimpa putrinya semata wayang,
"Sekali ini dia naik bus kota langsung kecopetan.
SIM, STNK, KTP, Kartu Mahasiswa hilang. Untung pas
tidak bawa ATM. Ia juga kehilangan empat ratus ribu."
Pak Broto diam mendengarkan. Demikian juga
Syamsul. Dalam hati Syamsul berkata, "Pak, si Copet
yang mencopet putri Bapak ada di depan Bapak."
Seorang jamaah yang mendengar dari kejauhan
mendekat sambil berkata, "Mungkin karena kurang
zakat kali, Pak."
"Masak? Kan tiap tahun harta saya sudah saya zakati
2,5 persen."
"Mungkin yang kurang infak shadaqahnya. Shadaqah
kan tolak balak. Bener nggak, Ustadz?"
Syamsul mengangguk.
114
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>elulu di ruang belajar Delia. Kadang di taman.
Kad</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pak Heru terdiam. Syamsul harus minta diri pulang.
Sebab ia pinjam kendaraan Pak Abbas hanya sampai jam
delapan malam. Dalam perjalanan ia berniat untuk
taubat dan jadi manusia baik sungguhan.
115
Sejak itu Syamsul mulai menata hidupnya. la merasa
jika gaji privat ngajinya cukup, maka tidak perlu lagi
mencopet. Dan ia berjanji dalam hati akan mengembalikan
dompet korban-korbannya ke alamatnya
masing-masing.
Seminggu empat kali ia mengajar Delia. Dan agar
tidak mengecewakan kala mengajar, ia pergi ke toko buku
untuk membeli beberapa buku cerita anak Islami.
Dongeng-dongeng anak. Buku-buku permainan anak.
Juga psikologi anak. Syamsul berusaha sebisa mungkin
117
Tiga
eBook by MR.
menjadikan Delia keranjingan mengaji. Tempat ngajinya
tidak
mang di masjid. Bahkan terkadang ia ajak jalan pakai
kendaraan dan mencari daerah yang enak untuk mengaji.
Pak Broto senang sekali dengan kemajuan putri
bungsunya itu.
Dari mulut Delia, Syamsul banyak tahu tentang
Silvie. Sebab Delia diajar matematika oleh Silvie. Dan
akhirnya Silvie pun kenal Syamsul. Selain mengajar
Delia, Syamsul mulai mendapat tawaran mengajar anak
yang lain. Ia merasa bisa hidup mandiri dari uang yang
halal. Saat ia merasa ada uang lebih ia langsung
menabung. Dan untuk menambah ilmu serta menguatkan
statusnya, Syamsul masuk kuliah di Institut Ilmu
Al-Quran (IIQ) Jakarta. Dengan begitu statusnya adalah
mahasiswa. Ia juga berani kredit kendaraan. Karena tanpa
kendaraan ia tidak bisa ke mana-mana.
Suatu ketika selesai mengajar Delia ia bertemu Pak
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>eritahukan
jatidiri saya kepada Burhan Pak? Ini demi kebaikan
</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Heru di masjid. Ayah Silvie itu mengajaknya berbincangbincang.
"O jadi Ustadz Syamsul kenal dengan Burhan
Faishal yang sekarang masih di Pesantren Al Furqon?
Burhan itu calon menantu saya. Dia putra Pak Anwar
pemilik percetakan besar di Pasar Rebo lho nak."
"O ya Pak. Saya kenal sekali dengan dia. Kebetulan
saya dan dia satu pesantren. Tapi benar, Burhan itu calon
menantu Bapak?"
"Benar Ustadz. Malah Nak Burhan sendiri sudah
melamar Silvie."
118
"Sama keluarganya Pak?"
"Ya baru bicara bilateral dengan saya. Belum dengan
orangtuanya. Tapi dia sudah kasih cincin sama Silvie."
"Agak aneh, yang Bapak maksud Burhan yang ada
tahi lalatnya di jfdatnya?"
"Iya benar."
"Aneh."
"Aneh apa Ustadz?"
"Saya akan memberikan informasi penting. Tapi
Bapak mau bersumpah untuk tidak mem
bkeluarga Bapak dan keluarga Burhan?"
"Info apa Ustadz?"
"Info penting. Kalau Bapak tidak mau bersumpah
tidak akan saya beritahu."
Pak Heru penasaran. Akhirnya ia mau bersumpah
menuruti syarat Syamsul.
"Baik Pak. Tolong dengar baik-baik. Burhan
memang santri yang cerdas. Tapi menurut saya tidak
cocok, maaf, jadi menantu Bapak. Kasihan Silvie
nantinya."
"Kenapa bisa begitu Ustadz? Ustadz jangan lancang
ya!"
"Sabar dulu Pak. Tunggu saya selesai berbicara.
Setahu saya Burhan Faishal itu sudah serius bertunangan
dengan seorang santriwati namanya Damayanti binti
Ustman. Santriwati asal Tulungagung. Saya tahu persis.
Sayang saya tidak punya foto mereka berdua."
119
"Ustadz jangan memfitnah dong. Ustadz jangan
main-main ya."
"Begini Pak Heru. Alamat tinggal saya saat ini jelas.
Pak Broto tahu siapa saya. Jadi kalau saya macammacam
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>jika ini salah
wahai Tuhan." Meskipun dia j</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Bapak bisa menindak saya. Saya sarankan Pak
Heru langsung membuktikan sendiri. Jangan beritahu
Silvie. Kalau Silvie diberitahu pasti akan telpon atau SMS
Burhan. Dan Burhan akan berusaha menutupi kebenaran.
Saya sarankan Bapak langsung ke Tulungagung.
Ke rumah tunangan Burhan. Saya punya alamatnya.
Baru setelah itu Bapak boleh mengambil keputusan."
"Baik Ustadz. Kata-kata Ustadz saya pegang. Mana
alamatnya."
Syamsul menulis alamat kantor di mana ayah
Damayanti kerja.
"Pak Utsman, ayah Damayanti itu kepala KUA, jadi
mudah mencarinya. Saya juga akan pegang sumpah
Bapak. Ini hanya Bapak yang tahu."
"Baik. Saya akan ke sana secepatnya. Kebetulan saya
harus melihat travel saya di Surabaya."
Dalam hati Syamsul berkata, "Saya tidak memfitnah
Burhan. Saya hanya ingin menyelamatkan Silvie dari
orang licik seperti Burhan. Ampuni saya
uga mengakui ia melakukan
ini juga karena didorong dendam.
* * *
Hari terus berjalan. Satu minggu kemudian, di suatu
Ahad pagi, Syamsul sedang bincang-bincang dengan Pak
Abbas mengenai kegiatan remaja masjid di dekat tempat
120
tinggalnya untuk menyambut Ramadhan. Pak Heru
datang. Syamsul kaget. Jangan-jangan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, hal-hal di luar yang ia perhitungkan.
Syamsul minta waktu pada Pak Abbas untuk
menemui Pak Heru.
"Assalamu'alaikum." Sapa Pak Heru.
"Wa'alaikumussalam. Ada apa Pak Heru?" Jawab
Syamsul.
Pak Heru malah menangis, "Terima kasih Ustadz.
Terima kasih. Kalau tidak karena info Ustadz mungkin
saya akan menanggung malu besar. Dan anak saya akan
tidak jelas masa depannya."
"Ada apa sebenarnya Pak Heru?"
"Saya sudah ke Tulungagung Ustadz. Saya sudah
bertemu dengan Pak Utsman. Apa yang Ustadz
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>u. la langsung
menelpon ke Kediri, ke kantor pengur</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>sampaikan benar. Pak Utsman bercerita panjang lebar
tentang hubungan putrinya dengan Burhan. Sampai
akhirnya, di akhir cerita Pak Utsman menangis. Karena
pertunangan putrinya dengan Burhan itu harus dia putus
karena akhlak Burhan yang ternyata sangat buruk. Akhir
bulan kemarin Burhan dikeluarkan dari pesantren karena
terbukti mencuri. Burhan sekarang sedang disel di Polres
Kediri karena melukai pengurus pesantren dengan senjata
tajam. Saya benar-benar menyesal percaya pada anak
itu. Oleh anak itu saya dirugikan empat puluh juta. Dia
bilang pinjam buat modal usaha buka toko buku di Kediri.
Setelah saya cek toko itu fiktif."
"Saya tidak mengira sejauh itu Burhan tergelincir.
Terus Silvie gimana Pak? Apa dia sudah tahu?"
121
122
"Wa'alaikumussalam."
Begitu Pak Heru pergi, Syamsul langsung lari ke
wartel untuk memastikan kabar i
tus pesantren. Yang
menerima agaknya Lurah Pondok.
"Ini siapa ya?" tanya Lurah Pondok.
Syamsul malah gantian bertanya,
"Ini Lurah Pondok Pesantren Al Furqon Pagu ya?"
"Iya benar. Ini siapa?"
"Ini alumni pesantren tahun kemarin, Kang. Aku
dengar kabar ada sanrri yang disel di Polres apa benar?"
"Ya benar. Karena dia mencuri dan menyerang
pengurus yang akan meringkusnya."
"Dia itu yang namanya siapa itu, yang berambut
gondrong yang dicurigai banyak orang. Saya kok lupa?"
Syamsul menyelidik.
"O yang berambut gondrong itu namanya Syamsul.
Yang disel bukan dia. Aduh kalau teringat dia kami jadi
merasa sangat berdosa. Dia korban fitnah. Kami masih
ceroboh dulu. Yang dipenjara itu Burhan."
"O ya yang berambut gondrong itu Syamsul ya. Saya
kok lupa. Dia korban fitnah maksudnya bagaimana?"
"Dia korban fitnah perangkap si Burhan. Kami semua
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>i mata
pesantren dan keluarganya kembali pulih.
"Mes</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>berdosa padanya. Kami ingin minta maaf padanya. Tapi
tidak tahu dia di mana sekarang?"
"Sudah ke keluarganya?"
"Sudah. Kami minta maaf pada mereka. Keluarganya
sangat marah pada kami. Dan keluarganya
123
"Ya. Silvie sudah tahu semuanya. Sebab saya ke
Tulungagung langsung mengajak dia. Dia bersyukur tahu
semuanya. Dan Silvie ingin pura-pura tidak tahu. Tidak
usah berkata apa-apa pada Burhan. Dalam waktu cepat
Burhan pasti bebas dan pasti akan langsung datang.
Setelah keluarga Damayanti memutuskan hubungan,
jelas Burhan akan langsung mengejar Silvie. Saat Burhan
datang itulah Silvie ingin memberinya pelajaran atas
kedustaannya selama ini."
Syamsul hanya manggut-manggut. la merasa dalam
hal itu tidak berhak turut campur. Sekarang dia merasa
lega. la berharap berita yang dibawa Pak Heru benar.
Dengan demikian namanya yang telah hitam
dkipun Burhan itu temanku. Dalam masalah ini
saya tidak bisa ikut campur. Dan saya tidak berhak
berbicara apa-apa. Saya hanya berdoa semoga semuanya
jadi baik." Pelan Syamsul.
"Iya Ustadz benar. Oh ya Ustadz, sekali lagi kami
sekeluarga mengucapkan terima kasih atas informasinya.
Kalau Ustadz ada waktu kapan-kapan setelah mengajar
Delia, Ustadz bisa mampir ke rumah. Sebab ibunya Silvie
ingin memberikan sesuatu pada Ustadz sebagai tanda
terima kasih."
"Sama-sama Pak. Sudah menjadi kewajiban seorang
Muslim untuk saling menjaga dan mengingatkan."
"Saya pamit dulu Ustadz."
"Mari Pak Heru."
"Assalamu 'alaikum."
menyesal, karena Syamsul sudah lama minggat dari
rumah."
"Minggat dari rumah?"
"Ya. Aduh saya jadi ingin menangis. Betapa
kecerobohan kami telah menyengsarakannya."
"Masya Allah, betapa dahsyat ya dampak fitnah itu."
"Iya benar. Sangatbesar. Makanya fitnah lebih kejam
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ri ia sangat rindu
pada adiknya itu. </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>dari pembunuhan. Oh ya siapa namamu?"
"Namaku Adi, Kang. Gitu dulu Kang ya. Assalamu'alaikum.
Salam buat Pak Kiai."
la tidak bohong. Nama lengkapnya Syamsul Hadi.
Dan dia mengambil tiga huruf terakhir dari namanya,
yaitu Adi. Padahal ada banyak nama Adi di pesantrennya.
Lurah Pondok itu pasti tidak mengira kalau dia yang
nelpon. "Biarlah mereka mencariku. Dan akan aku
maafkan jika mau mencium telapak kakiku." Gumamnya
sambil matanya berkaca-kaca mengingat ketika ia
dipukul hingga berdarah-darah. Tangan dan kaki diikat.
Dicacimaki. Digunduli. Dan dikeluarkan dengan sangat
tidak hormat.
Ia juga ingat keluarganya. Nadia pasti sangat
bahagia mendengarnya. Ibu dan ayahnya juga. Tidak
tahu kedua kakaknya. Namun ia tidak akan menelpon
mereka. Ia akan pulang jika telah sukses dan jadi orang.
Ia ingin membuktikan bahwa dirinya bisa mandiri. Dan
bisa berhasil. Namun tidak memungk
iSore itu juga ia memberi kabar singkat
pada adiknya lewat telpon. Begitu adiknya mengangkat
hp ia bertanya,
124
"Ini Nadia ya?"
Adiknya itu menjawab "Ini siapa ya?"
"Nadia ini aku. Syamsul kakakmu. Kakak memberi
tahu bahwa kakak masih hidup. Kau belajar yang rajin
ya. Agar hidup mulia dan bahagia. Itu saja ya.
Wassalam."
Langsung ia tutup.
* * *
Jam lima sore usai mengajar Delia, Syamsul
menyempatkan diri bertandang ke rumah Pak Heru. Ia
ingin menghormati tawaran Pak Heru. Syamsul
disambut ramah oleh anggota keluarga itu. Bu Heru
menyampaikan banyak terima kasih. Dan banyak
bertanya kepada Syamsul. Di antaranya mengenai asalusul
Syamsul.
"Saya dari Pekalongan Bu. Dari keluarga yang biasabiasa
saja. Tidak ada yang istimewa dari saya dan
keluarga saya. Saya termasuk orang yang terlambat
kuliah. Baru tahun ini saya kuliah. Setelah lulus SMA
saya masuk pesantren." Terang Syamsul. Ia tidak mau
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>nya kami ingin Ustadz berangkat
bersama kami. Kalau me</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>membuka lebih dari itu. Tidak juga bagaimana ia pernah
difitnah Burhan. Juga tidak tentang dompet Silvie yang
ia copet. Hanya dompet Silvie yang belum ia kembalikan.
Ia berniat secepatnya mengembalikan.
"Ini Ustadz sebagai tanda terima kasih. Saya ingin
memberikan hadiah untuk Ustadz. Karena bisnis kami
ini di bidang travel. Kami punyanya tiket. Kami ingin
memberikan hadiah tiket dan akomodasi umroh kepada
Ustadz, Ramadhan ini."
125
Syamsul senang sekali mendengarnya. Tapi ia
teringat dengan program Ramadhan untuk remaja masjid
yang telah ia rancang bersama Pak Abbas. Ia tidak mau
meninggalkannya. Dengan hati berat ia menjawab,
"Bukannya saya menolak, Bu. Sungguh saya ingin
umroh. Namun Ramadhan ini saya punya tanggung jawab
penuh mengorganisir kegiatan remaja masjid di perumahan
tempat saya tinggal. Jadi maaf saya tidak bisa."
Bu Heru kelihatan agak kecewa. Namun segera
tersenyum, "Sebena
rmang begitu ya tidak apa-apa.
Nanti kami ganti lain kali yang lebih baik, insya Allah."
"Ibu tidak usah memaksakan diri. Sudah menjadi
kewajiban kita saling menjaga. Sudah kewajiban saya
untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
semampu saya. Jadi ibu tidak usah repot-repot."
Pembicaraan berlanjut hingga azan Maghrib
berkumandang.
Bakda Maghrib ia pulang. Dan ia kembali teringat
adik dan ibunya di Pekalongan. Ia berdoa semoga mereka
semua dalam keadaan baik. Ia berusaha memaafkan apa
yang telah dilakukan keluarganya padanya. Termasuk
kedua kakaknya yang memperlihatkan rasa tidak
sukanya kepadanya. Ia berharap semuanya jadi baik dan
bahagia. Ia yakin ibunya sekarang pasti ingin bertemu
dengannya. Namun sekali lagi ia menegaskan dalam hati,
ia belum ingin pulang. Karenanya, agar ibunya tenang
ia akan kirim paket hadiah kejutan.
* * *
126
Empat
Keesokan harinya, ia ke Pasar Ciputat. Mencari dua
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kebetulan temanya menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Lha </b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>jilbab model terbaru. Satu untuk ibunya dan yang satu
untuk Nadia. Ia juga beli kertas kado. Ia bungkus dengan
rapi. Di dalam bungkusan itu ia sertakan sepucuk surat
yane isinya,
127
128
Ia merasa lega. Hutang-hutangnya terasa telah
terlunasi. Ia merasa siap memasuki Bulan Suci Ramadhan
dengan jiwa yang lebih mantap dan dada yang lapang.
Besok adalah hari terakhir bulan Sya'ban. Lusanya
sudah puasa.
Selesai mengirim hadiah itu ia kuliah. Dan pulang ke
kontrakan menjelang Ashar. Ia langsung merebahkan
tubuhnya ke kasur tipis yang ia gelar di atas karpet. Ia pasang
beker. Ia pejamkan mata sebentar. Beberapa detik sebelum
azan ia bangun dan ke masjid. Setelah shalat ia langsung
meluncur ke Flamboyan 17, mengajar ngaji Delia.
Selesai member! privat, ia ingin langsung pulang.
Tapi ia dicegat penjaga masjid di jalan.
"Ustadz Syamsul maaf mengganggu. Saya mau
minta tolong. Begini, nanti malam kan pengajian rutin.
sayangnya Ustadz Farid yang menjadi pembicara
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>a kembali teringatbahwa copet untuk berbuat jahat
s</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>tidak bisa hadir. Tolong Ustadz gantikan ya?" Jelas
penjaga masjid perumahan mewah itu.
"Aduh mendadak banget ya?"
"Tolonglah Ustadz. Kasihan jamaah jika tak ada yang
ngisi."
Ia mengerutkan dahi. Ia sebenarnya sangat capek
dan letih. Juga belum persiapan. Tapi ia teringat bahwa
copet untuk berbuat jahat saja berani nekat, masak untuk
berbuat baik tidak berani nekat. Akhirnya ia menjawab,
"Baiklah saya coba."
Ia tidak jadi pulang. Ia lebih baik langsung ke masjid
saja. Sampai di masjid ia dibuatkan teh hangat oleh
129
Lalu ia paketkan kilat tercatat di kantor pos. la
merasa bahagia bisa mengirim hadiah itu. Pada waktu
yang sama ia juga mengirim paket untuk Silvie. Isinya
adalah dompet Silvie, persis seperti saat ia copet dulu.
Tak kurang malah ia tambahi lima puluh ribu. Ia juga
tulis surat singkat,
130
"Yang menilai kan orang lain Ustadz. Ceramah
Ustadz bagus kok. Kita deal Ustadz ya. Jadwalnya besok
sayaberitahu sekaligus temanya. Bagaimana Ustadz?"
Iaja berani nekat masak untuk berbuat baik tidak berani
nekat. Akhirnya ia menjawab,
"Baiklah saya coba."
" Alhamdulillah."
"Nama saya Doddy Alfad. Ini kartu nama saya."
Syamsul menerima kartu nama itu.
* * *
Sore hari berikutnya, Syamsul kembali ke Perumahan
Villa Gracia. Untuk mengajar Delia dan untuk
menemui Pak Doddy berkenaan dengan ceramah pagi
di stasiun televisi swasta terkemuka. Seperti biasa
Syamsul menunggu di masjid. Sebab janji dengan Pak
Doddy adalah selepas shalat Isya.
Ketika Syamsul sedang berbincang dengan penjaga
masjid, Pak Heru datang. Wajahnya serius.
"Ustadz, keluarga Burhan mau datang ke rumah
setelah Maghrib. Apa Ustadz ikut menemui mereka?"
Pak Heru memberitahu. Mau tidak mau hati Syamsul
bergetar. Bagaimana tidak, ia diminta untuk menemui
orang yang pernah memfitnahnya.
"Tidak usah Pak. Ikut menemui dalam kapasitas saya
sebagai apa? Kan tidak jelas. Bapak dan keluarga yang
menemui kan sudah cukup." Jawab Syamsul berusaha
tenang.
131
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>a dipaksa menggantikan."
"Tapi bagus kok."
Direktur itu</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>penjaga masjid. Malam itu jadilah ia mengisi ceraman di
masjid yang dihadiri oleh empat ratus orang jamaah. Di
antara jamaah itu ada Pak Broto, Bu Broto, Pak Heru,
Bu Heru, Silvie dan orang-orang penting penghuni
perumahan mewah itu. Syamsul menjelaskan bagaimana
Rasulullah menyambut Ramadhan dengan persiapan
prima.
"Kita semua juga harus menyambut Ramadhan
dengan penuh rasa cinta, bahagia. Seperti rasanya
seorang kekasih menyambut datangnya kekasihnya."
Katanya memberi perumpamaan.
Para jamaah puas. Di antara jamaah itu ada
seorang Direktur Program Religius sebuah televisi
swasta terkemuka Jakarta. Isi ceramah yang ia
sampaikan agaknya mengetuk kalbunya. Bapak
Direktur itu mengajaknya berbincang-bincang setelah
ceramah.
"Gaya bahasa Ustadz enak. Diksinya enak. Timbrenya
pas. Bumbunya pas. Isinya mengena. Joke-joke-nya
berkualitas. Ustadz lulusan universitas mana?" tanya
Bapak Direktur.
"Saya masih kuliah Pak. Ini kan karena Ustadz Farid
tidak datang, maka sa
y lalu menawarkan kepada Syamsul untuk
jadi ustadz di acara ceramah pagi. "Saya lihat Ustadz
cocok. Ya satu dua kali saja selama Bulan Suci Ramadhan.
Gimana Ustadz?"
"Saya kuatir kalau saya belum pantas Pak."
"Oh ya Ustadz benar. Ya sudah itu saja Ustadz yang
ingin saya sampaikan." Pak Heru lalu kembali pulang.
Syamsul berkata,
"Lho Pak tidak shalat Maghrib berjamaah di
masjid?"
"Sebentar saya ganti baju dan ambil peci." Sahut Pak
Heru sambil tersenyum.
Syamsul memandang pemilik perusahaan travel itu
dengan tersenyum pula. Syamsul kembali ke ruang
takmir melanjutkan perbincangan dengan penjaga
masjid.
"Kenapa Pak Heru kok sekarang berubah sejak
bertemu dengan Ustadz?" kata penjaga masjid.
"Berubah bagaimana?"
"Berubah lebih rendah hati. Lebih sering ke masjid.
Dan sif at pelitnya sedikit berkurang."
"Itu bukan karena bertemu dengan saya Pak. Tapi
memang sudah saatnya berubah. Manusia kan berproses.
Umar bin Khattab saja untuk jadi baik kan juga
ada prosesnya."
Penjaga masjid itu manggut-manggut.
"Ustadz benar."
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ah."
Tapi ia menghibur hatinya bahwa pa</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Azan Maghrib dikumandangkan dan Syamsul
kembali didaulat jadi imam. Ketika ia meluruskan
barisan ia kaget. Sepintas ia melihat Burhan masuk
masjid diikuti keluarganya. Ia tetap mengendalikan hati.
Setelah istighfar tiga kali untuk menyucikan dan
menyejukkan hati, barulah ia takbiratul ikhram.
Di rakaat pertama ia membaca Asy Syams dan di
rakaat kedua membaca Az Zilzalah. Ia meneteskan
airmata ketika membaca faman ya'mal mitsqala
dzarratin khairan yarah wa man ya'mal mitsqala
dzarratin syarran yarah.
Selesai shalat dan zikir, Syamsul memberikan
kultum. Ia mengulas dua ayat terakhir surat Az Zilzalah
yang baru saja ia baca. Burhan yang jadi makmum dan
jadi pendengar nyaris tidak percaya dengan yang ia
dengar. Dalam hati ia berkata, "Bagaimana mungkin si
Syamsul yang telah hancur itu bisa jadi penceramah?
Bagaimana ceritanya ia sampai di sini? Apakah dia sudah
tahu perkembangan terbaru yang terjadi di pesantren?"
Ada sedikit kekuatiran dan kecemasan yang menyusup
dalam hatinya. "Kalau ia sudah tahu bisa bikin masa
lsti Syamsul tidak
tahu. Dan Syamsul tidak mungkin bertindak bodoh,
sebab ia sedang jadi imam. Kalaupun Syamsul sudah tahu
apa yang terjadi di pesantren, anggapannya, Syamsul
pasti tidak tahu hubungan dirinya dengan Silvie. Putri
Pak Heru yang kaya raya itu.
Selesai kultum Syamsul langsung keluar masjid
dengan tenang. Ia melangkah di samping Burhan. Ia
pura-pura tidak tahu. Burhan berdiri mendekatinya dan
berjalan di sampingnya, membisikkan sesuatu untuk
memancing emosi Syamsul. Bisikan itu hanya Syamsul
yang dengar,
"Hai maling, gimana ceritanya kau bisa jadi imam
di sini? Apa sah shalatnya makmum yang diimami
seorang penjahat? Nanti kalau aku jadi orang sini
132 133
sebaiknya kauangkat kaki sebelum diusir dengan tidak
terhormat kedua kali!?"
Bergemuruh dada Syamsul mendengarnya. Amarahnya
membara. Emosinya sudah di ubun-ubun kepala. la
siap membalas dengan serangan yang lebih dahsyat.
Belum sempat ia bicara Delia memanggilnya,
"Ustadz Syamsul... Ustadz Syamsul?"
Suara Delia itu meluruhkan amarahnya. Menyejukkan
hatinya.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> tanya Syamsul sambil mendekatkan
ke telinganya.</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Ada apa Delia?" Jawab Syamsul langsung menengok
ke arah Delia yang berjalan cepat ke arahnya. Ia
tidak memperhatikan Syamsul. Burhan yang masih di
samping Syamsul, ikut memandang Delia.
"Mau minta tanda tangan. Ini tugas dari Bu Guru
agama."
"Oyasini."
Syamsul menerima buku tugas dan pena dari Delia
dan menandatanganinya.
"Sudah?" tanya Syamsul.
"Masih ada satu lagi." Kata Delia. Burhan masih
belum beranjak. Masih memperhatikan.
"Apa?" tanya Syamsul.
"Ada pesan dari Mbak Silvie?"
Syamsul langsung merasa mendapat senjata unruk
menjawab bisikan Burhan yang sungguh menghina.
Untuk lebih menyerang Burhan yang ada di sampingnya
Syamsul pura-pura tanya pada Delia,
"Silvie yang mana?"
134
"Itu lho Ustadz, Mbak Silvie putrinya Pak Heru.
Yang biasa kasih privat matematika."
Lalu sambil berjongkok, seolah ingin memperhatikan
pesan dengan serius Syamsul melirihkan suara, dengan
bertanya,
"Mbak Silvie yang cantik itu?"
Delia mengangguk-angguk sambil tersenyum.
Burhan yang mendengar hal itu hatinya terbakar luar
biasa.
"Pesannya apa?
" Burhan didera rasa penasaran
yang luar biasa.
Delia mendekatkan mulutnya dan membisikkan
beberapa kata ke telinga Syamsul. Seketika Syamsul
berkata, "Yang benar?"
"Benar. Delia berani sumpah mati!"
"Ya ya Ustadz percaya. Sampaikan pada Mbak
Silvie: Ustadz juga sama gitu ya?"
"Baik Ustadz. Cihui... Ustadz juga sama... Ustadz
juga sama!" Delia berlari ke arah jamaah putri.
Burhan tidak bisa menyembunyikan cemburunya.
la langsung bertanya pada Syamsul, "Kau kenal Silvie?"
"Maaf itu bukan urusanmu Sobat. Maaf saya tergesagesa.
Saya harus ngisi di tempat lain."
Syamsul langsung berjalan cepat ke arah sepeda
motornya. la pura-pura sibuk. la nyalakan sepeda
motornya. Sampai di jalan ia teringat janji dengan Pak
Doddy setelah Isya. Ia berpikir langsung saja ke rumah
Pak Doddy. Sementara Burhan masih dibakar amarah
135
dan cemburu. la ingin cepat-cepat sampai ke rumah Pak
Heru. Dan melampiaskan marahnya pada Silvie. la ingin
menanyakan apa yang disampaikan pada Syamsul itu.
"Awas kau Silvie!"
* * *
Burhan dan keluarganya sampai di rumah Silvie.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>unggu." Jawab Pak Heru
tenang. Burhan mendengar hal itu</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Rombongan dua mobil dari Pasar Rebo itu disambut dengan
ramah oleh Pak Heru, Bu Heru, Silvie, Pak Broto dan Mas
Budi, satpam penjaga pintu gerbang perumahan yang
sedang tidak tugas. Mas Budi memakai baju takwa, sebab
bakda shalat Maghrib langsung digandeng Pak Heru.
Silvie bersikap tenang dengan jilbab merah jambunya.
Dalam balutan jilbab mahasiswi ekonomi UI tampak
begitu anggun. Ibunda Burhan memuji kecantikan Silvie.
Dan Silvie hanya tersenyum saja. Dialog dua keluarga
terjadi. Di tengah dialog, Burhan minta waktu pada Silvie
untuk bicara berdua. Burhan ingin melampiaskan
kemarahannya. Tapi dengan halus Silvie menolak.
Burhan tampak kecewa. Pembicaraan terus berlanjut,
"Sebagaimana Pak Heru ketahui, Burhan dan Silvie
sudah lama saling mengenal. Burhan juga, katanya, telah
memberikan cincin pengikat kepada Silvie. Kedatangan
keluarga kami ini ingin menguatkan ikatan itu secara
resmi. Dalam bahasa transparannya kami ingin
meminang Silvie untuk Burhan." Jelas Ayah Burhan
dengan sangat tenang dan penuh keyakinan.
"Inilah yang kami tunggu-
t dengan kebahagiaan
yang sulit digambarkan.
136
Namun Pak Heru melanjutkan, "Sebenarnya saya
dan keluarga ingin ke rumah Pak Anwar. Hanya saja
ternyata kami didahului. Keluarga Pak Anwar lebih dulu
datang. Kami senang dengan kedatangan ini. Karena
Pak Anwar memakai bahasa transparan. Maka saya juga
akan menjawab dengan bahasa transparan. Dengan
segala kerendahan hati saya selaku ayah Silvie menyampaikan.
Saya tidak bisa menerima lamaran Pak Anwar
untuk Burhan. Karena satu dan lain hal yang semoga
kita sama-sama bisa memakluminya. Mohon maaf jika
keputusan ini kurang berkenan."
Burhan dan keluarganya tersentak kaget bukan
kepalang.
"Apa saya tidak salah dengar Pak?!" seru Burhan
spontan sambil berdiri. Karena yang berbicara Burhan,
Silvie langsung menukas, "Tidak!"
"Apa?!" Burhan mengulang dengan sedikit lebih
keras.
"Apa telingamu bermasalah, Bung. Ayahku cukup
berbicara satu kali. Tak perlu diulang. Ini cincin dustamu
itu saya kembalikan! Dasar santri bajingan!" Darah muda
Silvie bergolak. la yang biasanya berbicara lembut saat
itu amarahnya meledak.
Pak Anwar yang sebenarnya marah mencoba
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>na mencuri dan memfitnah orang!
Dipenjara karena mel</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>meredakan suasana yang sama sekali jauh dari yang ia
bayangkan itu.
"Sebentar-sebentar, masalah sebenarnya apa?
Kenapa Pak Heru menolak. Tolong bisa dijelaskan. Mari
kita berdialog dengan kepala dingin. Mungkin ada salah
paham."
137
"Saya ingin Pak Anwar menerima dan menghargai
keputusan kami. Meskipun tanpa alasan sama sekali. Toh
sebenarnya antara Silvie dan Burhan tak ada ikatan apaapa
secara agama. Saya tidak perlu menjelaskan. Kiranya
Pak Anwar pasti sudah mengerti alasan kami. Kalau kami
menjelaskan nanti malah semakin tidak enak." Jawab
Pak Heru tenang.
"Tidak bisa Pak! Tidak bisa menolak tanpa alasan.
Tolong jelaskan! Atau jangan-jangan saya tidak diterima
karena Silvie sudah tidak layak bagi saya!" tukas Burhan.
"Burhan, kalau bicara yang sopan! Silvie sudah tidak
layak bagaimana? Apa maksudmu?" seru Pak Anwar,
ayah Burhan.
"Ya sekarang kan zaman edan. Bisa saja tho Silvie
sudah hamil dengan pria lain misalnya?"
Jawaban Burhan itu membuat emosi Silvie tak
tertahankan,
"Tutup mulutmu, Bajingan! Aku sudah tahu siapa
kamu? Kau tak lebih dari sampah busuk! Dikeluarkan
dari pesantren kar
eukai orang. Penipu ulung, mana
modal empat puluh juta yang kaupinjam untuk toko
bukumu itu. Toko buku fiktif. Terus bagaimana dengan
Dalmayanti? Setelah kau ditolak di Tulungagung kau
lari ke sini. Jika sampah itu telah dibuang dari pesantren
dan tidak diterima di mana-mana apa kami harus
menerima. Bukankah lebih baik sampah itu didaurulang
dulu agar berguna. Kalian ini ingin dihormati tapi tidak
bisa menghormati. Dan kau Pak Anwar, sudah tahu
anaknya sampah masih juga tidak tahu diri! Mungkin
138
kalian tidak percaya yang saya sampaikan! Masih ingin
bukti? Ini!"
Silvie melempar Koran. Koran itu mcnggeletak di
meja. Ada sebuah judul yang tertera jeas: DIPENJARA
KARENA KEJAHATAN DI PESANTREN. Dan terpampang
jelas foto Burhan yang gundul. Melihat hal itu
Pak Anwar dan isterinya langsung pucat pasi. Mereka
sangat malu.
"Hei, Maling, apa kaukira bisa menipu kami bahwa
gundulmu itu karena umroh, bukan karena digunduli di
pesantren!"
Kata-kata Silvie sangat mengguncang Burhan. la
tidak kuasa menahan amarahnya.
"Kurang ajar kau! Berani menghina aku ya!"
Dan., plak!
Dengan cepat Burhan menempeleng Silvie. Kejadian
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>bu-abu berkata pada
Pak Anwar dengan kesal ber</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>itu sungguh tidak diduga. Burhan kembali Ingin
menghajar Silvie. Namun Mas Budi cepat bertindak. la
segera mengatasi Burhan. Burhan melawan, tapi Mas
Budi yang jago karate itu dengan mudah melumpuhkannya.
Mulut Silvie berdarah. Sambil meringis ia berkata,
"Saya tidak terima. Ini harus diproses hukum!"
Pak Anwar, dengan berlinang airmata berkata
terbata, "Nak Silvie, Pak Heru dan Bu Heru maafkan
kami. Sungguh kami sangat terpukul.Baru kali ini kami
tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan anak kami.
Selama ini kami percaya penuh padanya. Kami memang
kurang kontrol dan terlalu memanjakannya. Saya tidak
139
tahu dengan apa yang telah diperbuatnya sampai dia
dikeluarkan dari pesantren dan dipenjara. Saya juga tidak
tahu perihal penipuannya. Maafkan kami. Tapi tolong
jangan laporkan Burhan ke polisi. Saya minta..."
Silvie menggeleng.
"Tindak kejahatan harus diproses oleh hukum!"
Silvie lalu minta Mas Budi mengamankan Burhan.
Burhan langsung digelandang ke pos satpam. Di pos
satpam, Burhan diberi pelajaran tambahan oleh dua
orang satpam.
Keluarga Burhan pulang dengan membawa malu
luar biasa. Seorang lelaki berjas
acampur marah, "Saya
sangat malu pada Pak Heru. Pak Heru itu teman baik
saya di SMA. Saya jadi tahu kenapa tadi Pak Heru
pura-pura tidak kenal saya. Itu gara-gara ternyata saya
mengantar seorang penjahat ke rumahnya. Mengantar
seorang penjahat untuk melamar anaknya. Saya malu
Pak Anwar! Sejak sekarang hubungan bisnis kita
putus!"
Ketika polisi datang mengambil Burhan dari pos
satpam, di saat yang sama Syamsul mengambil
jadwalnya dari Pak Doddy dan ia meneken kontrak
tayang di televis. Tanda tangannya bersanding dengan
tanda tangan orang penting di stasiun televisi itu.
Angin yang bertiup spoi-spoi seolah mengalunkan
firman Allah, faman ya'mal mitsqala dzarratin khairan
yarah zva man ya'mal mitsqala dzarratin syarran yarah.
140
Ramadhan tiba. Kaum Muslimin menyambutnya
dengan penuh bahagia. Syamsul sibuk dengan jadwalnya:
mendampingi kegiatan remaja masjid, imam
tarawih, privat, kuliah, ceramah, dan shooting ceramah
di televisi.
Ia muncul di televisi dua kali selama Ramadhan.
Tanggal 9 Ramadhan dan tanggal 27 Ramadhan. Ia
mempersiapkan ceramahnya dengan sungguh-sungguh.
Ia ajak remaja masjid untuk menyertainya latihan.
</b></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>baik oleh
Pak Heru dan Bu Heru.
"Baiklah kita datangi</b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Seolah-olah di studio. Mereka sebagai audiens nya. Ia
minta masukan dan kritikan. Sampai menemukan
bentuk dan performa terbaik.
Tanggal 8 Ramadhan ia menelpon Nadia adiknya.
Ia meminta untuk nonton ceramah pagidi stasiun televisi
Ajam D. "Jangan sampai tidak nonton. Kakak ikut dalam
pengajian itu. Ia tidak mengatakan sebagai pembicaranya.
Beritahu ayah, ibu dan kakak ya."
Ia juga menelpon pesantrennya. Kepada kurah
Pesantren ia bilang,
"Kang tolong besok seluruh santri nonton ceramah
pagi distasiun televisi A jam D. Pengisinya seorang Ustadz
muda alumnus pesantren kita. Jangan lupa sampaikan
pada Pak Kiai." Ia tidak bilang itu dirinya. la masih
mengaku sebagai Adi. Seperti di telpon sebelumnya.
Pada hari H, ia tampil dengan sangat prima di
televisi. Ceramahnya hidup. Direktur Program dan para
kru televisi memuji. Di Pekalongan, adiknya Nadia,
ibunya, ayahnya dan kedua kakaknya menangis.
Demikian juga di pesantrennya.
141
Di Flamboyan 19 Silvie menyaksikan dengan hati
penuh cinta. Tanpa sadar, ia berucap, "Orang seperti ini
yang kudamba. Sederhana. Rendah hati. Namun penuh
potensi!" Kata-kata Silvie itu didengar dengan
Ustadz Syamsul nanti sore
sebelum kita terlambat. Semoga dia belum punya calon."
Kata Pak Heru menukas.
Silvie terkesiap mendengarnya. Lalu hatinya
berbuhga-bunga. Ia mengamini doa ayahnya. Dalam
hati ia berharap di Bulan Suci Ramadhan ini ia
mendapatkan cinta sejatinya. Sejenak pikirannya
berkelebat, teringat pada pesan sebuah buku yang pernah
dibacanya, "Cinta adalah sesuatu yang menakjubkan.
Kamu tidak perlu mengambilnya dari seseorang untuk
memberikannya kepada orang lain. Kamu selalu
memilikinya lebih dari cukup untuk diberikan kepada
orang lain." Silvie teringat pesan itu. Ia ingin memberikan
cintanya kepada Ustadz Syamsul. Karena ia yakin, ia
benar-benar memiliki cinta untuk diberikan kepada
Ustadz Syamsul, ustadz idaman yang kini memenuhi
ruang hatinya.
* * *
Sidang pembaca yang dirahmati oleh Allah Swt.
Bagaimanakah kisah cinta Silvie dan Syamsul
selanjutnya? Akankah Syamsul menerima lamaran si
Silvie? Bagaimanakah kehidupan Syamsul selanjutnya?
Akankah ia makin sukses di kehidupannya mendatang?
Dan Bagaimanakah kelanjutan cerita Syamsul seleng-
142
kapnya? Bagaimana sikap keluarga dan pesantrennya
yang dulu mengusirnya? Temukan saja jawabannya di
</b></span><div style="text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>edisi romannya: DALAM MIHRAB CINTA, yang semoga
bisa segera diluncurkan. Mudah-mudahan Allah
memberikan kekuatan kepada kita semua untuk beramal
kebaikan di dunia ini untuk bekal kelak di akhirat nanti:
faman ya'mal mitsqala dzarratin khairaii yarah wa man
ya'mal mitsqala dzarratin syarran yarah.
Candiwesi, Salatiga-Pesantren Basmala,
Semarang-Malaya University, Malaysia,
17 Agustus 2006 - 27 Desember 2006.
143
</b></span><div style="text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>* * *</b></span></pre>
</div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-46508052050825164632012-05-22T21:46:00.002+07:002012-07-24T08:25:58.115+07:00Di Atas Sajadah Cinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pada malam hari ini saya akan berbagi novel yang di tulis oleh <span style="color: red; font-style: italic;">habiburrahman el shirazy </span>novel ini bercerita tentang </b></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><b>Zahid yang zuhud dan Afirah yang Kaya</b></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="background-color: white; line-height: 25px; text-align: justify;">, </span>daripada saya ceritakan nanti tidak seru...mending'an download saja </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 25px;"><b><a href="http://qfs.mobi/f138928">Sajadah Cinta</a></b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>jika anda di suruh masukin password ketik saja "byyoupradana" tanpa tanda petik.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>tetapi jika nda masih kesulitan ini,,,langsung saya kasih...</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-MSuG4vZigwQ/T7uc8ki9OII/AAAAAAAAALQ/oklC4irnDkg/s1600/diatassajadahcinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><b><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-MSuG4vZigwQ/T7uc8ki9OII/AAAAAAAAALQ/oklC4irnDkg/s1600/diatassajadahcinta.jpg" /></b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Silahkan di simak </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<pre style="text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="font-size: large;"> SAJADAH CINTA
</span><div style="text-align: justify;">
<br />
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KOTA KUFAH terang oleh
sinar purnama. Semilir
angin yang bertiup dari
utara membawa hawa
sejuk. Sebagian rumah
telah menutup pintu dan jendelanya. Namun
geliat hidup kota Kufah
masih terasa. Di serambi masjid Kufah,
seorang pemuda berdiri
tegap menghadap kiblat.
Kedua matanya
memandang teguh ke
tempat sujud. Bibirnya bergetar melantunkan
ayat-ayat suci Al-Quran.
Hati dan seluruh gelegak
jiwanya menyatu
dengan Tuhan, Pencipta
alam semesta. Orang- orang memanggilnya
Zahid atau Si Ahli Zuhud,
karena kezuhudannya
meskipun ia masih muda.
Dia dikenal masyarakat
sebagai pemuda yang paling tampan dan paling
mencintai masjid di kota
Kufah pada masanya.
Sebagian besar
waktunya ia habiskan di
dalam masjid, untuk ibadah dan menuntut
ilmu pada ulama
terkemuka kota Kufah.
Saat itu masjid adalah
pusat peradaban, pusat
pendidikan, pusat informasi dan pusat
perhatian. Pemuda itu terus larut
dalam samudera ayat
Ilahi. Setiap kali sampai
pada ayat-ayat azab,
tubuh pemuda itu
bergetar hebat. Air matanya mengalir deras.
Neraka bagaikan
menyala-nyala
dihadapannya. Namun
jika ia sampai pada ayat-
ayat nikmat dan surga, embun sejuk dari langit
terasa bagai mengguyur
sekujur tubuhnya. Ia
merasakan kesejukan
dan kebahagiaan. Ia
bagai mencium aroma wangi para bidadari
yang suci. Tatkala sampai pada
surat Asy Syams, ia
menangis, fa alhamaha fujuuraha
wa taqwaaha. qad aflaha man
zakkaaha. wa qad khaaba man
dassaaha (maka Allah
mengilhamkan kepada
jiwa itu jalan kefasikan
dan ketaqwaan, sesungguhnya,
beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa
itu, dan sungguh merugilah
orang yang mengotorinya ) Hatinya bertanya-tanya.
Apakah dia termasuk
golongan yang
mensucikan jiwanya.
Ataukah golongan yang
mengotori jiwanya? Dia termasuk golongan yang
beruntung, ataukah
yang merugi? Ayat itu ia ulang berkali-
kali. Hatinya bergetar
hebat. Tubuhnya
berguncang. Akhirnya ia
pingsan. *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara itu, di pinggir
kota tampak sebuah
rumah mewah bagai
istana. Lampu-lampu
yang menyala dari
kejauhan tampak berkerlap-kerlip bagai
bintang gemintang.
Rumah itu milik seorang
saudagar kaya yang
memiliki kebun kurma
yang luas dan hewan ternak yang tak
terhitung jumlahnya. Dalam salah satu
kamarnya, tampak
seorang gadis jelita
sedang menari-nari riang
gembira. Wajahnya
yang putih susu tampak kemerahan terkena sinar
yang terpancar bagai
tiga lentera yang
menerangi ruangan itu.
Kecantikannya sungguh
memesona. Gadis itu terus menari sambil
mendendangkan syair-
syair cinta, in kuntu ?asyiqatul lail fa ka ?si musyriqun bi dhau ? wal hubb al wariq (jika aku pencinta malam
maka gelasku memancarkan
cahaya dan cinta yang mekar ) *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gadis itu terus menari-
nari dengan riangnya.
Hatinya berbunga-
bunga. Di ruangan
tengah, kedua
orangtuanya menyungging senyum
mendengar syair yang
didendangkan putrinya.
Sang ibu berkata, Abu
Afirah, putri kita sudah
menginjak dewasa. Kau dengarkanlah baik-baik
syair-syair yang ia
dendangkan. Ya, itu syair-syair cinta.
Memang sudah saatnya
dia menikah. Kebetulan
tadi siang di pasar aku
berjumpa dengan Abu
Yasir. Dia melamar Afirah untuk putranya,
Yasir. Bagaimana, kau terima
atau? Ya jelas langsung aku
terima. Dia ?kan masih kerabat sendiri dan kita
banyak berhutang budi
padanya. Dialah yang
dulu menolong kita
waktu kesusahan. Di
samping itu Yasir itu gagah dan tampan. Tapi bukankah lebih
baik kalau minta
pendapat Afirah dulu? Tak perlu! Kita tidak ada
pilihan kecuali menerima
pinangan ayah Yasir.
Pemuda yang paling
cocok untuk Afirah
adalah Yasir. Tapi, engkau tentu tahu
bahwa Yasir itu pemuda
yang tidak baik. Ah, itu gampang. Nanti
jika sudah beristri
Afirah, dia pasti juga
akan tobat! Yang
penting dia kaya raya. *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada saat yang sama, di
sebuah tenda mewah, tak
jauh dari pasar Kufah.
Seorang pemuda tampan
dikelilingi oleh teman-
temannya. Tak jauh darinya seorang penari
melenggak lenggokan
tubuhnya diiringi suara
gendang dan seruling. Ayo bangun, Yasir.
Penari itu
mengerlingkan matanya
padamu! bisik temannya. Bebenarkah? Benar. Ayo cepatlah. Dia
penari tercantik kota ini.
Jangan kau sia-siakan
kesempatan ini, Yasir! Baiklah. Bersenang-
senang dengannya
memang impianku. Yasir lalu bangkit dari
duduknya dan beranjak
menghampiri sang penari.
Sang penari
mengulurkan tangan
kanannya dan Yasir menyambutnya.
Keduanya lalu menari-
nari diiringi irama
seruling dan gendang.
Keduanya benar-benar
hanyut dalam kelenaan. Dengan gerakan mesra
penari itu membisikkan
sesuatu ketelinga Yasir, Apakah Anda punya
waktu malam ini
bersamaku? Yasir tersenyum dan
menganggukan
kepalanya. Keduanya
terus menari dan menari.
Suara gendang memecah
hati. Irama seruling melengking-lengking.
Aroma arak menyengat
nurani. Hati dan pikiran
jadi mati. *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keesokan harinya. Usai shalat dhuha, Zahid
meninggalkan masjid
menuju ke pinggir kota.
Ia hendak menjenguk
saudaranya yang sakit.
Ia berjalan dengan hati terus berzikir membaca
ayat-ayat suci Al-Quran.
Ia sempatkan ke pasar
sebentar untuk membeli
anggur dan apel buat
saudaranya yang sakit. Zahid berjalan melewati
kebun kurma yang luas.
Saudaranya pernah
bercerita bahwa kebun
itu milik saudagar kaya,
Abu Afirah. Ia terus melangkah menapaki
jalan yang membelah
kebun kurma itu. Tiba-
tiba dari kejauhan ia
melihat titik hitam. Ia
terus berjalan dan titik hitam itu semakin
membesar dan mendekat.
Matanya lalu
menangkap di kejauhan
sana perlahan bayangan
itu menjadi seorang sedang menunggang
kuda. Lalu sayup-sayup
telinganya menangkap
suara, Toloong! Toloong!! Suara itu datang dari
arah penunggang kuda
yang ada jauh di
depannya. Ia
menghentikan
langkahnya. Penunggang kuda itu
semakin jelas. Toloong! Toloong!! Suara itu semakin jelas
terdengar. Suara seorang
perempuan. Dan
matanya dengan jelas
bisa menangkap
penunggang kuda itu adalah seorang
perempuan. Kuda itu
berlari kencang. Toloong! Toloong
hentikan kudaku ini! Ia
tidak bisa dikendalikan! Mendengar itu Zahid
tegang. Apa yang harus
ia perbuat. Sementara
kuda itu semakin dekat
dan tinggal beberapa
belas meter di depannya. Cepat-cepat ia
menenangkan diri dan
membaca shalawat. Ia
berdiri tegap di tengah
jalan. Tatkala kuda itu
sudah sangat dekat ia mengangkat tangan
kanannya dan berkata
keras, Hai kuda makhluk Allah,
berhentilah dengan izin
Allah! Bagai pasukan
mendengar perintah
panglimanya, kuda itu
meringkik dan berhenti
seketika. Perempuan
yang ada dipunggungnya
terpelanting jatuh.
Perempuan itu
mengaduh. Zahid
mendekati perempuan itu
dan menyapanya, Assalamu ?alaiki. Kau tidak apa-apa? Perempuan itu
mengaduh. Mukanya
tertutup cadar hitam.
Dua matanya yang
bening menatap Zahid.
Dengan sedikit merintih ia menjawab pelan, Alhamdulillah, tidak apa-
apa. Hanya saja tangan
kananku sakit sekali.
Mungkin terkilir saat
jatuh. Syukurlah kalau begitu. Dua mata bening di balik
cadar itu terus
memandangi wajah
tampan Zahid. Menyadari
hal itu Zahid
menundukkan pandangannya ke tanah.
Perempuan itu perlahan
bangkit. Tanpa
sepengetahuan Zahid, ia
membuka cadarnya. Dan
tampaklah wajah cantik nan memesona, Tuan, saya ucapkan
terima kasih. Kalau boleh
tahu siapa nama Tuan,
dari mana dan mau ke
mana Tuan? Zahid mengangkat
mukanya. Tak ayal
matanya menatap wajah
putih bersih memesona.
Hatinya bergetar hebat.
Syaraf dan ototnya terasa dingin semua.
Inilah untuk pertama
kalinya ia menatap
wajah gadis jelita dari
jarak yang sangat dekat.
Sesaat lamanya keduanya beradu
pandang. Sang gadis
terpesona oleh
ketampanan Zahid,
sementara gemuruh hati
Zahid tak kalah hebatnya. Gadis itu
tersenyum dengan pipi
merah merona, Zahid
tersadar, ia cepat-cepat
menundukkan
kepalanya. Innalillah. Astagfirullah, gemuruh
hatinya. Namaku Zahid, aku dari
masjid mau
mengunjungi saudaraku
yang sakit. Jadi, kaukah Zahid yang
sering dibicarakan orang
itu? Yang hidupnya
cuma di dalam masjid? Tak tahulah. Itu
mungkin Zahid yang
lain. kata Zahid sambil
membalikkan badan. Ia
lalu melangkah. Tunggu dulu Tuan
Zahid! Kenapa tergesa-
gesa? Kau mau kemana?
Perbincangan kita belum
selesai! Aku mau melanjutkan
perjalananku! Tiba-tiba gadis itu
berlari dan berdiri di
hadapan Zahid. Terang
saja Zahid gelagapan.
Hatinya bergetar hebat
menatap aura kecantikan gadis yang
ada di depannya. Seumur
hidup ia belum pernah
menghadapi situasi
seperti ini. Tuan aku hanya mau
bilang, namaku Afirah.
Kebun ini milik ayahku.
Dan rumahku ada di
sebelah selatan kebun ini.
Jika kau mau silakan datang ke rumahku.
Ayah pasti akan senang
dengan kehadiranmu.
Dan sebagai ucapan
terima kasih aku mau
menghadiahkan ini. Gadis itu lalu
mengulurkan
tangannya memberi sapu
tangan hijau muda. Tidak usah. Terimalah, tidak apa-
apa! Kalau tidak Tuan
terima, aku tidak akan
memberi jalan! Terpaksa Zahid menerima
sapu tangan itu. Gadis itu
lalu minggir sambil
menutup kembali
mukanya dengan cadar.
Zahid melangkahkan kedua kakinya
melanjutkan perjalanan. *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat malam datang
membentangkan jubah
hitamnya, kota Kufah
kembali diterangi sinar
rembulan. Angin sejuk
dari utara semilir mengalir. Afirah terpekur di
kamarnya. Matanya
berkaca-kaca. Hatinya
basah. Pikirannya
bingung. Apa yang
menimpa dirinya. Sejak kejadian tadi pagi di
kebun kurma hatinya
terasa gundah. Wajah
bersih Zahid bagai tak
hilang dari pelupuk
matanya. Pandangan matanya yang teduh
menunduk membuat
hatinya sedemikian
terpikat. Pembicaraan
orang-orang tentang
kesalehan seorang pemuda di tengah kota
bernama Zahid semakin
membuat hatinya
tertawan. Tadi pagi ia
menatap wajahnya dan
mendengarkan tutur suaranya. Ia juga
menyaksikan
wibawanya. Tiba-tiba
air matanya mengalir
deras. Hatinya
merasakan aliran kesejukan dan
kegembiraan yang belum
pernah ia rasakan
sebelumnya. Dalam hati
ia berkata, Inikah cinta? Beginikah
rasanya? Terasa hangat
mengaliri syaraf. Juga
terasa sejuk di dalam
hati. Ya Rabbi, tak aku
pungkiri aku jatuh hati pada hamba-Mu yang
bernama Zahid. Dan
inilah untuk pertama
kalinya aku terpesona
pada seorang pemuda.
Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta. Ya
Rabbi, izinkanlah aku
mencintainya. Air matanya terus
mengalir membasahi
pipinya. Ia teringat sapu
tangan yang ia berikan
pada Zahid. Tiba-tiba ia
tersenyum, Ah sapu tanganku ada
padanya. Ia pasti juga
mencintaiku. Suatu hari
ia akan datang kemari. Hatinya berbunga-
bunga. Wajah yang
tampan bercahaya dan
bermata teduh itu hadir
di pelupuk matanya. *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara itu di dalam
masjid Kufah tampak
Zahid yang sedang
menangis di sebelah
kanan mimbar. Ia
menangisi hilangnya kekhusyukan hatinya
dalam shalat. Ia tidak
tahu harus berbuat apa.
Sejak ia bertemu dengan
Afirah di kebun kurma
tadi pagi ia tidak bisa mengendalikan gelora
hatinya. Aura
kecantikan Afirah
bercokol dan mengakar
sedemikian kuat dalam
relung-relung hatinya. Aura itu selalu melintas
dalam shalat, baca Al-Quran dan dalam apa
saja yang ia kerjakan. Ia
telah mencoba berulang
kali menepis jauh-jauh aura pesona Afirah
dengan melakukan
shalat sekhusyu ?- khusyu ?-nya namun usaha itu sia-sia. Ilahi, kasihanilah hamba-
Mu yang lemah ini.
Engkau Mahatahu atas
apa yang menimpa
diriku. Aku tak ingin
kehilangan cinta-Mu. Namun Engkau juga
tahu, hatiku ini tak
mampu mengusir pesona
kecantikan seorang
makhluk yang Engkau
ciptakan. Saat ini hamba sangat lemah berhadapan
dengan daya tarik wajah
dan suaranya Ilahi,
berilah padaku cawan
kesejukan untuk
meletakkan embun- embun cinta yang
menetes-netes dalam
dinding hatiku ini. Ilahi,
tuntunlah langkahku
pada garis takdir yang
paling Engkau ridhai. Aku serahkan hidup
matiku untuk-Mu. Isak
Zahid mengharu biru
pada Tuhan Sang
Pencipta hati, cinta, dan
segala keindahan semesta. Zahid terus meratap dan
mengiba. Hatinya yang
dipenuhi gelora cinta
terus ia paksa untuk
menepis noda-noda
nafsu. Anehnya, semakin ia meratap embun-
embun cinta itu semakin
deras mengalir. Rasa
cintanya pada Tuhan.
Rasa takut akan azab-
Nya. Rasa cinta dan rindu-Nya pada Afirah.
Dan rasa tidak ingin
kehilangannya. Semua
bercampur dan mengalir
sedemikian hebat dalam
relung hatinya. Dalam puncak munajatnya ia
pingsan. Menjelang subuh, ia
terbangun. Ia tersentak
kaget. Ia belom shalat
tahajjud. Beberapa orang
tampak tengah asyik
beribadah bercengkerama dengan
Tuhannya. Ia menangis,
ia menyesal. Biasanya ia
sudah membaca dua juz
dalam shalatnya. Ilahi, jangan kau
gantikan bidadariku di
surga dengan bidadari
dunia. Ilahi, hamba lemah
maka berilah kekuatan! Ia lalu bangkit, wudhu,
dan shalat tahajjud. Di
dalam sujudnya ia berdoa, Ilahi, hamba mohon ridha-
Mu dan surga. Amin. Ilahi
lindungi hamba dari
murkamu dan neraka.
Amin. Ilahi, jika boleh
hamba titipkan rasa cinta hamba pada Afirah
pada-Mu, hamba terlalu
lemah untuk
menanggung-Nya. Amin.
Ilahi, hamba memohon
ampunan-Mu, rahmat- Mu, cinta-Mu, dan ridha-
Mu. Amin. *** </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pagi hari, usai shalat
dhuha Zahid berjalan ke
arah pinggir kota.
Tujuannya jelas yaitu
melamar Afirah. Hatinya
mantap untuk melamarnya. Di sana ia
disambut dengan baik
oleh kedua orangtua
Afirah. Mereka sangat
senang dengan
kunjungan Zahid yang sudah terkenal
ketakwaannya di
seantero penjuru kota.
Afiah keluar sekejab
untuk membawa
minuman lalu kembali ke dalam. Dari balik tirai ia
mendengarkan dengan
seksama pembicaraan
Zahid dengan ayahnya.
Zahid mengutarakan
maksud kedatangannya, yaitu melamar Afirah. Sang ayah diam sesaat. Ia
mengambil nafas
panjang. Sementara
Afirah menanti dengan
seksama jawaban
ayahnya. Keheningan mencekam sesaat
lamanya. Zahid
menundukkan kepala ia
pasrah dengan jawaban
yang akan diterimanya.
Lalu terdengarlah jawaban ayah Afirah, Anakku Zahid, kau
datang terlambat.
Maafkan aku, Afirah
sudah dilamar Abu Yasir
untuk putranya Yasir
beberapa hari yang lalu, dan aku telah
menerimanya. Zahid hanya mampu
menganggukan kepala.
Ia sudah mengerti dengan
baik apa yang
didengarnya. Ia tidak
bisa menyembunyikan irisan kepedihan hatinya.
Ia mohon diri dengan
mata berkaca-kaca.
Sementara Afirah, lebih
tragis keadaannya.
Jantungnya nyaris pecah mendengarnya. Kedua
kakinya seperti lumpuh
seketika. Ia pun pingsan
saat itu juga. ***</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Zahid kembali ke masjid
dengan kesedihan tak
terkira. Keimanan dan
ketakwaan Zahid
ternyata tidak mampu
mengusir rasa cintanya pada Afirah. Apa yang ia
dengar dari ayah Afirah
membuat nestapa
jiwanya. Ia pun jatuh
sakit. Suhu badannya
sangat panas. Berkali- kali ia pingsan. Ketika
keadaannya kritis
seorang jamaah
membawa dan
merawatnya di
rumahnya. Ia sering mengigau. Dari bibirnya
terucap kalimat tasbih,
tahlil, istigfhar dan
Afirah. Kabar tentang derita
yang dialami Zahid ini
tersebar ke seantero kota
Kufah. Angin pun
meniupkan kabar ini ke
telinga Afirah. Rasa cinta Afirah yang tak
kalah besarnya
membuatnya menulis
sebuah surat pendek, Kepada Zahid, Assalamu ?alaikum Aku telah mendengar
betapa dalam rasa
cintamu padaku. Rasa
cinta itulah yang
membuatmu sakit dan
menderita saat ini. Aku tahu kau selalu
menyebut diriku dalam
mimpi dan sadarmu. Tak
bisa kuingkari, aku pun
mengalami hal yang
sama. Kaulah cintaku yang pertama. Dan
kuingin kaulah
pendamping hidupku
selama-lamanya. Zahid, Kalau kau mau. Aku
tawarkan dua hal
padamu untuk
mengobati rasa haus kita
berdua. Pertama, aku
akan datang ke tempatmu dan kita bisa
memadu cinta. Atau kau
datanglah ke kamarku,
akan aku tunjukkan
jalan dan waktunya. Wassalam Afirah </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">============================
============================
======= </span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></pre>
<pre style="font-weight: normal; text-align: -webkit-auto; white-space: pre-wrap; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Surat itu ia titipkan pada
seorang pembantu
setianya yang bisa
dipercaya. Ia berpesan
agar surat itu langsung
sampai ke tangan Zahid. Tidak boleh ada orang
ketiga yang
membacanya. Dan
meminta jawaban Zahid
saat itu juga. Hari itu juga surat
Afirah sampai ke tangan
Zahid. Dengan hati
berbunga-bunga Zahid
menerima surat itu dan
membacanya. Setelah tahu isinya seluruh
tubuhnya bergetar hebat.
Ia menarik nafas
panjang dan beristighfar
sebanyak-banyaknya.
Dengan berlinang air mata ia menulis untuk
Afirah : Kepada Afirah, Salamullahi ?alaiki, Benar aku sangat
mencintaimu. Namun
sakit dan deritaku ini
tidaklah semata-mata
karena rasa cintaku
padamu. Sakitku ini karena aku
menginginkan sebuah
cinta suci yang
mendatangkan pahala
dan diridhai Allah ?Azza Wa Jalla ?. Inilah yang kudamba. Dan aku ingin
mendamba yang sama.
Bukan sebuah cinta yang
menyeret kepada
kenistaan dosa dan
murka-Nya. Afirah, Kedua tawaranmu itu
tak ada yang kuterima.
Aku ingin mengobati
kehausan jiwa ini
dengan secangkir air
cinta dari surga. Bukan air timah dari neraka.
Afirah, Inni akhaafu in
?ashaitu Rabbi adzaaba yaumin ?adhim! ( Sesungguhnya aku
takut akan siksa hari
yang besar jika aku
durhaka pada Rabb-ku.
Az Zumar : 13 ) Afirah, Jika kita terus bertakwa.
Allah akan memberikan
jalan keluar. Tak ada
yang bisa aku lakukan
saat ini kecuali menangis
pada-Nya. Tidak mudah meraih cinta berbuah
pahala. Namun aku
sangat yakin dengan
firmannya : Wanita-wanita yang
tidak baik adalah untuk
laki-laki yang tidak
baik, dan laki-laki yang
tidak baik adalah buat
wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan
wanita-wanita yang
baik adalah untuk laki-
laki yang baik dan laki-
laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka
(yang dituduh) itu bersih
dari apa yang
dituduhkan oleh mereka.
Bagi mereka ampunan
dan rizki yang mulia (yaitu surga). Karena aku ingin
mendapatkan seorang
bidadari yang suci dan
baik maka aku akan
berusaha kesucian dan
kebaikan. Selanjutnya Allahlah yang
menentukan. Afirah, Bersama surat ini aku
sertakan sorbanku,
semoga bisa jadi pelipur
lara dan rindumu. Hanya
kepada Allah kita
serahkan hidup dan mati kita. Wassalam, Zahid Begitu membaca
jawaban Zahid itu
Afirah menangis. Ia
menangis bukan karena
kecewa tapi menangis
karena menemukan sesuatu yang sangat
berharga, yaitu hidayah.
Pertemuan dan
percintaannya dengan
seorang pemuda saleh
bernama Zahid itu telah mengubah jalan
hidupnya. Sejak itu ia
menanggalkan semua
gaya hidupnya yang
glamor. Ia berpaling dari
dunia dan
menghadapkan wajahnya sepenuhnya
untuk akhirat. Sorban
putih pemberian Zahid ia
jadikan sajadah, tempat
dimana ia bersujud, dan
menangis di tengah malam memohon
ampunan dan rahmat
Allah SWT. Siang ia
puasa malam ia habiskan
dengan bermunajat pada
Tuhannya. Di atas sajadah putih ia
menemukan cinta yang
lebih agung dan lebih
indah, yaitu cinta kepada
Allah SWT. Hal yang
sama juga dilakukan Zahid di masjid Kufah.
Keduanya benar-benar
larut dalam samudera
cinta kepada Allah SWT. Allah Maha Rahman dan
Rahim. Beberapa bulan
kemudian Zahid
menerima sepucuk surat
dari Afirah : Kepada Zahid, Assalamu ?alaikum, Segala puji bagi Allah,
Dialah Tuhan yang
memberi jalan keluar
hamba-Nya yang
bertakwa. Hari ini
ayahku memutuskan tali pertunanganku dengan
Yasir. Beliau telah
terbuka hatinya.
Cepatlah kau datang
melamarku. Dan kita
laksanakan pernikahan mengikuti sunnah
Rasululullah SAW.
Secepatnya. Wassalam, Afirah Seketika itu Zahid sujud
syukur di mihrab masjid
Kufah. Bunga-bunga
cinta bermekaran dalam
hatinya. Tiada henti
bibirnya mengucapkan hamdalah.</span></pre>
</div>
</b></span></pre>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #181b20; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Cukup sekian dan terima kasih</b></span></div>
</div>
Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-71168354875972714282012-04-05T10:43:00.001+07:002012-07-24T08:28:04.169+07:00Permusuhan Yahudi Terhadap Islam dalam Sejarah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /><br /><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qDgxKMS3WQM/T30WUaD78mI/AAAAAAAAAH8/7cRdw_4tHpw/s1600/yahudi-vs-muslim.jpg"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-qDgxKMS3WQM/T30WUaD78mI/AAAAAAAAAH8/7cRdw_4tHpw/s1600/yahudi-vs-muslim.jpg" /></a><br /><br />Selama Yahudi belum memecah belah Islam hingga berantakan,kita harus berhati-hati terhadap Yahudi....<br /><br />Untuk kita melihat sejarah permusuhan Yahudi melawan Islam<br /><br /><br /><br /><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Permusuhan Yahudi terhadap Islam sudah terkenal dan ada sejak dahulu kala. Dimulai sejak dakwah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan mungkin juga sebelumnya bahkan sebelum kelahiran beliau. Hal ini mereka lakukan karena khawatir dari pengaruh dakwah islam yang akan menghancurkan impian dan rencana mereka. Namun dewasa ini banyak usaha menciptakan opini bahwa permusuhan yahudi dan islam hanyalah sekedar perebutan tanah dan perbatasan Palestina dan wilayah sekitarnya, bukan permasalahan agama dan sejarah kelam permusuhan yang mengakar dalam diri mereka terhadap agama yang mulia ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Padahal pertarungan kita dengan </span><span style="background-color: white;">Yahudi</span><span style="background-color: white;"> adalah pertarungan eksistensi, bukan persengkataan perbatasan. Musuh-musuh islam dan para pengikutnya yang bodoh terus berupaya membentuk opini bahwa hakekat pertarungan dengan Yahudi adalah sebatas pertarungan memperebutkan wilayah, persoalan pengungsi dan persoalan air. Dan bahwa persengketaan ini bisa berakhir dengan (diciptakannya suasana) hidup berdampingan secara damai, saling tukar pengungsi, perbaikan tingkat hidup masing-masing, penempatan wilayah tinggal mereka secara terpisah-pisah dan mendirikan sebuah Negara sekuler kecil yang lemah dibawah tekanan ujung-ujung tombak zionisme, yang kesemua itu (justeru) menjadi pagar-pagar pengaman bagi Negara zionis. Mereka semua tidak mengerti bahwa pertarungan kita dengan Yahudi adalah pertarungan lama semenjak berdirinya Negara islam diMadinah dibawah kepemimpinan utusan Allah bagi alam semesta yaitu Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Demikianlah permusuhan dan usaha mereka merusak Islam sejak berdirinya Negara islam bahkan sejak Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam hijrah ke Madinah sampai saat ini dan akan berlanjut terus. Walaupun tidak tertutup kemungkinan mereka punya usaha dan upaya memberantas islam sejak kelahiran beliau n . hal ini dapat dilihat dalam pernyataan pendeta Buhairoh terhadap Abu Thalib dalam perjalanan dagang bersama beliau diwaktu kecil. Allah Ta’ala telah jelas-jelas menerangkan permusuhan Yahudi dalam firmanNya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (Qs. 5:82)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Melihat demikian panjangnya sejarah dan banyaknya bentuk permusuhan Yahudi terhadap Islam dan Negara Islam, maka kami ringkas dalam 3 marhalah;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Marhalah pertama:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa awal perkembangan dakwah islam dan cara mereka dalam hal ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Diantara upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa-masa awal perkembangannya adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pemboikotan (embargo) Ekonomi: Kaum muslimin ketika awal perkembangan islam di Madinah sangat lemah perekonomiannya. Kaum muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta mereka dan kaum Anshor yang menolong mereka pun bukanlah pemegang perekonomian Madinah. Oleh karena itu Yahudi menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama mereka dan melakukan embargo ekonomi. Para pemimpin Yahudi enggan membantu perekonomian kaum muslimin dan ini terjadi ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus Abu Bakar menemui para pemimpin Yahudi untuk meminjam dari mereka harta yang digunakan untuk membantu urusan beliau dan berwasiat untuk tidak berkata kasar dan tidak menyakiti mereka bila mereka tidak memberinya. Ketika Abu Bakar masuk Bait Al Midras (tempat ibadah mereka) mendapati mereka sedang berkumpul dipimpin oleh Fanhaash –tokoh besar bani Qainuqa’- yang merupakan salah satu ulama besar mereka didampingi seorang pendeta yahudi bernama Asy-ya’. Setelah Abu Bakar menyampaikan apa yang dibawanya dan memberikan surat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kepadanya. Maka ia membaca sampai habis dan berkata: Robb kalian butuh kami bantu! Tidak hanya sampai disini saja, bahkan merekapun enggan menunaikan kewajiban yang harus mereka bayar, seperti hutang, jual beli dan amanah kepada kaum muslimin. Berdalih bahwa hutang, jual beli dan amanah tersebut adanya sebelum islam dan masuknya mereka dalam islam menghapus itu semua. Oleh karena itu Allah berfirman:Di antara Ahli Kitab ada orang yang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaranmereka mengatakan:”Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (Qs. 3:75) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Membangkitkan fitnah dan kebencian: Yahudi dalam upaya menghalangi dakwah islam menggunakan upaya menciptakan fitnah dan kebencian antar sesama kaum muslimin yang pernah ada di hati penduduk Madinah dari Aus dan Khodzraj pada masa jahiliyah. Sebagian orang yang baru masuk islam menerima ajakan Yahudi, namun dapat dipadamkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam . diantaranya adalah kisah yang dibawakan Ibnu Hisyam dalam Siroh Ibnu Hisyam (2/588) ringkas kisahnya: Seorang Yahudi bernama Syaas bin Qais mengutus seorang pemuda Yahudi untuk duduk dan bermajlis bareng dengan kaum Anshor, kemudian mengingatkan mereka tentang kejadian perang Bu’ats hingga terjadi pertengkaran dan mereka keluar membawa senjata-senjata masing-masing. Lalu hal ini sampai pada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. maka beliau shallallahu ’alaihi wa sallamsegera berangkat bersama para sahabat muhajirin menemui mereka dan bersabda</span></div>
<div style="text-align: justify;">
:يَا مَعْشَر المُسْلِمِيْنَ اللهَ اللهَ أَبِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ وَ أَنَا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ بَعْدَ أَنْ هَدَاكُمُ اللهُ لِلإِسْلاَمِ وَ أَكْرَمَكُمْ بِهِ وَ قَطَعَ بِهِ أَمْرَ الْجَاهِلِيَّةِ وَاسْتَنْقَذَكُمْ بِهِ مِنَ الْكُفْرِ وَ أَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ </div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Wahai kaum muslimin alangkah keterlaluannya kalian, apakah (kalian mengangkat) dakwah jahiliyah padahal aku ada diantara kalian setelah Allah tunjuki kalian kepada Islam dan muliakan kalian, memutus perkara Jahiliyah dan menyelamatkan kalian dari kekufuran dengan Islam serta menyatukan hati-hati kalian.” Lalu mereka sadar ini adalah godaan syetan dan tipu daya musuh mereka, sehingga mereka mengangis dan saling rangkul antara Aus dan Khodzroj. Lalu mereka pergi bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dengan patuh dan taat yang penuh. Lalu Allah turunkan firmanNya: Katakanlah: ”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan. Katakanlah:”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan.” Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (Qs. 3:99) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Menyebarkan keraguan pada diri kaum muslimin: Orang Yahudi berusaha memasukkan keraguan di hati kaum muslimin yang masih lemah imannya dengan melontarkan syubhat-syubhat yang dapat menggoyahkan kepercayaan mereka terhadap islam. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya:Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada kekafiran). (Qs. 3:72). Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan pernyataan: Ini adalah tipu daya yang mereka inginkan untuk merancukan perkara agama islam kepada orang-orang yang lemah imannya. Mereka sepakat menampakkan keimanan di pagi hari (permulaan siang) dan sholat subuh bersama kaum muslimin. Lalu ketika diakhir siang hari (sore hari) mereka murtad dari agama Islam agar orang-orang bodoh menyatakan bahwa mereka keluat tidak lain karena adanya kekurangan dan aib dalam agama kaum muslimin. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Memata-matai kaum Muslimin: Ibnu Hisyam menjelaskan adanya sejumlah orang Yahudi yang memeluk Islam untuk memata-matai kaum muslimin dan menukilkan berita Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan yang ingin beliau lakukan kepada orang Yahudi dan kaum musyrikin, diantaranya: Sa’ad bin Hanief, Zaid bin Al Lishthi, Nu’maan bin Aufa bin Amru dan Utsmaan bin Aufa serta Rafi’ bin Huraimila’. Untuk menghancurkan tipu daya ini Allah berfirman:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata:”Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka):”Marilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Qs. 3:118-119) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Usaha memfitnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam: Orang Yahudi tidak pernah henti berusaha memfitnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, diantaranya adalah kisah yang disampaikan Ibnu Ishaaq bahwa beliau berkata: Ka’ab bin Asad, Ibnu Shaluba, Abdullah bin Shurie dan Syaas bin Qais saling berembuk dan menghasilkan keputusan berangkat menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memfitnah agama beliau. Lalu mereka menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Muhammad engkau telah tahu kami adalah ulama dan tokoh terhormat serta pemimpin besar Yahudi, Apabila kami mengikutimu maka seluruh Yahudi akan ikut dan tidak akan menyelisihi kami. Sungguh antara kami dan sebagian kaum kami terjadi persengketaan. Apakah boleh kami berhukum kepadamu lalu engkau adili dengan memenangkan kami atas mereka? Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam enggan menerimanya. Lalu turunlah firman Allah: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kemu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati. hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (Qs. 5:49) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Semua usaha mereka ini gagal total dihadapan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan Allah membalas makar mereka ini dengan menimpakan kepada mereka kerendahan dan kehinaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Marhalah kedua:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Masa perang senjata antara Yahudi dan Muslimin di zaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Orang Yahudi tidak cukup hanya membuat keonaran dan fitnah kepada kaum muslimin semata bahkan merekapun menampakkan diri bergabung dengan kaum musyrikin dengan menyatakan permusuhan yang terang-terangan terhadap islam dan kaum muslimin. Namun Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tetap menunggu sampai mereka melanggar dan membatalkan perjanjian yang pernah dibuat diMadinah. Ketika mereka melanggar perjanjian tersebut barulah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan tindakan militer untuk menghadapi mereka dan mengambil beberapa keputusan untuk memberikan pelajaran kepada mereka. Diantara keputusan penting tersebut adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pengusiran Bani Qainuqa’ </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pengusiran bani Al Nadhir </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Perang Bani Quraidzoh </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Penaklukan kota Khaibar </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Setelah terjadinya hal tersebut maka orang Yahudi terusir dari jazirah Arab.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Marhalah ketiga:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Tipu daya dan makar mereka terhadap islam setelah wafat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Orang Yahudi memandang tidak mungkin melawan Islam dan kaum muslimin selama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam masih hidup. Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam wafat, orang Yahudi melihat adanya kesempatan untuk membuat makar kembali terhadap Islam dan muslimin. Mereka mulai merencanakan dan menjalankan tipu daya mereka untuk memalingkan kaum muslimin dari agamanya. Namun tentunya mereka lakukan dengan lebih baik dan teliti dibanding sebelumnya. Sebagian target mereka telah terwujud dengan beberapa sebab diantaranya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kaum muslimin kehilangan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Orang Yahudi dapat mengambil pelajaran dan pengalaman dari usaha-usaha mereka terdahulu sehingga dapat menambah hebat makar dan tipu daya mereka. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Masuknya sebagian orang Yahudi ke dalam Islam dengan tujuan memata-matai kaum muslimin dan merusak mereka dari dalam tubuh kaum muslimin. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Memang berbicara tentang tipu daya dan makar Yahudi kepada kaum Muslimin sejak wafat Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam hingga kini membutuhkan pembahasan yang panjang sekali. Namun rasanya cukup memberikan 3 contoh kejadian besar dalam sejarah Islam untuk mengungkapkan permasalahan ini. Yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Fitnah pembunuhan khalifah UtsmanIni adalah awal keberhasilan Yahudi dalam menyusup dan merusak Islam dan kaum muslimin. Tokoh yahudi yang bertanggung jawab terjadinya peristiwa ini adalah Abdullah bin Saba’ yang dikenal dengan Ibnu Sauda’. Kisahnya cukup masyhur dan ditulis dalam kitab-kitab sejarah Islam. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Fitnah Maimun Al Qadaah dan perkembangan sekte Bathiniyah. Keberhasilan Abdullah bin Saba’ membuat fitnah di kalangan kaum Muslimin dan mengajarkan saba’isme membuat orang Yahudi semakin berani. Sehingga belum habis fitnah Sabaiyah mereka sudah memunculkan tipu daya baru yang dipimpin seorang Yahudi bernama Maimun bin Dieshaan Al Qadaah dengan membuat sekte Batiniyah di Kufah tahun 276 H. Imam Al Baghdadi menceritakan: Diatara orang yang membangun sekte Bathiniyah adalah Maimun bin Dieshaan yang dikenal dengan Al Qadaah seorang maula bagi Ja’far bin Muhammad Al Shodiq yang berasal dari daerah Al Ahwaaz dan Muhammad bin Al Husein yang dikenal dengan Dandaan. Mereka berkumpul bersama Maimun Al Qadah di penjara Iraaq lalu membangun sekte Bathiniyah.Tipu daya Yahudi ini terus berjalan dalam bentuk yang beraneka ragam sehingga sekte ini berkembang menjadi banyak sekali sektenya dalam kaum muslimin, sampai-sampai menghalalkan pernikahan sesama mahrom dan hilangnya kewajiban syariat pada seseorang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Penghancuran kekhilafahan Turki Utsmani ditangan gerakan Masoniyah dan akibat yang ditimbulkan berupa perpecahan kaum muslimin.Orang Yahudi mengetahui sumber kekuatan kaum muslimin adaalh bersatunya mereka dibawah satu kepemimpinan dalam naungan kekhilafahan Islamiyah. Oleh karena mereka segera berusaha keras meruntuhkan kekhilafahan yang ada sejak zaman Khulafa’ Rasyidin sampai berhasil menghapus dan meruntuhkan negara Turki Utsmaniyah. Orang Yahudi memulai konspirasinya dalam meruntuhkan Negara Turki Utsmaniyah pada masa sultan Murad kedua (tahun 834-855H) dan setelah beliau pada masa sultan Muhammad Al Faatih (tahun 855-886H) yang meningal diracun oleh Thobib beliau seorang Yahudi bernama Ya’qub Basya. Demikian juga berhasil membunuh Sultan Sulaiman Al Qanuni (tahun 926-974H) dan para cucunya yang diatur oleh seorang Yahudi bernama Nurbaanu. Konspirasi Yahudi ini terus berlangsung di masa kekhilafahan Utsmaniyah lebih dari 400 tahunan hingga runtuhnya di tangan Mushthofa Ataturk. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Orang Yahudi dalam menjalankan rencana tipu daya mereka menggunakan kekuatan berikut ini:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Yahudi Al Dunamah. Diantara tokohnya adalah Madhaat Basya dan Mushthofa Kamal Ataturk yang memiliki peran besar dan penting dalam penghancuran kekhilafahan Utsmaniyah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Salibis Eropa yang sangat membenci islam dan kaum muslimin dengan melakukan perjanjian kerjasama dengan beberapa Negara eropa yaitu Bulgaria, Rumania, Namsa, Prancis, Rusia, Yunani dan Italia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Organisasi bawah tanah/rahasia, khususnya Masoniyah yang terus berusaha merealisasikan tujuan dan target Zionis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Usaha-usaha Musthofa Kamal Basya Ataturk dalam menghancurkan kekhilafahan setelah berhasil menyingkirkan sultan Abdulhamid kedua adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada awal November 1922 M ia menghapus kesultanan dan membiarkan kekhilafahan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada tanggal 18 November 1922M ia mencopot Wahieduddin Muhammad keenam dari kekhilafahan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada Agustus 1923 M ia mendirikan Hizb Al Sya’b Al Jumhuriah (Partai Rakyat Republik) dengan tokoh-tokoh pentingnya kebanyakan dari Yahudi Al Dunamah dan Masoniyah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada tanggal 20 oktober 1923 M Republik Turki diresmikan dan Al Jum’iyah Al Wathoniyah (Organisasi nasional) memilih Musthofa Kamal sebagai presiden Turki. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada tanggal 2 Maret 1924 M Kekhilafahan dihapus total. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Demikianlah sempurna sudah keinginan orang-orang Yahudi untuk menjadikan kekhilafahan sebagai Negara sekuler yang dipimpin seorang Yahudi yang berkedok muslim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Mudah-mudahan ringkas sejarah permusuhan Yahudi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi pelajaran bagi kaum muslimin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
***<br /><br /><br />Penulis: Ustadz Khalid Syamhudi, Lc.</div>
</div>
Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-1840416699968831922012-03-02T13:48:00.000+07:002012-03-02T13:48:05.398+07:006 alasan untuk tidak minum Softdrinks<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Taukah anda banyak anak yang menyukai softdrinks???<div>karena kalau tidak minum maka akan di kira tidak gaul....ya kan???</div><div><br />
</div><div>ini ada beberapa alasan kenapa softdrink itu dapat merusak kesehatan kita. Antara lain :</div><div><br />
</div><div>1. Softdrink menguras air dalam tubuh. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam softdrinks memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita.</div><div><br />
</div><div>2. Softdrink tidak pernah menghilangkan rasa haus karena Softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh.</div><div><br />
</div><div>3. Tingkat kandungan fosfat yang tinggi dalam Softdrink dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.</div><div><br />
</div><div>4. Softdrink dapat membersihkan karat pada bumper mobil atau benda-benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.</div><div><br />
</div><div>5. Softdrink sangat mempengaruhi pencernaan. Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat. Softdrink bila di minum bersamaan dengan kentang goreng akan membutuhkan waktu berminggu untuk di cernakan.</div><div><br />
</div><div>6. Jangan pernah berpikir untuk meneguk Softdrink saat anda terkena demam atau flu, Softdrink akan mempersulit tubuh melawan penyakit tersebut.</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div>Sumber : Majalah Husnul Khotimah</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-23751335409432373552012-03-02T13:22:00.002+07:002012-03-02T13:30:15.517+07:00Tidak Pernah Mencontek seumur hidup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perlu disadari bahwa otak manusia beranalogi dengan mata pisau. Semakin sering diasah akan semakin tajam ia. Kenalkah anda dengan mantan presiden ke-3 RI??? Presiden ketiga Republik Indonesia,yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a href="http://2.bp.blogspot.com/-AlrXx_E2eXs/T1Bm_8EyxUI/AAAAAAAAAG8/IVQQCn5RH3c/s1600/bj+habibie.jpg"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-AlrXx_E2eXs/T1Bm_8EyxUI/AAAAAAAAAG8/IVQQCn5RH3c/s320/bj+habibie.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cumlaude.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seorang BJ Habibie mengaku tidak pernah menyontek dengan cara apapun dalam berbagai ujian. Ia telah membekali dirinya dengan belajar keras, jauh sebelum ujian berlangsung. Beliau merasa malaikat selalu ada di sekatnya mencatat segala perbuatan dosa setiap manusia meski perbuatan dosa itu dilakukan hanya sekecil biji sawi. Prinsip itulah yang mengantarkannya menjadi salah seorang dalam sepuluh besar manusia terpintar di dunia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Belajar dari prinsip beliau dan orang-orang pintar lainnya,seorang pelajar seharusnya menjauhkan kebiasaan menyontek dalam ujian. Pelajar harus mampu menegakkan sikap jujur dan sportif tanpa harus melakukan kecurangan dalam berbagai ujian.</span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-90388979093169302392012-01-20T08:42:00.001+07:002012-01-20T08:46:44.598+07:00Hidup Itu Butuh Sabar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: #7030a0; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><i><br />
</i></span></span></div><div class="MsoNormal"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setujukah anda jika sabar itu penting? Mungkin sebagian orang tidak setuju jika sabar itu penting.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mari kita lihat di sekeliling kita bahwa sabar itu penting...misalnya saja jika kita akan menabung,maka kita harus mengantri dulu, atau jika kita akan membayar SPP di sekolah, maka kita harus antri dahulu...Mungkin dunia globalisasipun juga menggunakan prinsip kesabaran, percayakah anda dengan hal tersebut??? Sebagai contohnya handphone. Di zaman yang modern ini siapa sih yang tidak punya handphone??? Hampir semua orang punyakan??? Tak ada yang salah dengan semua itu tetapi kita harus berhati-hati dalam memanfaatkannya. Banyak sekali handphone dengan berbagai merk dan tipe,,,tetapi yang paling menjadi sorotan saat ini dan paling populer adalah Blackberry. Dan jika anda memakai BB ( biasanya orang menamai blackberry) perlu anda ketahui bahwa di situ juga mempunyai prinsip kesabaran. Saya mengetahui prinsip tersebut dari teman saya, dia tidak pernah mematikan BBnya,,, taukah anda mengapa demikian? Karena jika kita mematikan dan menyalakan kembali BB itu, maka kita harus menunggu hingga kurang lebih 15 menit untuk dapat menjalan handphone yang digemari remaja karena mempunyai BBM ( Blackberry Mesengger) itu. Dan untuk fakta selanjutnya saya menggunakan alat transportasi yaitu sepeda motor. Karena banyak siswa-siswi sekarang yang menggunakan alat transportasi tersebut untuk menuju ke sekolah. Dan sepeda motor mungkin yang saat ini populer adalah Yamaha Vixion ( itu versi saya,,kalau versi anda??? ) karena banyak sekali para remaja bahkan orang tua yang memakai sepeda motor tersebut. Taukah anda kalau motor tersebut mempunyai sistem yang bernama injection??? Karena teknologi itulah mungkin motor tersebut menjadi sedikit irit. Dan motor itu juga mempunyai prinsip kesabaran juga. Yaitu ketika kita akan menyalakan motornya, kita harus menunggu beberapa waktu (sekitar 10 detik) sampai proses injection tersebut siap digunakan,barulah motor tersebut dapat dinyalakan. Benarkan bahwa sabar itu penting... Dan Allah telah berfirman</span></div><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="QS albaqarah.png" height="191" src="file:///C:/Users/byyou/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="Picture_x0020_0" width="671" /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin hanya itu yang dapat saya berikan semoga bermanfaat dan bisa diamalkan,...!!!</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-77428261731433860742011-12-30T07:55:00.000+07:002011-12-30T07:55:43.885+07:00Arti sahabat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Apa arti Sahabat itu???<br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;">Oleh byyou pradana</span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privasi ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa tidak ada yang bisa diberikan oleh saya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cuma segitu arti persahabatan ?? </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Suatu hari saya menyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalau dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Byyou adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu menyebutkan sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalau sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Jangan gadaikan persahabatanmu dengan apapun itu. Sahabat adalah segala-galanya. Karena itu saya cuma ingin dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Berikut adalah kutipan lirik dari arti sahabat: <br />
<br />
kau teman sejati<br />
kita teman sejati<br />
hadapilan dunia<br />
genggam tanganku<br />
<br />
tak mudah untuk kita sadari<br />
saling mendengarkan hati<br />
tak mudah untuk kita pahami<br />
berbagi rasa di hati<br />
<br />
kau adalah..<br />
tempatku membagi kisahku<br />
kau sempurna<br />
jadi bagian hidupku<br />
apapun kekuranganmu <br />
<br />
Byyou says: <br />
<br />
“ Meskipun kita berpisah tetapi jangan jadikan perpisahan ini akhir dari persahabatan kita.”<div>Mantan pacar boleh ada, tetapi mantan sahabat tidak ada...!!!</div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-84258846763112029652011-12-19T10:35:00.001+07:002011-12-19T10:37:02.646+07:00Hargailah Kejujuran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Saya akan menjelaskan tentang kejujuran.</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kejujuran itu sangatlah penting bagi kehidupan jika kita mempunyai kejujuran maka banyak orang yang suka,bangga,dan percaya terhadap kita. Kejujuran memang berat, dan terkadang kita dibuat tidak berdaya dan serba salah dengan kejujuran itu sendiri. Antara ya dan tidak, antara suka dan benci, antara menerima dan menolak, antara mengakui dan menutupi, sulit memang untuk bisa mengatakan “tidak” tanpa harus menyakiti kesucian hati. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kehidupan adalah rahasia kekuasaan Tuhan, terkadang bahagia dan terkadang menderita, ada tangisan air mata dan sebentar kemudian gema gelak tawa menutupinya, ada keindahan ada juga kesuraman, hendaknya semua itu kita sadari dengan segala kerendahan hati.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jujur dalam arti sempit adalah sesuainya ucapan lisan dengan kenyataan. Dan dalam pengertian yang lebih umum adalah sesuainya lahir dan batin. Maka orang yang jujur bersama Allah I dan bersama manusia adalah yang sesuai lahir dan batinnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kejujuran adalah mutiara pribadi yang harus kita miliki dan pelihara dengan baik. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Walaupun kita hidup tidak berkelimpahan harta, namun dengan kejujuran, hidup kita akan bebas dari perasaan waa-was,takut,cemas. Shingga kita akan menikmati kehidupan ini dengan tenteram,damai,dan bahagia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Walaupun kita tidak hidup berkelimpahan harta,namun dengan kejujuran,hidup kita akan bebas dari perasaan was-was,takut,dan cemas".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nilai Kejujuran atau Amanah adalah salah satu dari lima nilai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moral_Islam">Moral Islam</a>. Setiap manusia setidaknya terikat satu perjanjian dengan Penciptanya untuk tidak menyembah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Iblis">Iblis</a> (QS Yaasiin 36:60). Namun manusia dapat membuat perjanjian tambahan yaitu berjuang di jalan Allah (QS At-Taubah 9:111). Perjanjian tersebut wajib dipenuhi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Manusia juga tidak selayaknya mengambil jalan-jalan lain selain <span class="Apple-style-span" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moral_Islam">Jalan yang Lurus</a>.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Misalnya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Jalan Tirani (melanggar Nilai Pembebasan)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Jalan Seks Bebas (melanggar Nilai Keluarga)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Jalan Kekerasan (melanggar Nilai Kemanusiaan)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Jalan Korupsi (melanggar Nilai Keadilan)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Jalan Munafik (melanggar Nilai Kejujuran)</span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-63106764283329784292011-12-09T15:12:00.000+07:002011-12-09T15:12:29.971+07:00Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah berfirman,</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”(Qs. Adz-Dzaariyat: 56)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah berfirman,</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjaga kehormatan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Membersihkan hati.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melahirkan akhlaq yang mulia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanda kesucian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjaga rasa malu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjaga ghirah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat pada artikel-artikel sebelumnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kembalilah ke Rumahmu</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wanita tidak berkewajiban berjihad.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah berfirman:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berjalan dengan dibuat-buat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjaga kehormatan dan kesucian diri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu A’lam.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Referensi:</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Menjaga Kehormatan Muslimah, Syaikh Bakar Abu Zaid.</i></span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-85282731408873336022011-11-16T08:32:00.003+07:002011-12-07T07:30:42.533+07:0010 Tips Menjadi Muslim yang Baik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit tentang tips menjadi muslim yang baik<br />
1. Bersikap terbuka<br />
<br />
maksudnya terbuka terhadap setiap perubahan yang terjadi terutama dalam hal penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap perubahan baru dihadapi dengan sikap optimis dan di jadikan sebagai tantangan untuk maju ke depan. Mempunyai keinginan mempelajari sains modern. Mengenali warisan intelektual sendiri sehinga seorang muslim tidak dikenal dengan istilah GAPTEK.<br />
<br />
2. Tidak terpengaruh terhadap perbedaan pendapat<br />
<br />
Kita harus yakin dengan argumen kita dan tidak terpengaruh dengan pendapat orang lain<br />
<br />
3. Memerankan agama bukan untuk diri sendiri<br />
<br />
Tapi juga untuk sosial. Melakukan ibadah berupa santun kepada fakir miskin, sedekah bagi anak-anak yatim, dan aktivitas sosial yang lain.<br />
<br />
4. Membangun citra agama islam<br />
<br />
Memahami,mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam secara betul-betul.<br />
<br />
5. Berperan sebagai pengadil<br />
<br />
Yang mampu mendamaikan orang-orang bersengketa dalam setiap persengketaan.<br />
Bertindak sebagai orang yang bisa berbuat adil di antara kedua pihak<br />
<br />
6. Tidak berhenti mempelajari ilmu pengetahuan<br />
<br />
Ilmu pengetahuan terus berkembang jadi kita wajib mempelajarinya dan terus menggali ilmu yang akan terjadi di masa depan.<br />
<br />
7. Melakukan penelitian terhadap agama islam<br />
<br />
Kita meneliti agama Islam yang berkembang pada zaman sekarang dan mengambil yang sesuai dan meninggalkan dan melakukan yang kurang sesuai(subhat).<br />
<br />
8. Memandang dunia sebagai sarana infestasi<br />
<br />
Untuk kehidupan yang lebih hakiki yaitu akhirat. Meskipun hanya sebagai sarana seorang muslim tidak memendang kehidupan dunia dengan sebelah mata. Tapi serius dan bekerja keras untuk merain posisi mata, tapi serius dan bekerja keras untuk merain posisi ideal di dunia ini<br />
<br />
9. Membangun kekuatan fisik yang kuat<br />
<br />
Baik melalui pendekatan olah raga atau pelatihan militer. Hal ini disadari sabda Rasul ‘’ muslim yang kuat lebih baik dibanding muslim yang lemah”.<br />
<br />
10. Menghargai sesama Muslim<br />
<br />
Meskipun orang Islam tersebut mempunyai beberapa aliran kita tetap harus menghormatinya.<br />
<br />
Misalnya : Ketika waktu sholat Subuh, ada yang memakai do'a Qunut ataupun tidak. Kita tidak boleh saling menyalahkan karena semua itu benar. Dan yang salah adalah yang tidak melaksanakan sholat Subuh.<br />
Karena setiap muslim Insya Allah akan masuk surga. Jadi kita tidak boleh saling menyalahkan dan harus saling mendukung dan menghormati</span></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-55935530039256769142011-11-03T13:37:00.003+07:002011-12-07T07:32:02.152+07:00Saat Bingung Memilih Pasangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Hal itu dikenal dalam Islam yang namanya ‘kufu’ ( layak dan serasi ), dan seorang wali nikah berhak memilihkan jodoh untuk putrinya seseorang yang sekufu, meski makna kufu paling umum dikalangan para ulama adalah seagama.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun makna-makna yang lain seperti kecocokan, juga merupakan makna yang tidak bisa dinafikan, dengan demikian PROSES MEMILIH ITU TERJADI PADA PIHAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN. Disisi lain bahwa memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan berbagai sisinya, asalkan pada pertimbangan-pertimbangan yang wajar serta Islami, merupakan keniscayaan hidup dan representasi kebebasan dari Allah yang Dia karuniakan kepada setiap manusia, termasuk dalam memilih suami atau istri. Aisyah Ra berkata, “Pernikahan hakikatnya adalah penghambaan, maka hendaknya dia melihat dimanakah kehormatannya akan diletakkan”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah pun bersabda, “Barang siapa yang menjodohkan kehormatannya dengan orang yang fasik maka dia telah memutus rahimnya” (HR Ibnu Hibban). Nabi juga pernah memberikan pertimbangan kepada seorang sahabiyah yang datang kepadanya seraya minta pertimbangan atas dua orang yang akan melamarnya, lalu Nabi menjawab, “Adapun Muawiyah bin Abi sufyan dia sangat ringan tangan (alias gampang memukul), adapun yang lainnya adalah orang yang fakir tidak memiliki harta yang banyak.” Lalu Nabi menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan untuk memantapkan pilihan, terutama dari berbagai alternatif sebaiknya melakukan shalat istikhorah baik di tengah malam maupun di awalnya, dan lakukan secara berkali-kali. Jika telah dilakukan berkali-kali maka KEMANTAPAN YANG ADA ITULAH YANG INSYA ALLAH MERUPAKAN PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH YANG LEBIH DIIKUTI. Tetapi perlu diingat, bahwa informasi yang dominan pada diri seseorang sering yang lebih berpengaruh terhadap istikhorah, oleh karena itu perlu dilakukan berkali-kali. Dan untuk membedakan apakah itu keputusan yang dominan adalah selera semata atau dominasi istikharah agak sulit, kecuali dengan berkali-kali, sekalipun salah satu tanda bahwa itu adalah petunjuk dari Allah adalah dimudahkannya urusan tersebut, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya alamat yang mutlak.</div></span></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-35191217549600877452011-11-03T08:56:00.003+07:002011-12-07T07:41:27.899+07:00Inilah penemuan muslim yang luar biasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Operasi Bedah</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Eropa sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun. Diantara banyak </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">penemu, Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">jahitan, sebelum menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">luka. Dia juga yang dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sepasang alat jepit pembedahan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Kopi</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama kali </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sekelompok pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">abad ke-13 kopi menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kacang mulai direbus di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Mesin Terbang</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kemudian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Universitas</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Miriam mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">universitas al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hassani mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">utama tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">wanita muslim di mana pun di dunia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Aljabar</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad ke-9 </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kitab al-Jabr Wal-Mugabala’, yang diterjemahkan ke dalam buku ‘The Book of </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Reasoning and Balancing’. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">menjadi kekuatan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Optik</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Banyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm,” ujar </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hassani. Diantara tahun 1.000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">melihat obyek dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Euclid dan Ptolemy bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fisikawan hebat muslim lainnya juga menemukan fenomena pengukuran </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kamera di mana dijelaskan bagaimana mata gambar dapat terlihat dengan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">koneksi antara optik dan otak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Musik</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Musisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak instrumen </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arab.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Sikat Gigi</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Miswak juga digunakan dalam pasta gigi modern.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Engkol</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia muslim, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">gerakan memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">berat terangkat relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al-jazari pada abad ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">hingga kini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-77594142864461989732011-10-20T12:07:00.001+07:002011-10-24T13:57:01.990+07:00Contoh Makalah Tentang Kehidupan yang baik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.REZEKI YANG HALAL</span></b></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Setiap manusia tentu memerlukan rezeki berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kenderaan dan keperluan-keperluan hidup lainnya. Untuk itu, manusia mesti mencari nafkah dengan berbagai usaha yang halal. Bagi seorang muslim, mencari rezeki secara halal merupakan salah satu prinsip hidup yang sangat asas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Kita tentunya mengharapkan dalam usaha mencari rezeki :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.Banyak yang boleh kita perolehi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.Mudah mendapatkannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.Halal dari segi status hukumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Keinginan untuk memperolehi rezeki yang halal merupakan ciri kehidupan yang baik, maka Allah SWT mencintai orang yang demikian sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Sesungguhnya Allah cinta (senang) melihat hambaNya penat lelah dalam mencari yang halal.” (HR Ad Dailami)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. QANAAH</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Ketika rezeki yang halal sudah kita perolehi, orang yang mencapai darjat kehidupan yang baik adalah sentiasa qanaah atau menerima rezeki itu dengan senang hati meskipun jumlahnya belum mencukupi. Jumlah yang kita perolehi tidak selalunya mencukupi apalagi melebihi dari apa yang kita inginkan.<br />
Sikap yang bagus adalah menerima dulu apa yang kita perolehi, sedangkan kekurangannya boleh kita cari lagi.Orang yang tidak qanaah tidak menghargai susah payahnya sendiri kerana ia merasa sudah berusaha namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Bila usaha sendiri saja pun sudah tidak dapat dihargai, apalagi usaha orang lain?<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>C.KEBAHAGIAAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Bagi seorang mukmin, ukuran kebahagiaan bukanlah hanya semata-mata dari aspek duniawi, tapi yang terpenting adalah bila ia boleh menjalani kehidupan dalam kerangka pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT. Oleh kerana itu, apabila seseorang sudah beriman dan beramal sholeh, ia akan merasakan kebahagiaan kerana kehidupannya di dunia memberi sumbangan manfaat kebaikan, sedangkan di akhirat nanti akan dimasukkan ke dalam syurga dan ini merupakan kebahagiaan yang tidak ada bandingan dengan apapun jua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>Sebaliknya bila seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Islam apalagi sampai merugikan orang lain, maka tidak ada kebahagiaan yang ia rasakan, tapi justeru hidupnya diliputi oleh kegelisahan dan kekhuatiran, tidak hanya dalam konteks kehidupan dunia tapi juga kehidupan akhirat yang tidak memiliki harapan yang cerah bagi kebahagiaan.<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.KETENANGAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Bagi seorang muslim, dosa membuatkan kehidupan menjadi tidak tenang. Oleh itu, dengan iman dan amal sholeh, kehidupan yang kita jalani insyaAllah terhindar dari dosa yang membuatkan kita menjadi tenang dan ini merupakan salah satu unsur asas “Hayatan Thayyibah” yang amat penting untuk kita miliki. Dosa menjadi faktor kegelisahan sebagaimana yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW:<br />
“Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan dalam hati seseorang, sedangkan ia tidak setuju kalau perkara itu diketahui oleh orang lain.” (HR Ahmad)<br />
<br />
Bagi mukmin sejati, keadaan enak dan tidak enak merupakan ujian yang mesti dihadapi sehingga ia tidak takut dengan apa-apa kemungkinan perkara-perkara yang tidak menyenangkan berlaku pada diri dan keluarganya. Sesukar manapun pasti ada jalan keluar dan kemudahan.<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>E.RIDHA</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Kehidupan yang baik bagi seorang muslim tercermin pada sikap ridhanya kepada Allah swt sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Nabi Muhammad saw sebagai Rasul yang diyakini dan diteladani dalam kehidupan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Sikap ini merupakan sesuatu yang amat penting sehingga ia mampu melaksanakan ajaran Islam dengan senang hati dan penuh penghayatan dan sikap seperti inilah yang memastikan seorang muslim akan dimasukkan oleh Allah swt ke dalam syurga sebagaimana dalam satu hadits, Rasulullah SAW bersabda:<br />
“Barangsiapa yang ridha kepada Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabi dan RasulNya, wajib baginya syurga.” (HR Muslim)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>F.SYUKUR</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Sudah pasti bagi manusia adanya kenikmatan yang diperolehinya dalam hidup ini sehingga kehidupan yang baik menuntutnya untuk bersyukur kepada Allah SWT.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Ketika menafsirkan ayat :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” (QS Ibrahim : 7)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sayyid Qutb mengemukan bahwa ada dua prinsip bersyukur :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1.Sebagai bukti bagi lurusnya kayu ukur dalam jiwa manusia. Kebajikan itu mesti disyukuri, sebab syukur adalah balasan semulajadinya dalam fitrah yang lurus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 2,Jiwa yang bersyukur akan sentiasa bermuraqabah (mendekatkan diri kepada Allah SWT) dalam menggunakan nikmat yang diberikannya itu.<br />
<br />
Seterusnya beliau menyatakan bahwa prinsip bersyukur seperti di atas boleh memberikan empat manfaat yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim iaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.Mensucikan jiwa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.Mendorong jiwa untuk beramal soleh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Menjadikan orang lain ridha.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.Memperbaiki serta memperlancarkan interaksi sosial.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G.SABAR</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabar adalah menahan dan mengekang diri dari melakukan perkara-perkara yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT kerana mencari ridhaNya.<br />
<br />
Orang yang hidupnya baik tidak mungkin melepaskan sifat sabar dari dirinya, apalagi dalam situasi sukar dan oleh kerana itulah Allah swt mencintai siapa sahaja yang sabar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Allah SWT berfirman :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada manusia), dan Allah mencintai orang yang sabar.” (QS Ali Imran : 146)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Oleh yang demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa kehidupan yang baik tidak hanya membawa kebaikan bagi dirinya, tapi juga kebaikan bagi orang lain bahkan terhadap alam semesta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 20pt; line-height: 150%;">BAB IV</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal sholih harus disertai iman.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.05pt; line-height: 150%;">Kepada orang yang memadukan antara iman dan amal sholih, Allah memberitahukan dan menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang baik di dunia dan akhirat. Sebabnya jelas. Karena, orang-orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang benar lagi membuahkan amal sholih yang mampu memperbaiki hati, akhlak, urusan duniawi dan ukhrawi, mereka memiliki prinsip-prinsip mendasar dalam menyambut datangnya kesenangan dan kegembiraan, ataupun datangnya keguncangan, kegundahan dan kesedihan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian <i>Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 97 berjanji bahwa Allah SWT benar-benar akan memberikan kehidupan yang bahagia dalam dunia kepada hamba Nya baik laki-laki maupun perempuan yang mengerjakan amal shaleh</i> yaitu segala amal yang mengikuti petunjuk Alquran dan Sunah Rasul, sedang hati mereka penuh dengan keimanan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Firman Allah mengenai janjinya yaitu terdapat dalam surat An Nisa 122 dan Ar Ruum 60 :</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="color: black; direction: rtl; line-height: 150%; margin-right: 5.1pt; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><b><span dir="LTR" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">…</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا</span></b><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span> </span></b><b><span dir="LTR" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?” (An Nisaa: 122)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="color: black; direction: rtl; line-height: 150%; margin-right: 4.5pt; text-align: right; text-indent: 14.2pt; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 150%;">فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span> </span></b><span dir="LTR" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (Ar Ruum: 60)</span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-56770707707542446482011-09-30T08:39:00.000+07:002011-09-30T08:39:39.824+07:00Hubungan Al-Qur'an dengan Ilmu pengetahuan (KIMIA)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banyak ilmuwan-ilmuwan muslim yang telah menunjukkan fakta-fakta ilmiah yang sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Harun Yahya adalah seorang yang masyhur mengungkap rahasia Al-Qur’an tentang astronomi, embriologi, geologi, fisika, biologi dan lain-lain. Masih banyak hal menarik tentang kimia yang belum disentuh Harun Yahya dalam sekian banyak tulisannya, khususnya tentang angka-angka. Yang mashur tentang kimia dalam Al-Qur’an adalah mengenai firman Allah dalam surat Al-Hadid, surat ke-57 yang berada di pertengahan Al-Qur’an.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Fakta ke-1</b> Allah berfirman: “...dan Kami ciptakan besi...”(Al-Qur’an, 57:25). Allah SWT menggunakan kata “an zalnaa” yang berarti “kami telah turunkan”. Departemen Agama menuliskannya dengan “ciptakan” sebagaimana tertulis diatas. Allah SWT tidak menggunakan kata “Khalaqna” yang berati “kami telah ciptakan”. Penemuan astronomi modern telah mengungkapkan bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span>Sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut supernova. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan dan bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa. Hal ini yang dahulu pernah sempat dikatakan oleh Neil Amstrong.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span>Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman melalui meteor-meteor dan di turunkan ke bumi, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Besi : </b><b><span style="line-height: 115%;">26</span></b><b>Fe<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span> </span></b>Istilah besi disebut juga sebagai <i>iron (</i>Inggris<i>), hadid (Arab), fer (Perancis), hierro (</i>Spanyol<i>), </i>dan lain-lain. Supaya tidak membingungkan, maka disepakati bahwa dunia sains menamakan besi dengan ferrum (lambung:Fe) dari Bahasa Latin.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span>Memang nampak sedikit aneh jika Allah SWT dalam memberi nama salah satu surat di Al-Qur’an dengan memakai salah satu nama atom atau logam dalam sistem periodik unsur. Ternyata ada beberapa hal menarik yang akan sedikit kita bahas. Ada 2 hal yang perlu diketahui sebelum membahas lebih jauh yaitu tentang lambang atom dan isotop.</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span>Lambang atom</span></b></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span>Atom disusun oleh 3 partikel, yaitu proton (+), neutron (0), dan elektorn (-)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Isotop<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span> </span></b>Apa itu isotop? Isotop adalah atom-atom yang sama nomor atomnya(sejenis) tetapi beda nomor massanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span>Umpamakan saja isotop itu dengan “keturunan/kembaran”. Satu jenis atom yang sama (helium misalnya) ternyata memiliki berat yang berbeda-beda. Ini karena kandungan neutronnya yang beda. Ynag satu memiliki satu neutron dan yang satu lagi dua neutron. Sifat-sifat semua isotop helium itu identik (mirip). Namun perbedaan jumlah berbeda neutron menyebabkan sifat kestabilannnya berbeda karena berat tubuhnya yang berbeda. Isotop-isotop suatu atom ada yang stabil dan ada yang tidak stabil. Atom yang stabil,tidak memiliki potensi untuk mengalami proses reaksi nuklir (pembelahan inti). Kapan sebuah atom membelah intinya? Kita bisa melihat dari data waktu paruhnya (waktunya yang dibutuhkan untuk membelah jadi dua).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Fakta ke-2.</b> Besi memiliki 8 isotop. Al-Hadid adalah Surat ke-57 dalam Al-Qur’an. Fe-57 adalah salah satu dari 4 isotop besi yang stabil.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Fakta ke-3. </b>Energi ini dibutuhkan oleh suatu atom untuk menjadi ion. Fe umumnya dapat berbentuk ion Fe<sup>2+ </sup>(Ferro) dan Fe<sup>3+ </sup>(Ferri). Tubuh kita hanya mengkonsumsi Ferro dari makanan untuk membentuk hemoglobin dalam darah. Besi jenis Ferro inilah yang banyak terkandung dalam makanan seperti daging dan bayam, termasuk obat-obatan suplemen penamabah zat besi seperti Sangobion, Sulfaferosusu, dan lain sebagainya. Kata ahli gizi, sebaiknya sayur bayam jangan dibiarkan lebih dari semalam, tidak bagus untuk dimakan. Tetapi ternyata dalam beberapa jam Ferro akan segera berubah menjadi Ferri. Ferri di dalam tubuh adalah sampah, tubuh kita tidak mau mengambilnya karena sifatnya sudah berubah. Sama halnya jika besi sudah berkarat, berubahlah sifatnya. Perubahan Fe<sup>2+ </sup>dan Fe<sup>3+ </sup>ini menghasilkan<sup> </sup>energi ionisasi sebesar 2957 kJ mol <sup>-1</sup>. 29 adalah jumlah seluruh ayat pada surat Al-Hadid. 57 Adalah nomor suratnya. Allahuakbar!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Fakta ke-4.</b> Besi memiliki 8 isotop (kembaran) yaitu <sup>52</sup>Fe, <sup>54</sup>Fe, <sup>55</sup>Fe, <sup>56</sup>Fe ,<sup>57</sup>Fe,Fe<sup>58</sup>, <sup>59</sup>Fe, <sup>60</sup>Fe. Jika seluruh massanya dijumlahkan maka 52 + 54 + 55 + 56 + 57 + 58 + 59 + 60 = 451. Kata “besi” ada pada surat ke-57 dan ayat ke-25. Jumlah kata dalm surat Al-Hadid dari ayat 1 sampai dengan 25 adalah 451!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span> </span><b>Fakta ke-5.</b> Jumlah seluruh kata dalam surat Al-Hadid adalah 574. 57 adalah nomor surat Al-Hadid dan 4 adalah jumlah isotop besi yang stabil.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <i> Jika ada yang lebih teliti lagi, mungkin akan ditemukan fakta lebih banyak lagi. </i></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><o:p></o:p></span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-11278844335307705612011-09-10T21:44:00.001+07:002011-09-10T21:45:51.287+07:00Jenis-jenis air mata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ibnu Qayyim menyebutkan ada 10 jenis tangis,</span> </div><ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Menangis karena kasih sayang & kelembutan hati.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena rasa takut.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena cinta.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena gembira.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena menghadapi penderitaan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena terlalu sedih.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena terasa hina dan lemah.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menangis orang munafik – pura-pura menangis.</span></li>
</ol><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><i>“..dan bahwasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (An Najm : 43) </i></span></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, Allah lah yang menciptakan ketawa dan tangis, serta menciptakan sebab tercetusnya. Banyak air mata telah mengalir di dunia ini. Sumber nya dari mata mengalir ke pipi terus jatuh ke bumi. Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering ia berlaku setiap hari tanpa putus-putus. Sepertilah sungai yang mengalir ke laut tidak pernah berhenti?.kalaulah air mata itu di tampung banjirlah dunia ini.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Tangis tercela atau terpuji </b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada tangisan yang sangat di cela umpamanya meratapi mayat dengan meraung dan memukul-mukul dada atau merobek-robek pakaian. Ada pula tangisan sangat-sangat di puji dan di tuntut yaitu tangisan<br />
kerana menginsafi dosa-dosa yang silam atau tangis kerana takut akan azab dan siksa Allah.<span id="more-616"></span></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Tangisan dapat memadamkan api Neraka?</b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Rasulullah saw bersabda: Tidaklah mata seseorang meneteskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.”<br />
<b>Air mata taubat Nabi Adam a.s</b></span> </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Beliau menangis selama 300 tahun tanpa mendonggak ke langit tersangat takut dan hibanya terhadap dosa yang telah ia lakukan. Dia bersujud di atas gunung dan air matanya mengalir di jurang Serandip. Dari air matanya itulah Allah telah menumbuhkan pohon kayu manis dan pohon bunga cengkih.Beberapa ekor burung telah meminum akan air mata Adam lalu berkata,”Manis sungguh air ini.” Nabi Adam terdengar lalu menyangka burung itu mempersendakannya lalu ia memperhebatkan tangisannya. Lalu Allah mendengar dan menerima taubat Adam dan mewahyukan, “Hai Adam sesungguhnya belum Aku pernah menciptakan air lebih lazat daripada air mata taubat mu!.”</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Air mata yang tiada di tuntut</b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><ul style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Janganlah menangis kalau tak tercapai cita-cita bukan kah Tuhan yang telah menentukannya.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Janganlah menangis nonton film</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Janganlah menangis karana cinta tak berbalas mungkin dia bukanlah jodoh yang telah Tuhan tetapkan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Janganlah menangis jika gagal dalam peperiksaan mungkin kita kurang membuat persediaan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Jangan menangis kalau wang kita hilang di jalanan sebab mungkin kita kurang bersedekah buat amalan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Janganlah menangis kalau tidak di naikkan pangkat yakin lah, rezki itu adalah pemberian Tuhan.</span></li>
</ul><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i>Oleh kare</i><i>nanya itu</i><i>….</i></b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Simpanlah air mata-air mata tangisan itu semua untuk bekal menginsafi di atas segala yang telah melanda diri, segala dosa-dosa yang berupa bintik2 hitam yang telah mengkelamkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari Allah swt. Seru lah air mata itu dari persembunyiannya di balik kelopak mata agar ia menetes membasahi dan mencuci hati agar ia putih kembali dan juga semoga ia dapat melebur dosa2 dan moga-moga akan mendapat ampunanNya jua.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Junjungan Mulia bersabda </b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Ada 2 biji mata yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari karena takut kepada Allah swt dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fi sabillah di waktu malam.”<br />
“Di antara 7 golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah di hari qiamat” seseorang yang berzikir bersendirian lalu mengenang tentang kebesaran Allah swt lalu bercucuran air matanya.”</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Jika tubuh seseorang hamba gementar karena takut kepada Allah, maka berguguran lah dosa-dosanya bak gugurnya dedaunan dari pepohonan kering.”</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Berkata Salman Al Faarisi r.a Aku di buat menangis atas 3 perkara jua :</b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Berpisah dengan Rasulullah saw dan para sahabat-sahabat.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ketakutan seorang yang perkasa tatkala melihat malaikat Israil datang mencabut nyawanya.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Aku tidak tahu aku akan di perintahkan untuk ke syurga atau neraka.</span></li>
</ol><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Air mata tanda rahmat Tuhan </b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Rasulullah saw bersabda: Jagalah mayat ketika kematiannya dan perhatikanlah 3 perkara.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"> Apabila dahi nya berpeluh.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Airmatanya berlinang.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hidungnya keluar cairan serupa ingus.</span></li>
</ol><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">karena hal hal tersebut menandakan rahmat Allah swt untuk si mayat. (riwayat dari Salman al Faarisi)</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara</b></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu,<br />
Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu.”</span></div></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-84804205182163406272011-08-19T10:55:00.003+07:002011-08-19T11:29:25.300+07:00Pernikahan<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">A. Pengertian dan Hukum Nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebuah keluarga itu, terbentuk dari perkawinan. Hidup bersama antara seorang laki-laki dan perempuan belum dapat disebut keluarga apabila belum diikat oleh perkawinan. Oleh karena itu, perkawinan diperlukan untuk membetuk keluarga. Bagaimana pengertian dan hukum perkawinan? Perhatikan dan pelajari uraian berikut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Pengertian nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kata nikah (نِكَاحُ) atau pernikahan sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia , sebagai padanan kata perkawinan (زَوْج) yang artinya ialah berkumpul, bercampur, menghimpun, atau mengumpulkan. Denagn kata lain Nikah berarti adanya ijab dan qabul (‘aqad) yang menghalalkan pergaulan antara seseorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dan menimbulaka hak dan kewajiban antara keduanya, dan diucapkan oleh kata-kata yang menunjukkan nikah, menurut peraturan yang ditentukan oleh <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Islam"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Islam</span></a>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam pengertian yang luas, pernikahan adalah merupakan suatu ikatan lahir dan batin antara dua orang laki-laki dan perempuan, untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga untuk mendapatkan keturunan yang dilaksanakan menurut ketentuan syariat islam. Jadi karena Perkawinan merupakan suatu akad yang mengandung beberapa hukum dan syarat rukun nikah, dan Keabsahan rukun nikah dibutuhkan empat hal, yaitu;</div><div style="text-align: justify;">a. Sigat Akad Nikah </div><div style="text-align: justify;">b. Wali</div><div style="text-align: justify;">c. Dua orang saksi </div><div style="text-align: justify;">d. Mahar </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Hukum Pernikahan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya pernikahan itu diparintahkan atau dianjurkan oleh Syar’I Firman Allah SWT.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:Maka kawinilah perempuan-perempuan yang kamu sukai , dua, tiga, atau empat,tetapi kalau kamu kawatir tidak dapat berlaku adil (antara perempuan-perempuan itu) ,hendaklah satu saja….(Qs. An Nisa’:3)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan sabda Rasulluloh ;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">عن اَنهَسِ بْنِ مَالِكٍ رضى اللهُ عنهُ : انَّ النبى صم حَمِدَ اللهُ وَاَنْثَى عليهِ وَقَالَ : لَكِنِّى اَنَا اُصَلِّى وَاَنَامُ وَاَصُوْمُ وَاُ فْطِرُ وَاَتَوَّجُ النِّسَاءَ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَتِى فَلَيْسَ مِنِّى (رواه البخارى و مسليم) </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari Anas bin Malik Ra. Bahwasanya, Nabi Saw memuji Alloh dan mengagungkannya, beliau bersabda; akan tetapi aku sholat, aku tidur, aku berpuasa, aku makan, dan menikahi perempuan, barang siapa yang tidak suka perbuatanku maka bukanlah dia dari golonganku (HR. Bukhori dan Muslim).Jumhur ulama menetapkan hukum menikah menjadi lima.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Sunah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mereka sepakat bahwa asal pernikahan adalah sunah. Firman Allah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sabda Rasul;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">يَا مَعْشَرَالشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَائَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَاَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، ومَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. (رواه البخاري والمسليم)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hai pemuda apabila diantara kamu, Kuasa untuk menikah maka nikahlah sebab nikah itu lebih kuasa untuk menjaga mata dan kemaluan, dan barangsiapa tidak kuasa hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu jadi penjaga baginya. (HR. Bukhori dan Muslim).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Mubah (boleh), bagi orang yang tidak mempunyai pendorong atau faktor yang melarang untuk menikah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Wajib bagi seseorang yang dilihat dari pertumbuhan jasmaniah sudah layak untuk menikah, kedewasaan rohaniahnya sudah matang dan memiliki biaya untuk menikah serta untuk menghidupi keluarganya dan bila ia tidak menikah khawatir terjatuh pada perbuatan mesum (zina).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. Makruh bagi seseorang yang dipandang dari pertumbuhan jasmaniahnya sudah layak, kedewasaan rohaniyahnya sudah matang, tetapi tidak mempunyai biaya untuk bekal hidup bserta isteri kemudian anaknya. Untuk mengendalikan nafsunya dianjurkan untuk menjalankan puasa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">e. Haram bagi seseorang yang manikahi wanita dengan tujuan ingin menyakiti, mempermainkan, dan memeras hartanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">B. Akad, Syarat Dan Rukun Nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi: </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai. Kerelaan kedua calon mempelai. Maka tidak sah jika salah satu dari keduanya dipaksa untuk menikah, sebagaimana hadits Abu Hurairah: “Janda tidak boleh dinikahkan sehingga dia diminta perintahnya, dan gadis tidak dinikahkan sehingga diminta ijinnya.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana ijinnya?”. Beliau menjawab:. “Bila ia diam”. (HR. Bukhari dan Muslim). Kecuali jika mempelai wanita masih kecil yang belum baligh maka walinya boleh menikahkan dia tanpa seijinnya</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Adanya ijab qabul. Ijab artinya mengemukakan atau menyatakan suatu perkataan. Qabul artinya menerima. Jadi Ijab qabul itu artinya seseorang menyatakan sesuatu kepada lawan bicaranya, kemudian lawan bicaranya menyatakan menerima. Dalam perkawinan yang dimaksud dengan "ijab qabul" adalah seorang wali atau wakil dari mempelai perempuan mengemukakan kepada calon suami anak perempuannya/ perempuan yang di bawah perwaliannya, untuk menikahkannya dengan lelaki yang mengambil perempuan tersebut sebagai isterinya. Lalu lelaki bersangkutan menyatakan menerima pernikahannya itu. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa:</div><div style="text-align: justify;">Sahl bin Said berkata: "Seorang perempuan datang kepada Nabi SAW. untuk menyerahkan dirinya, dia berkata: "Saya serahkan diriku kepadamu." Lalu ia berdiri lama sekali (untuk menanti). Kemudian seorang laki-laki berdiri dan berkata: "Wahai Rasulullah kawinkanlah saya dengannya jika engkau tidak berhajat padanya." Lalu Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda: "Aku kawinkan engkau kepadanya dengan mahar yang ada padamu." (HR. Bukhari dan Muslim). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hadist Sahl di atas menerangkan bahwa Rasulullah SAW. telah mengijabkan seorang perempuan kepada Sahl dengan mahar atau maskawinnya ayat Al-Quran dan Sahl menerimanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Adanya Mahar (mas kawin) Islam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak menikahinya menyerahkan mahar (mas kawin). Islam tidak menetapkan batasan nilai tertentu dalam mas kawin ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak dan menurut kadar kemampuan. Islam juga lebih menyukai mas kawin yang mudah dan sederhana serta tidak berlebih-lebihan dalam memintanya. Dari Uqbah bin Amir, bersabda Rasulullah SAW: "Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan." (HR. Al-Hakim dan Ibnu Majah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir 3279 oleh Al-Albani)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adanya Wali Dari Abu Musa RA. Nabi SAW. bersabda: "Tidaklah sah suatu pernikahan tanpa wali." (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no.1836). Wali yang mendapat prioritas pertama di antara sekalian wali-wali yang ada adalah ayah dari pengantin wanita. Kalau tidak ada barulah kakeknya (ayahnya ayah), kemudian saudara lelaki seayah seibu atau seayah, kemudian anak saudara lelaki. Sesudah itu barulah kerabat-kerabat terdekat yang lainnya atau hakim. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali merupakan salah satu rukun nikah dan berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Imam yang lima kecuali Nasa’i).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apabila seorang wanita menikahkan dirinya sendiri tanpa wali maka nikahnya tidak sah. Di antara hikmahnya, karena hal itu merupakan penyebab terjadinya perzinahan dan wanita biasanya dangkal dalam berfikir untuk memilih sesuatu yang paling maslahat bagi dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an tentang masalah pernikahan, ditujukan kepada para wali:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu” (QS. An-Nuur: 32)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka” (QS. Al-Baqoroh: 232)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">dan ayat-ayat yang lainnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adanya saksi dalam akad nikah, sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir: “Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil (baik agamanya, pent).” (HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari Aisyah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh Al-Albani no. 7557). Maka tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya dua orang saksi yang adil. Imam Tirmidzi berkata: “Itulah yang difahami oleh para sahabat Nabi dan para Tabi’in, dan para ulama setelah mereka. Mereka berkata: “Tidak sah menikah tanpa ada saksi”. Dan tidak ada perselisihan dalam masalah ini diantara mereka. Kecuali dari kalangan ahlu ilmi Muta’akhirin (belakangan)”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. KHABAR </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adanya Saksi-Saksi Rasulullah SAW bersabda: "Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil." (HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari Aisyah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh Al-Albani no. 7557). Menurut sunnah Rasul SAW, sebelum aqad nikah disunahkan khuthbah lebih dahulu yang dinamakan khuthbatun nikah atau khuthbatul-hajat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Sigat Akad Nikah yaitu ucapan calon suami atau wakilnya pada saat akad nikah. Menyebutkan lafadz akad secara jelas (ta’yin), masing-masing kedua mempelai dan tidak cukup hanya mengatakan: “Saya nikahkan kamu dengan anak saya” apabila mempunyai lebih dari satu anak perempuan. Atau dengan mengatakan: “ Saya nikahkan anak perempuan saya dengan anak laki-laki anda” padahal ada lebih dari satu anak laki-lakinya. Ta’yin ias dilakukan dengan menunjuk langsung kepada calon mempelai, atau menyebutkan namanya, atau sifatnya yang dengan sifat itu ias dibedakan dengan yang lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Wali bagi wanita adalah: bapaknya, kemudian yang diserahi tugas oleh bapaknya, kemudian ayah dari bapak terus ke atas, anaknya yang laki-laki, cucu laki-laki dari anak lakilakinya terus ke bawah, lalu saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki sebapak, kemudian keponakan laki-laki dari saudara laki-laki sekandung kemudian sebapak, lalu pamannya yang sekandung dengan bapaknya, kemudian pamannya yang sebapak dengan bapaknya, kemudian anaknya paman, lalu kerabat-kerabat yang dekat keturunan nasabnya seperti ahli waris, kemudian orang yang memerdekakannya (jika dulu ia seorang budak, pent), kemudian baru hakim sebagai walinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· akad nikah harus dihadiri dua orang saksi atau lebih dari laki-laki yang adil dari kaum muslimin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Mahar adalah pemberian sesuatu dari calon suami kepada calon istri pada saat akad nikah. Hukum Mahar adalah wajib. Perintah membanyar mahar terdapat dalam QS An-Nisa’ /4 ;4 & 25 dan Hadits. Mahar ada dua macam, yaitu mahar musammam artinya mahar yang kepastian jumlahnya disepakati oleh kedua belah pihak, yang kedua mahar misl artinya mahar yang jumlah, bentuk & jenisnya ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku pada daerahnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">C. Persiapan Pelaksanaan Pernikahan </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Meminang atau Khitbah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Khitbah artinya pinangan yaitu melamar untuk menyatakan permintaan atau ajakan untuk mengikat perjodohan, dari seorang laki-laki kepada perempuan calon isterinya atau sebaliknya dengan perantaraan seorang yang dipercaya..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Firman Allah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Dan tak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran yang baik atau harus menyembunyikan keinginan mengwini mereka dalam hatimu…(QS.Al Baqarah:235)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Hukum Melihat Perempuan yang Akan Dinikahi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hukum melihat adalah dibolehkan, sepanjang tidak melanggar ketentuan syarak. Kebolehan melihat perempuan sebatas telapak tangan atau wajah. Melihat perempuan haram hukumnya apabila dimaksudkan untuk berbuat yang negative terhadap perempuan. Dalam Qs An –Nuur /24:30 Allah berfirman;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam hal meminang (melihat perempuan) adalah dibolehkan, baik oleh dirinya sendiri maupun mewakilkan kepada orang lain. Kebolehan itu untuk menghindari sesuatu yang cacat di antara keduanya yang berakibat putusnya pernikahan setelah peminangan. Rasulullah bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">اِذَا خَطَبَ اَحَدُكُمُ الْمْرْأَةَ فَاِنِ اسْتَطَاعَ اَنْ يَنْظُرَ مِنْهَا اِلَى مَا يَدْعُوْهُ اِلَى نِكَاحِهَا فَلْيَفْعَلْ. رواه احمد وابو داوود.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Apabila seorang diantara kalian mengkhitbah (meminang) seorang wanita, maka jika dia bisa melihat apa yang mendorongnya untuk menikahinya maka lakukanlah” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam hadits lain:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Lihatlah dia, sebab itu lebih patut untuk melanggengkan diantara kalian berdua” (HR. At-Tirmidzi, 1087)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hadits tersebut menunjukkan bolehnya melihat apa yang lazimnya nampak pada wanita yang dipinang tanpa sepengetahuannya dan tanpa berkhalwat (berduaan) dengannya. Para ulama berkata:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dibolehkan bagi orang yang hendak meminang seorang wanita yang kemungkinan besar pinangannya diterima, untuk melihat apa yang lazimnya nampak dengan tidak berkholwat (berduaan) jika aman dari fitnah”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam hadits Jabir, dia berkata:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Aku (berkeinginan) melamar seorang gadis lalu aku bersembunyi untuk melihatnya sehingga aku bisa melihat darinya apa yang mendorongku untuk menikahinya, lalu aku menikahinya” (HR. Abu Dawud, no. 2082).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hadits ini menunjukkan bahwa Jabir tidak berduaan dengan wanita tersebut dan si wanita tidak mengetahui kalau dia dilihat oleh Jabir. Dan tidaklah terlihat dari wanita tersebut kecuali yang biasa terlihat dari tubuhnya. Hal ini rukhsoh (keringanan) khusus bagi orang yang kemungkinan besar pinangannya diterima. Jika kesulitan untuk melihatnya, bisa mengutus wanita yang dipercaya untuk melihat wanita yang dipinang kemudian menceritakan kondisi wanita yang akan dipinang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan apa yang diriwayatkan bahwa Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Ummu Sulaim untuk melihat seorang wanita (HR. Ahmad).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Barangsiapa yang diminta untuk menjelaskan kondisi peminang atau yang dipinang, wajib baginya untuk menyebutkan apa yang ada padanya dari kekurangan atau hal lainnya, dan itu bukan termasuk ghibah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan diharamkan meminang dengan ungkapan yang jelas (tashrih) kepada wanita yang sedang dalam masa ‘iddah (masa tunggu, yang tidak bisa diruju’ oleh suami atau ditinggal mati suaminya). Seperti ungkapan: “Saya ingin menikahi Anda”. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita wanita itu dengan sindiran” (QS. 2: 235) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan dibolehkan sindiran dalam meminang wanita yang sedang dalam masa ‘iddah. Misalnya dengan ungkapan: “Sungguh aku sangat tertarik dengan wanita yang seperti anda” atau “Dirimu selalu ada dalam jiwaku”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ayat tersebut menunjukkan haramnya tashrih, seperti ungkapan: “Saya ingin menikahi anda” karena tashrih tidak ada kemungkinan lain kecuali nikah. Maka tidak boleh memberi harapan penuh sebelum habis masa ‘iddahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diharamkan meminang wanita pinangan saudara muslim lainnya. Barangsiapa yang meminang seorang wanita dan diterima pinangannya, maka diharamkan bagi orang lain untuk meminang wanita tersebut sampai dia diijinkan atau telah ditinggalkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah seorang laki-laki meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia menikah atau telah meninggalkannya” (HR. Bukhari dan Nasa’i).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam riwayat Muslim: “Tidak halal seorang mukmin meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia meninggalkannya”. Dalam hadits Ibnu Umar: “Janganlah kalian meminang wanita yang telah dipinang saudaranya” (Muttafaqun ‘alaih). Dalam riwayat Bukhari: “Janganlah seorang laki-laki meminang di atas pinangan laki-laki lain hingga peminang sebelumnya meninggalkannya atau dengan seijinnya”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hadits-hadits tersebut menunjukkan atas haramnya pinangan seorang muslim di atas pinangan saudaranya, karena hal itu menyakiti peminang yang pertama dan menyebabkan permusuhan diantara manusia dan melanggar hak-hak mereka. Jika peminang pertama sudah ditolak atau peminang kedua diijinkan atau dia sudah meninggalkan wanita tersebut, maka boleh bagi peminang kedua untuk meminang wanita tersebut. Sesuai dengan sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Hingga dia diijinkan atau telah ditinggalkan”. Dan ini termasuk kehormatan seorang muslim dan haram untuk merusak kehormatannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagian orang tidak peduli dengan hal ini, dia maju untuk meminang seorang wanita padahal dia mengetahui sudah ada yang mendahului meminangnya dan telah diterima oleh wanita tersebut. Kemudian dia melanggar hak saudaranya dan merusak pinangan saudaranya yang telah diterima.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Hal ini adalah perbuatan yang sangat diharamkan dan pantas bagi orang yang maju untuk mengkhitbah wanita yang telah didahului oleh saudaranya ini untuk tidak diterima dan dihukumi haram, juga mendapat dosa yang sangat besar. Maka wajib bagi seorang muslim untuk memperhatikan masalah ini dan menjaga hak saudaranya sesama muslim. Sesungguhnya sangat besar hak seorang muslim atas saudara muslim lainnya. Janganlah meminang wanita yang sudah dipinang saudaranya dan jangan membeli barang yang dalam tawaran saudaranya dan jangan menyakiti saudaranya dengan segala bentuk hal yang menyakitkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Cara mengajukan pinangan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pinangan kepada gadis atau janda yang sudah habis masa iddahnya dinyatakan secara terang-terangan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Pinangan kepada janda yang masih ada dalm masa iddah thalaq bain atau di tinggal mati suami, tidak boleh dinyatakan secara terang-terangan. Pinangan kepada mereka hanya boleh dilakukan secara sendirian saja. Seperti dalam Firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 235 tersebut diatas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Perempuan yang boleh dipinang</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perempuan-perempuan yang boleh dipinang dari tiga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Perempuan yang bukan isteri orang, bukan dalam masa iddah, bukan pula dalam pinangan orang lain, boleh dipinang dengan sendirian atau terus terang , sebagaimana sabda nabi SAW:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Janganlah salah satu seorang diantara kamu meminang atas pinangan saudaranya , kecuali pinangan sebelumnya meninggalkan pinangan itu atau memberikan izin kepadanya (HR.Bukhari dan Muslim)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Perempuan yang tidak boleh di pinang, baik secara sindira ataupun terus terang, yaitu perempuan dalam status isteri orang lain atau masih dalam iddah raj’i.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Perempuan yang bukan dalam iddah Raj’i boleh dipinang yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Perempuan dalam iddah yang wafat boleh dipinang dengan sindiran tetapi tidak dengan terus terang </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Perempuan beriddah thalq tiga (Bain Kubra) dan :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3) Perempuan yang beriddah karena thalaq bain sughra atau karena sebab fasakh. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Melihat calon istri atau suami</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa pendapat tentang batas kebolehan melihat seorang pereempuan yang akan dipinang sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pendapat Jumhur ulama, yaitu boleh melihat wajah dan ke dua telapak tangan , karena dengan demikian akan dapat diketahui kehalusan tubuh dan kecantikannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Abu Dawud berpendapat boleh melihat seluruh tubuh .</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Imam Abu Hanifah membolehkan melihat dua telapak kaki,muka dan telapak tangan. Mughiroh bin Syu’ban telah meminang seorang perempuan, kemudian Rasulullah bertanya kepadanya, apakah engkau telah melihatnya? Mughirah berkata “Belum” Rasulullah bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya : Amat-amatilah perempuan itu, karena hal itu lebih akan lebih membawa kepada kedamaian dan kemesraan kamu berdua (H.R. Thurmudzi).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Mahrom atau perempuan yang haram dinikahi </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mahram adalah orang , baik laki-laki maupun perempuan yang haram dinikahi. Adapun sebab-sebab yang menjadikan seorang perempuan menjadi haram dinikahi oleh seorang laki-laki dapat dibagi menjadi dua.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Sebab haram dinikahi dinikahi untuk selamanya dapat dibagi menjadi empat</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nashab</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Ibu</div><div style="text-align: justify;">b) Nenek secara mutlak dan semua jalur ke atasnya</div><div style="text-align: justify;">c) Anak perempuan dan anak perempuannya beserta semua jalur ke bawah</div><div style="text-align: justify;">d) Anak perempuan dari anak laki-laki dan perempuannya beserta semua jalur ke bawah.</div><div style="text-align: justify;">e) Saudara perempuan secara mutlak , anak-anak perempuan dan anak perempuannya anak laki-laki dan saudara perempuan tersebut beserta jalur ke bawah.</div><div style="text-align: justify;">f) Ammah (bibi dari jalur ayah) secara mutlak beserta jalur ke atasnya.</div><div style="text-align: justify;">g) Khalal (bibi dari jalur ayah) secara mutlak beserta jalur keatasnya.</div><div style="text-align: justify;">h) Anak perempuannya saudara laki-laki secara mutlak.</div><div style="text-align: justify;">i) Anak perempuannya anak laki-laki, anak perempuannya anak perempuan beserta jalur kebawahnya. Sebagaimana Firman Alloh;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: diharamkan atas kalian (menikahi) ibi-ibu kalian,anak-anak perempuan kalian, saudara-saudara perempuan kalian, saudara-saudara perempuan bapak kalian, (bibi jalur ayah) , saudara-saudara perempuan ibu kalian (bibi dari jalur ibu) anak-anak perempuannya saudara-saudara laki-laki kalian , anak perempuannya saudara perempuan kalian (QS.An Nisa:23)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Wanita-wanita yang haram dinikahi sebab pertalian nikah, mereka adalah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Isteri ayah dan isteri kakek beserta jalur keatasnya , karena Allah SWT berfirman: </div><div style="text-align: justify;">Artinya : Dan janganlah kalian menikahi wanita-wanita yang telah dinikahi ayah-ayah kalian.(QS. An Nisa:22)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) Ibu asteri (ibu mertua) dan nenek ibu isteri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c) Anak perempuan isteri (anak perempuan tiri) , jika seseorang telah menggauli ibunya , anak perempuannya istei (cucu perempuan dari anak perempuan tiri), anak perempuannya anak laki-laki isteri (cucu perempuan dari anak laki-laki tiri), karena Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya : (diharamkan atas kalian menikahi) ibu-ibu isteri kalian (ibu mertua) , anak-anak perempuan istri kalian yang ada dalam peliharaan kalian gauli, tetapi jika kalian belum campur dengan isteri kalian itu (dan sudah kamu ceraikan ) maka tidak berdosa kalian mengawininya (QS. An Nisa’:23)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3) Wanita-wanita yang haram dinikahi karena susuan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Ibu-ibu yang diharamkan </div><div style="text-align: justify;">b) Anak-anak perempuan </div><div style="text-align: justify;">c) Saudara-saudara perempuan </div><div style="text-align: justify;">d) Para amah (para bibi dai jalur ayah)</div><div style="text-align: justify;">e) Para khalah (para bibi dari jalur ibu)</div><div style="text-align: justify;">f) Anak perempuannya saudara perempuan </div><div style="text-align: justify;">g) Anak perempuannya dari saudara laki-laki</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4) Wanita yang telah dili’an.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Suami haram menikahi wanita yang telah dili’anya untuk selama-lamanya, karena Rasulullah SAW bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Suami istri yang telah melaknat, jika keduanya telah cerai maka tidak boleh menikahi lagi selama-lamanya (HR. Abbu Daud)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Sebab haram dinikah sementara</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Pertalian nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perempuan yang masih ada dalam ikatan perkawinan , haram dinikah dengan laki-laki lain , termasuk perempuan yang masih ada dalam masa iddah baik iddah talaq maupun iddah wafat. Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: janganlah kamu bertekad untuk melangsungkan akad nikah dengan perempuan dalam iddah wafat sebelum iddahnya habis (QS.A Baqarah: 235)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Thalaq bain kubra (perceraian sudah tiga kali)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Thalaq bain kubro adalah tiga. Seorang laki-laki yang mencerai isteri dengan thalq tiga , haram baginya untuk menikah dengan mantan isterinya itu selama mantan isteri itu belum kawin dengan laki-laki lain. Jelasnya ia boleh menikah dengan mantan isterinya dengan syarat mantan isteri itu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Telah manikah dengan laki-laki lain (suami baru)</div><div style="text-align: justify;">b) Telah nyata-nyata dicampuri oleh suami baru,</div><div style="text-align: justify;">c) Telah dicerai suami baru secar wajar (bukan dengan di paksa, disogok, atau tahu sama tahu)</div><div style="text-align: justify;">d) Telah habis masa iddah thalaq dari suami baru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana firman Allah QS Al Baqarah :230</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3) Memadu dua orang perempuan bersaudara</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seorang laki-laki yang mempunyai pertalian nikah dengan perempuan (termasuk dalam masa iddah thalaq raj’i) haram baginya menikah dengan:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Saudara perempuan isterinya , baik kandung seayah maupun seibu</div><div style="text-align: justify;">b) Saudara perempuan ibu isterinya (bibi isteri) baik kandung seayah maupun kandung seibu dengan ibu isterinya,</div><div style="text-align: justify;">c) Saudara pere,puan bapak istrinya (bibi isterinya ) baik kandung seayah maupun kandung seibu dengan bapak isterinya</div><div style="text-align: justify;">d) Anak perempuan saudara perempuan isterinya (kemenakan istrinya) baik kandung seayah maupau kandung seibu</div><div style="text-align: justify;">e) Anak perempuan saudar laki-laki isterinya baik kandung seayah maupau kandunga seibu</div><div style="text-align: justify;">f) Semua perempuan yang bertalian susuan dengan isterinya. Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya : diharamkn bagimu memadu dua orang perempuan yang bersaudara , kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. (QS. An Nisa : 23)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4) Berpoligami lebih dari empat orang </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Laki-laki yang beristeri lebih dari empat orang , haram menikah yang kelima . seorang laki-laki boleh memperisteri perempuan maksimal empat</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5) Perbedaan agama</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mahram nikah karena perbedaan agama, ada dua macam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Perempuan musyrik haram dinikahi laki-laki muslim</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) Perempuan muslimah haram dinikahi laki-laki non muslim, yaitu orang musyrik atau penganut agama selain islam. Sebagaimana Firman Allah dalam surah Al Baqarah: 221.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">7. Prinsip Kafaah dalam pernikahan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pengertian</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kafaah atau kufu artinya kesamaan , kecocokan dan kesetaran . Dalam kontek pernikahan berarti adanya kesamaan atau kesetaraan antara calon suami dan calon isteri dalam segi (keturunan), status social (jabatan,pangkat) agama (akhlak), dan harta kekayaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Hukum kafaah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kafaah adalah hak perempuan dari walinya . beberapa pendapat tentang hal-hal yang dapat diperhitungkan dalam kafaah, yaitu sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Sebagian ulam mengutamakan bahwa kafaah itu diukur dengan nasab (keturunan) , kemerdekaan , ketaatan , agama, pangkat pekerjaan, dan kekayaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) Pendapat lain mengatakan bahwa kafaah itu diukur dengan ketaatan menjalankan agama. Laki-laki yang tidak patuh menjalankan agama tidak sekufu dengan perempuan yang akhlaknya mulia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Kufu ditinjau dari segi agama. Sebagaimana firman Allah QS. Al Baqarah :221 . Dari ayat tersebut dijelaskan orang yang sekufu dinilai dari seseorang itu sama-sama beriman. Orang yang musyriq tidak sekufu dengan orang yang beriman. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. Kufu ditinjau dari segi iffah artinya terpelihara dari segala yang haram dalam pergaulan. Maka bukan dianggap sepadan bagi orang yang dari keturunan yang baik-baik , menikah dari orang yang keturunan pezina, walaupaun masih seagama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Laki-laki yang berzina tidak boleh menikahi dengan siapapun, kecuali dengan wanita yang berzina atau wanita musyrik, dan wanita yang berzina siapapun tidak boleh menikahinya, kecuali laki-laki yang berzina atau musyrik. Dan demikian yang diharamkan atas orang-orang yang berima. (QS. An Nur:3)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">8. Syarat dan rukun nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pengertian</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rukun nikah adalah unsur pokok yang hrus dipenuhi untuk menjadikan suatu sahnya pernikahan, suatu sistem kehidupan special yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan umat manusia di jagad raya ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Syarat dan rukun nikah ada 3, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Adanya 2 calon pengantin yang terbebas dari penghalang-penghalang dari sahnya nikah, misalnya: wanita tersebut bukan termasuk orang yang diharamkan untuk dinikahi (mahram) baik karena senasab, sepersusuan atau karena sedang dalam masa ‘iddah, atau sebab lain. Juga tidak boleh jika calon mempelai laki-lakinya kafir sedangkan mempelai wanita seorang muslimah. Dan sebab sebab lain dari penghalang-penghalang syar’i.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Adanya ijab yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali atau yang menggantikannya dengan mengatakan kepada calon mempelai pria: “Saya nikahkan kamu dengan Fulanah”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Adanya qobul yaitu lafadz yang diucapkan oleh calon mempelai pria atau orang yang telah diberi ijin untuk mewakilinya dengan mengucapkan: “Saya terima nikahnya”. Syaikhul islam Ibnu Taymiah dan muridnya, Ibnul Qoyyim, menguatkan pendapat bahwa nikah itu sah dengan segala lafadz yang menunjukkan arti nikah, tidak terbatas hanya dengan lafadz Ankahtuka atau Jawwaztuka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang yang membatasi lafadz nikah dengan Ankahtuka atau Jawwaztuka karena dua lafadz ini terdapat dalam Al Qur’an. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia” (QS. Al-Ahzab: 37)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan firman-Nya yang lain:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu” (QS. An-Nisa’:22)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Akan tetapi kejadian yang disebutkan dalam ayat tersebut tidak berarti pembatasan dengan lafadz tersebut (tazwij atau nikah). Wallahu a’lam. Dan akad nikah bagi orang yang bisu bisa dengan tulisan atau isyarat yang dapat difahami. Apabila terjadi ijab dan qobul, maka sah-lah akad nikah tersebut walaupun diucapkan dengan senda gurau tanpa bermaksud menikah (Jika terpenuhi syarat dan tidak ada penghalang sah-nya akad, pent). Karena Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Ada 3 hal yang apabila dilakukan dengan main-main maka jadinya sungguhan dan jika dilakukan dengan sungguh sungguh maka jadinya pun sungguhan. Yaitu: talak, nikah dan ruju’” (HR. Tirmidzi, no. 1184).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Syarat dan rukun nikah tersebut diatas adalah; </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Calon suami, syaratnya adalah sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;">a. Beragama islam</div><div style="text-align: justify;">b. Jelas bahwa ia laki-laki</div><div style="text-align: justify;">c. Atas keinginan dan pilihannya sendiri(tidak paksaan)</div><div style="text-align: justify;">d. Tidak beristeri empat (termasuk isteri yang telah dicerai tetapi dalam masa iddah /waktu tunggu) </div><div style="text-align: justify;">e. Tidak mempunyai hubungan mahram dengan calon istri. Tidak mempunyai isteri yang haram baginya</div><div style="text-align: justify;">f. Tidak sedang berjikhram haji atau umrah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Calon isteri, syaratnya adalah sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Beragama islam</div><div style="text-align: justify;">b) Jelas bahwa ia seorang perempuan </div><div style="text-align: justify;">c) Telah mendapat izin dari walinya</div><div style="text-align: justify;">d) Tidak bersuami dan tidak dalam masa iddah</div><div style="text-align: justify;">e) Tidak mempunyai hubungan mahram dengan calon suami</div><div style="text-align: justify;">f) Belum pernah dili’an (dituduh zina) oleh calon suaminya</div><div style="text-align: justify;">g) Jika ia perempuan janda, harus atas kemauan sendira, bukan terpaksa</div><div style="text-align: justify;">h) Jelas ada orangnya </div><div style="text-align: justify;">i) Tidak sedang ihram haji atau umrah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Wali syaratnya adalah sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Laki-laki</div><div style="text-align: justify;">b) Beragama islam</div><div style="text-align: justify;">c) Sudah baligh(dewasa)</div><div style="text-align: justify;">d) Berakal</div><div style="text-align: justify;">e) Merdeka(tidak budak)</div><div style="text-align: justify;">f) Adil</div><div style="text-align: justify;">g) Tidak sedang melaksanakan ihram.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Dua orang saksi, syaratnya adalah sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Dua orang laki-laki</div><div style="text-align: justify;">b) Beragama islam</div><div style="text-align: justify;">c) Dewasa /baligh, berakal, merdeka, dan adil</div><div style="text-align: justify;">d) Tidak sedang mengerjakan ihram haji atau umrah</div><div style="text-align: justify;">e) Hadir dalam ijab qabul</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Ijab dan qobul, syaratnya adalah sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Menggunakan kata yang bermakna menikah</div><div style="text-align: justify;">b) Lafaz ijab qabul diucapkan oleh pelaku akad nikah</div><div style="text-align: justify;">c) Antara ijab dan qabul tidak boleh diselingi perkataan atau perbuatan lain</div><div style="text-align: justify;">d) Pelaksanaan ijab dan qabul harus berada pada satu tempat tidak dikaitkan dengan suatu persyaratan suatu apapun</div><div style="text-align: justify;">e) Tidak dibatasi dengan waktu tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">D.Wali dan Saksi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali dan saksi dalam pernikahan merupakan dua hal yang sangat menentukan sah atau tidaknya pernikahan. Yang keduanya harus memenuhi syarat-syarat ketentuan. Rasulullah SAW bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻋﻦﻋﺎﺌﺸﺔ ﺭ.ﺽ ﻘﺎﻟﺖ:ﻗﺎﻝﺭﺴﻮﻝَﷲ ﺻﻟﻢ. ﺃَﻴُّﻢَﺍﻤْﺭَﺃَﺓٍ ﻨَﮏَﺤَﺖْ ﺒِﻐَﻴْﺭِ ﺇِﺬْﻦٍ ﻮَﻠِﻴَّﻬَﺎﻔَﻧِﮑَﺤُﻬَﺎﺒَﺎﻄِﻞٌ، ﻔَﺎِﻦْ ﺪَﺨَﻞَ ﺒِﻬَﺎ ﻔَﻠَﻬَﺎﺍْﻠﻤَﻬْﺮَ ﺒِﻤَﺎ ﺍﺴْﺘَﺤَﻞَّ ﻤِﻦْ ﻔَﺮْﺠِﻬَﺎ ﻔَﺎِﻦِﺍﺸْﺗَﺠَﺮُﻮْﺍ ﻔﺎﻠﺴﻠﻄﺎﻦﻮﻠﻲﻤﻦﻻﻮﻠﻲﺑﮭﺎ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari aisyah ra. Ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda, siapapun perempuan yang menikah dengan tidak seijin walinya maka batallah pernikahannya, dan jika ia telah disetubuhi, maka bagi perempuan itu berhak menerima mas kawin lantaran ia telah menghalalkannya kemaluannya, dan jika terdapat pertengkaran antara wali-wali, maka sultanlah yang menjadi wali bagi yang tidak mempunyai wali (HR. Imam yang empat kecuali Nasa’i)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Wali Nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pengertian Wali</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seluruh madzab sepakat bahwa wali dalam pernikahan adalah wali perempuan yang melakukan akad nikah dengan pengantin laki-laki sesuai dengan pilihan perempuan itu</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Kedudukan Wali</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sabda Rasulullah SAW:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻻَﺗُﺰَﻮََّّﺝُﺍﻠْﻤَﺭْﺃَﺓُ ﺍﻠْﻤَﺭْﺃَﺓَ ﻮَﻻَ ﺗُﺰَﻮَّﺝِﺍﻠْﻤَﺭْﺃَﺓُ ﻨَﻔْﺴَﻬَﺎ. ﺭﻮﺍﻩﺍﺒﻥﻤﺎﺠﺔ ﻮﺍﻟﺪﺭﻗﻂﻰ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Janganlah seorang perempuan menikahkan perempuan lain, dan jangan pula ia menikahkan dirinya sendiri (HR. Ibnu Majah dan Daruqutni)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻻَﻨِﮑَﺎﺡَﺇِﻻَّﺒِﻮَﺍﻟِﻲٍّ ﻤُﺭْﺸِﺪٍ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Tidaklah sah pernikahan kecuali dengan wali yang dewasa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Syarat-syarat Wali</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Merdeka (mempunyai kekuasaan)</div><div style="text-align: justify;">2) Berakal</div><div style="text-align: justify;">3) Baligh</div><div style="text-align: justify;">4) Islam</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kebolehan bapak dan kakek menikahkan anak perempuannya tanpa minta izin terlebih dahulu padanya adalah dengan syarat-syarat sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Tidak ada permusuhan antara wali mujbir dengan anak gadis tersebut</div><div style="text-align: justify;">2) Sekufu’ antara perempuan dengan laki-laki calon suaminya</div><div style="text-align: justify;">3) Calon suami itu mampu membayar mas kawin</div><div style="text-align: justify;">4) Calon suami tidak cacat yang membahayakan pergaulan dengan dia seperti orang buta</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. Macam Tingkatan Wali</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali nikah terbagi menjadi dua macam, yaitu wali nashab dan wali hakim. Wali nashab adalah wali dari pihak kerabat dan wali nikah hakim adalah pejabat yang diberi hak oleh penguasa untuk menjadi wali nikah dalam keadaan tertentu pula.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di bawah ini dikemukakan tingkatan dari yang terkuat hak mewakilinya sampai yang terlemah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Ayah</div><div style="text-align: justify;">2) Kakek dari pihak bapak terus ke atas, atau orang yang mendapat kepercayaan ayah</div><div style="text-align: justify;">3) Saudara laki-laki kandung</div><div style="text-align: justify;">4) Saudara laki-laki sebapak</div><div style="text-align: justify;">5) Anak laki-laki saudara laki-laki kandung</div><div style="text-align: justify;">6) Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak</div><div style="text-align: justify;">7) Paman (saudara bapak) sekandung</div><div style="text-align: justify;">8) Paman (saudara bapak) sebapak</div><div style="text-align: justify;">9) Anak laki-laki atau paman kandung</div><div style="text-align: justify;">10) Anak laki-laki dari paman laki-laki</div><div style="text-align: justify;">11) Hakim</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">e. Wali mujbir</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali mujbir adalah wali yang berhak menikahkan anak perempuannya yang sudah baligh, berakal dari gadis untuk dinikahkan, dengan tiada meminta izin terlebih dahulu kepada anak perempuan tersebut. Hanya bapak dan kakek yang dapat menjadi wali mujbir.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">f. Wali Hakim</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali hakim ialah pejabat yang beragama Islam dan dalam hal ini biasanya kekuasaannya di Indonesia dilakukan oleh Kepala Pengadilan Agama, ia dapat mengangkat orang lain menjadi hakim (biasanya yang diangkat Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan) untuk mengakadkan nikah perempuan yang berwali hakim.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sabda Rasulullah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻋﻦﻋﺎﺌﺸﺔ ﺭَضِيَ اللهُ عنهاَ ﻘﺎﻟﺖ:ﻗﺎﻝ ﺭﺴﻮﻝُﷲِ ﺻﻟﻢ. ﺃَﻴﻢﺍﻤﺭﺃﺓﻨﮏﺤﺖﺒﻐﻴﺭﺇﺬﻦﻮﻠﻴﻬﺎﻔﻧﮑﺤﻬﺎﺒﺎﻄﻞ, ﻔﺎﻦﺪﺨﻞﺒﻬﺎﻔﻠﻬﺎﺍﻠﻤﻬﺮﺒﻤﺎﺍﺴﺘﺤﻞﻤﻦﻔﺮﺠﻬﺎﻔﺎﻦﺍﺸﺗﺠﺮﻮﺍﻔﺎﻠﺴﻠﻄﺎﻦﻮﻠﻲﻤﻦﻻﻮﻠﻲﺑﮭﺎ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari ‘Aisyah ra. Ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, siapapun perempuan yang menikah dengan tiada seizin walinya maka batallah pernikahannya, dan jika ia telah disetubuhi, maka bagi perempuan itu berhak menerima mas kawin lantaran ia telah menghalalkannya kemaluannya, dan jika terdapat pertengkaran diantara wali-wali, maka sultanlah yang menjadi wali bagi yang tidak mempunyai wali (HR. Imam yang empat kecuali Nasa’i)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebab-sebab perempuan berwali hakim</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Tidak ada wali nashab</div><div style="text-align: justify;">2) Tidak cukup syarat wali bagi yang lebih dekat dan wali yang lebih jauh tidak ada</div><div style="text-align: justify;">3) Wali yang lebih dekat ghaib sejauh perjalanan safar yang memperbolehkan mengqasar salat</div><div style="text-align: justify;">4) Wali yang lebih dekat sedang melakukan ihram/ibadah haji</div><div style="text-align: justify;">5) Wali yang lebih dekat masuk penjara dan tidak dapat dijumpai</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">g. Wali Adhal</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali adhal ialah yang tidak mau menikahkan anaknya, karena alasan-alasan tertentu yang menurut walinya itu tidak disetujui adanya pernikahan adanya pernikahan anaknya atau cucunya dengan calon suami karena tidak sesuai dengan kehendak walinya, padahal wanita yang hendak menikah itu barakal sehat dan calon suami juga dalam keadaan sekufu. Apabila terjadi hal seperti tersebut diatas, maka perwalian itu pindah langsung pada wali hakim, sebab adhal itu dzalim sedang yang dapat menghalalkan kedzaliman adalah hakim.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻔﺎﻦﺍﺸﺘﺠﺭﻮﺍﻔﺎﻟﺻﻟﻄﻄﺎﻦﻮﻟﻲﻤﻦﻻﻮﻟﻲﻟﻬﺎ(ﺭﻮﺍﻩﺃﺑﻮﺪﺍﻮﺪﻮﺍﻟﺘﺭﻤﺬﻯﻮﺍﺐﻤﺎﺠﺔ)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau (wali-wali itu) enggan (menikahkan) maka hakim wali perempuan yang tidak mempunyai wali” (HR. Abu Daud, Turnmudzi, dan Ibnu Hiban)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Saksi Nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Kedudukan Saksi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kedudukan saksi dalam pernikahan, yaitu seperti berikut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Untuk lebih menjaga apabila ada tuduhan atau kecurigaan orang lain terhadap pergaulan mereka</div><div style="text-align: justify;">2) Untuk menguatkan janji mereka berdua begitu pula terhadap keturunannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti haknya wali, saksi juga salah satu rukun dalam pernikahan. Tidak sah suatu pernikahan yang dilaksanakan tanpa saksi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Jumlah dan Syarat Saksi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saksi dalam pernikahan disyaratkan dua orang laki-laki. Selanjutnya ada dua pendapat tentang saksi laki-laki dan perempuan. Jika pernikahan disaksikan oleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan, maka nikahnya tidak sah. Pendapat lain mengatakan sah saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan firman Allah SWT:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻮﺍﺴﺘﺸﻬﺪﻮﺍﺸﻬﻴﺪﻴﻦﻤﻦﺮﺠﺎﻠﮎﻢﻔﺈﻦﻠﻢﻴﮏﻮﻧﺎﺮﺠﻠﻴﻦﻔﺮﺠﻞﻮﺍﻤﺮﺃﺗﺎﻦﻤﻤﻦﺗﺮﺿﻮﻦ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">…Angkatlah dua orang saksi laki-laki di antara kamu jika tidak ada angkatlah satu orang laki-laki dan dua orang perempuan yang kamu setujui…(QS. Al Baqarah:282)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Syarat-syarat saksi dalam pernikahan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Laki-laki</div><div style="text-align: justify;">2) Beragama islam</div><div style="text-align: justify;">3) Baligh</div><div style="text-align: justify;">4) Mendengar dan memahami perkataan dua orang yang melakukan akad</div><div style="text-align: justify;">5) Bisa berbicara</div><div style="text-align: justify;">6) Adil</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sabda Rasulullah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻻﻧﮑﺎﺡﺍﻻﺑﻮﺍﻠﻲﻮﺷﺎﻫﺪﻯﻋﺪﻞ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sahnya suatu pernikahan hanya dengan wali dan dua orang saksi yang adil(HR. Ahmad)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Ijab Qabul</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ijab yaitu ucapan wali (dari pihak perempuan) atau wakilnya sebagai penyerah kepada pihak pengantin laki-laki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Qabul yaitu ucapan pengantin laki-laki atau wakilnya sebagai tanda penerimaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun syarat-syarat ijab qabul:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Orang yang berakal dan sudah tamyiz</div><div style="text-align: justify;">b. Ijab qabul diucapakan dalam satu majlis</div><div style="text-align: justify;">c. Tidak ada pertentangan antara keduanya</div><div style="text-align: justify;">d. Yang berakad adalah mendengar atau memahami bahwa keduanya melakukan akad</div><div style="text-align: justify;">e. Lafaz ijab qabul diucapkan dengan kata nikah atau tazwij atau yang seperti dengan kata-kata itu</div><div style="text-align: justify;">f. Tidak dibatasi dengan waktu tertentu, misalnya setahun, sebulan, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Khotbah Nikah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Disunnahkan ketika hendak akad nikah, memulai dengan khutbah sebelumnya yang disebut khutbah Ibnu Mas’ud (khutbatul hajjah) yang disampaikan oleh calon mempelai pria atau orang lain diantara para hadirin. Khotbah nikah adalah pidato yag dibacakan sebelum akad nikah dilangsungkan. Pada dasarnya isi dan redaksi khotbah nikah tidak berbeda dengan khotbah lainnya, yaitu dimulai dengan bacaan tahmid, kemudian syahadat, shalawat atas nabi, membaca ayat-ayat Al-Quran, kemudian nasihat untuk pengantin, dan diakhiri dengan doa. Bedanya terletak pada isi nasihat ditekankan pada bekal pengantin terutama mengingatkan hak dan kewajiban suami isteri yang mesra, intim, serasi, sakinah, rukun, damai, saling asah, saling asih, dan saling asuh untuk selamanya. Sebagaimana contoh lafadznya sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ان الحمد لله، نستعينه، ونسبغفيره، ونبوب اليه، ونعوذ بالله من شرور انفسنا، وسيأت اعمالنا، من يهده الله، فلا مضلّ له، وَمَايُضْلِلْ، فَلاَ هَادِيَ لَهْ، واشهد ان لااله الا الله واشهد ان محمد عبده ورسوله.</span></div><div style="text-align: right;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya, serta kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal usaha kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”. (HR. Imam yang lima dan Tirmidzi menghasankan hadits ini).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah itu membaca tiga ayat Al-Qur’an berikut ini:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali ‘Imran: 102).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An Nisaa’: 1)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Mahar</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pengertian dan hukum mahar</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mahar atau mas kawin adalah pemberian wajib dari suami kepada isteri sebab pernikahan. Bila berupa uang, benda, perhiasan, atau jasa seperti mengajar Al-Quran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Membayar mahar hukumnya wajib bagi laki-laki yang menikah dengan seorang perempuan karena Allah SWT:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻮَﺀَﺍﺗُﻮﺍﺍﻠﻨِّﺴَﺎﺀَﺼَﺪُﻗَﺗِﻬِﻦَّﻨِﺤْﻠَﺔً</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bayarkanlah mahar kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian hibah / tanda cinta (QS. An Nisa:4)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Ukuran Mahar</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pemberian mahar adalah kewajiban seorang suami kepada calon isteri sebagai symbol penghargaan kepada seorang perempuan. Karena simbul ukurannya dapat materi dan non materi. Nabi menganjurkan kesederhanaan dalam menentukan mahar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﺗَﺰَﻮَّﺝْ ﻮَﻠَﻮْﺒِﺧَﺎﺗِﻢِ ﻤِﻦْ حَدِﻴْﺪٍ(ﺭﻭﺍﻩﺍﺤﻤﺪﻭﺍﺒﺔﺪﻭﺪ)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nikahlah engkau walau maharnya berupa cincin dari besi (HR. Ahmad dan Abu Dawud)</div><div style="text-align: justify;">Macam-macam mahar </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jenis macam mahar ada dua:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Mahar Musamma, yaitu mahar yang disebutkan jenis dan jumlahnya pada waktu akad nikah berlangsung</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Mahar Mitsil, yaitu mahar yang jenis atau kadarnya diukur sepadan dengan mahar yang pernah diterima oleh keluarga terdekat dengan melihat status social, umur, kecantikan, gadis atau janda</div><div style="text-align: justify;">Cara Membayar Mahar </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembayaran mahar dapat dilaksanakan secara kontan dan dihutang. Apabila kontan maka dapat dibayarkan sebelum dan sesudah nikah. Apabila pembayaran dihutang maka:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Wajib dibayar seluruhnya apabila sudah dicampuri atau salah satu dari keduanya meninggal, dan wajib dibayar separoh apabila mahar telah disebut pada waktu akad dan suami telah mencerai isteri sebelum dicampuri. Apabila mahar tidak disebut dalam akad nikah (mitsil) maka suami hanya wajib memberikan mut’ah. Sebagaimana firman Allah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">2) ﻭﺇﻦﻂﻟﻘﻨﻤﻭﻫﻦﻤﻦﻗﺒﻝﺃﻥﺘﻤﺴﻭﻫﻥﻮﻗﺪﻔﺮﺿﺘﻢ </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika kalian menceraikan isteri-isteri kalian sebelum kalian bercampur dengan mereka, padahal kalian sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang kalian sudah tentukan (QS. Al Baqarah:237)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Walimah dan Hikmahnya</div><div style="text-align: justify;">Pengertian Walimah </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Walimah berasal dari kata walm yang artinya ikatan atau pertemuan. Walimah ‘Urs atau pesta pernikahan adalah pesta yang diselenggarakan setelah akad nikah dengan menghidangkan jamuan kepada para undangan, sebagai pernyataan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT.</div><div style="text-align: justify;">Hukum Menyelenggarakan Walimah ‘Urs </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jumhur ulama berpandapat bahwa mengadakan walimah ‘urs hukumnya sunah muakad, berdasrkan sabda Rasulullah:</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻘﺎﻞﺮﺴﻭﺍﷲﻠﻌﺑﺪﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺒﻦﻋﻭﻑﺍﻭﻠﻢﻭﻠﻭﺑﺷﺎﺓ(ﻤﺗﻔﻖﻋﻠﻴﻪ)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah SAW Bersabda kepada bin auf: “Adakanlah pesta walaupun hanya memotong seekor kambing (HR. Mutafaqun ‘Alaihi)</div><div style="text-align: justify;">Hukum Menghadiri Walimah </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hukum menghadiri walimah adalah wajib, sebagaimana sabda Rasululah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻗﺎﻞﺍﺬﺍﺩﻋﻰﺍﺤﺩﮐﻢﺍﻠﻰﻭﻠﻴﻤﺔﻔﻠﻴﺄﺗﻬﺎ(ﻤﺗﻔﻖﻋﻠﻴﻪ)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasululah SAW bersabda: jika salah seorang di antaramu di undang untuk menghadiri suatu pesta, hendaklah ia menghadirinya (Mutafaqun ‘Alaihi)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Hikmah Walimah</i> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun hikmah diadakan walimah ‘urs</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Menyiarkan pernikahan karena sunah hukumnya dan berusaha menghindari nikah siri (rahasia)</div><div style="text-align: justify;">2) Mengungkapkan rasa gembira dalam menikmati kebaikan</div><div style="text-align: justify;">3) Agar pernikahan diketahui oleh orang banyak</div><div style="text-align: justify;">4) Memberikan rangsangan segera menikah kepada orang yang suka membujang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">E. Macam-Macam Pernikahan Terlarang</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Nikah Mut’ah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nikah mut’ah ialah nikah yang dilakukan oleh seorang dengan tujuan semata-mata untuk melampiaskan hawa nafsu dan bersenang-senang untuk sementara waktu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Nikah Syighar (kawin tukar)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nikah syighar ialah wali bagi seorang perempuan menikahkan yang ia walikan kepada laki-laki lain tanpa mas kawin, dengan perjanjian bahwa laki-laki itu akan memberikan imbalan, yaitu mau mengawinkan wanita dibawah perwaliannya,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻋﻦﺍﺑﻦﻋﻤﺮﺮﺿﻲﺍﷲﻋﻨﻪﺍﻦﺍﻠﻨﺒﻲﺼﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻰﻪﻮﺴﻠﻡﻨﻬﻰﻋﻨﻰﺍﻠﺸﻐﺎﺮﻔﻰﺍﻠﻌﻘﺪﻭﺍﺍﻠﺸﻐﺮﺃﻦﻴﺰﻭﺝ ﺍﻠﺮﺠﻞﺍﺒﻨﺗﻪﻋﻠﻰﺍﻦﻴﺰﻭﺠﻪﺍﺒﻨﺗﻪﻭﻠﻴﺱﺒﻴﻨﻬﻤﺎﺼﺪﺍﻖ(ﺭﻭﺍﻩﺍﻠﺒﺨﺎﺭﻯﻭﻤﺴﻠﻢ)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari Ibnu Umar bahwasanya Nabi SAW melarang syighar dalam akad penikahan. Syighar ialah mengawinkan seseorang dengan anak perempuannya akan tetapi dalam pertunangan kedua mumpelai tidak disertai mas kawin (HR. Bukhori muslim).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Nikah Muhallil</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nikah muhallil ialah nikah yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk menghalalkan perempuan yang dinikahinya bagi bekas suaminya yang telah menthalaq tiga untuk kawin lagi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Nikah Beda Agama</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻭﻻﺘﻧﮑﺤﻭﺍﺍﻠﺸﺭﮐﺖﺤﺘﻰﻴﺆﻣﻦ ﻭﻻﻣﺔﻣﺆﻣﻧﺔﺨﻴﺭﻣﻦﻣﺸﺮﮐﺔﻭﻠﺃﻋﺠﺒﺗﮐﻢ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jangan nikah perempuan-perempuan musyrik (kafir) sehingga mereka beriman, sesungguhnya hamba sahaya yang beriman lebih baik dari perempuan musyrik, meskipun ia menarik hatimu (karena kecantikannya) janganlah kamu nikahkan perempuan muslimah dengan laki-laki musyrik sehingga ia beriman (QS. Al Baqarah: 221)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ﻋﻦﻋﺎﺌﺸﺔﺭﺭﺽﻘﺎﻟﺖ:ﻗﺎﻝﺭﺴﻮﻝﷲﺻﻟﻢ. ﺃﻴﻢﺍﻤﺭﺃﺓﻨﮏﺤﺖﺒﻐﻴﺭﺇﺬﻦﻮﻠﻴﻬﺎﻔﻧﮑﺤﻬﺎﺒﺎﻄﻞ, ﻔﺎﻦﺪﺨﻞﺒﻬﺎﻔﻠﻬﺎﺍﻠﻤﻬﺮﺒﻤﺎﺍﺴﺘﺤﻞﻤﻦﻔﺮﺠﻬﺎﻔﺎﻦﺍﺸﺗﺠﺮﻮﺍﻔﺎﻠﺴﻠﻄﺎﻦﻮﻠﻲﻤﻦﻻﻮﻠﻲﺑﮭﺎ</span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari ‘Aisyah ra. Ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, siapapun perempuan yang menikah dengan tiada seizin walinya maka batallah pernikahannya, dan jika ia telah disetubuhi, maka bagi perempuan itu berhak menerima mas kawin lantaran ia telah menghalalkannya kemaluannya, dan jika terdapat pertengkaran diantara wali-wali, maka sultanlah yang menjadi wali bagi yang tidak mempunyai wali (HR. Imam yang empat kecuali Nasa’i)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">E. Hak dan Kewajiban Suami Isteri</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Kewajiban Berasama Suami Isteri</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Mewujudkan pergaulan yang serasi, rukun, damai, dan saling pengertian</div><div style="text-align: justify;">b. Menyayangi anak-anaknya</div><div style="text-align: justify;">c. Memelihara, menjaga, mengajar, dan mendidik anak</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Kewajiban Suami<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Kewajiban member nafkah.</div><div style="text-align: justify;">b. Kewajiban bergaul dengan isteri secara baik (QS an-Nisa: 19)</div><div style="text-align: justify;">c. Kewajiban memimin kelarga (QS an-Nisa :34)</div><div style="text-align: justify;">d. Kewajiban mendidik keluarga (QS At-Tahrim: 6)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Kewajiban Isteri</div><div style="text-align: justify;"><br />
a. Kewajiban menaati suami</div><div style="text-align: justify;">b. Kewajiban menjaga kehormatan (QS An-Nisa: 34)</div><div style="text-align: justify;">c. Kewajiban mengatur rumah tangga</div><div style="text-align: justify;">d. Kewajiban mendidik anak (QS Al-Baqarah: 228)</div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-20518791176751823892011-08-19T10:47:00.001+07:002011-08-19T15:40:16.309+07:00Pembunuhan<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Pengertian Pembunuhan </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembunuhan yaitu melenyapkan nyawa seseorang sehingga menjadi mati, baik disengaja maupun tidak, memakai alat maupun tidak. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Dasar Hukum Larangan Membunuh </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembunuhan yang disengaja adalah dosa besar. Karenanya Allah dan Rasul-Nya melarang dengan tegas perbuatan tersebut. Firman Allah swt : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan”. (Q.S. Al Isra’/17 : 33) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena tegasnya larangan pembunuhan, maka jika ada dua pihak yang saling membunuh tanpa alas an yang dibenarkan oleh syara’, maka orang yang membunuh maupun yang terbunuh sama-sama akan masuk neraka. Nabi saw bersabda : </div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">القا تل والمقتول فى النار (رواه البخارى ومسلم ) </div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Pembunuh dan yang terbunuh masuk neraka “ (H.R. al-Bukhori-Muslim). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahkan orang yang bersekongkol dalam pembunuhan, akan diancam dengan sangsi yang berat. </div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">من اعان على قتل مسلم ولو بشطر كلمة لقي الله مكتوب بين عينيه (يا ئس من رحمة الله ) </div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Barang siapa menolong membunuh seseorang muslim meskipun dengan sepotong kalimat, maka diantara kedua matanya akan tertulis ungkapan (putus asa/ jauh) dari rahmat Allah ).” </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kecuali dalam tiga hal, kita dibolehkan untuk membunuh. Nabi saw. Bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">لا يحل قتل امرئ مسلم الا باحدى ثلاث كفر بعد ايمان وزنا بعد احصان و قتل نفس بغير حق ظلما وعدوانا (رواه مسلم ) </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali tiga hal : kufur sesudah beriman, berzina setelah berkeluarga, dan membunuh seorang tanpa alasan yang benar karena semata berbuat dhalim dan permusuhan” (H.R. Muslim). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Macam- Macam Pembunuhan dan hukumannya </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pembunuhan yang disengaja (قتل العمد ), yaitu pembunuhan yang dilakukan seseorang dengan alat yang lazim dipakai untuk membunuh atau alat yang bisa membunuh, baik dengan anggota badan orang yang membunuh maupun, maupun tanpa menggunakan alat. Pembunuhan jenis ini biasanya terencana. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Contoh pembunuhan dengan menggunakan alat yang lazim untuk membunuh, misalnya membunuh dengan senjata api, pengeboman, dengan racun serangga, dan lain-lain. Pembunuhan dengan alat yang bisa membunuh tetapi bukan lazim untuk membunuh misalnya memukul dengan tongkat, dengan batu dan lain-lain. Membunuh dengan anggota badan pembunuh, misalnya dipukuli, dicekik, diinjak-injak dan lain-lain. Pembunuhan tanpa menggunakan alat, misalnya membiarkan seseorang tanpa makan dan tanpa minum. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><img src="file:///C:/Users/byyou/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" />Hukuman bagi pelaku pembunuhan yang disengaja adalah qishash, artinya si pembunuh harus dibunuh juga, sebagaimana dia telah membunuh orang lain. Pelaksana qishash adalah hakim, tidak boleh menghakimi sendiri. Tetapi apabila keluarga si terbunuh memaafkan maka pelaku pembunuhan wajib membayar diyat mughaladzah (denda berat). Pembayaran diyat ini diambil dari harta si pembunuh dan harus diberikan kepada keluarga si terbunuh dengan tunai . </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih”. (Q.S. Al Baqarah :178). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang yang membunuh sedikitnya telah melanggar tiga macam hak, yaitu hak Allah, hak ahli waris yang terbunuh, dan hak yang terbunuh. Balasan di dunia diserahkan kepada ahli waris apakah diqishash atau diampuni dengan membayar diyat, sedangkan hak Allah dan hak si terbunuh, Allah akan member balasan di akherat kelak. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Pembunuhan seperti disengaja (قتل شبه العمد ), yaitu pembunuhan yang dilakukan seseorang dengan alat yang menurut perkiraan tidak akan menyebabkan kematian, dan orang yang membunuh tidak bermaksud membunuh oranglain. Misalnya seseorang memukul kepala orang lain tapi tiba-tiba yang dipukul mati, seseorang mendorong temannya ke belakang, lalu jatuh dan mengakibatkan kematian dan lai-lain. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hukuman bagi pelaku pembunuhan seperti disengaja tidak diqishash melainkan wajib membayar diyat mughaladzah (denda berat) atas keluarga yang terbunuh, dan dibayar secara berangsur kepada keluarga terbunuh selama tiga tahun, setiap tahun dibayar sepertiganya. Rasulullah saw bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">الا ان دية الخطاء و شبه العمد ما كان بااسوط والعصا مائة من الابل منها اربعون فى بطونها اولدها (اخرجه ابو دودوالنسائ وابن ماجه ) </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Ingatlah bahwa denda bagi pembunuhan tersalah seperti disengaja itu kalau dengan cambuk dan tongkat ialah seratus ekor unta, empat puluh diantaranya sedang bunting” (H.R. Abu Daud, Nasa’I dan Ibnu Majah). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Pembunuhan yang tidak disengaja ( قتل الخطئ ), yaitu pembunuhan yang sama sekali tidak disengaja membunuh. Misalnya seseorang sedang menembak binatang buruan, tapi terkena manusia sehingga mati. Seseorang melempar mangga diatas pohon dengan batu tetapi batunya mengenai kepala orang sehingga mengakibatkan kematian, dan lan-lain. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hukuman bagi pelaku pembunuhan tersalah tidak diqishash melainkan wajib membayar diyat mukhofafah (denda ringan) yang harus dibayar kepada keluarga terbunuh. Bayaran itu dilakukan selama tiga tahun, tiap tahun sepertiganya. Dan pembunuh tersalah juga harus membayar kifarat. Firman Allah swt . </div><div style="text-align: justify;"><img src="file:///C:/Users/byyou/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. An-Nisa’ : 92). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Hikmah Larangan Membunuh </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diantara hikmah syariat larangan membunuh antara lain : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Agar manusia tidak berbuat semena-mena terhadap harga diri manusia, sebalikya ia akan menghargai keberadaan manusia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Manusia akan menempatkan manusia yang lain dalam kedudukan yang tinggi baik dimata hukum maupun dihadapan Allah swt. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Menjaga dan menyelamatkan jiwa manusia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">A. QISHOSH </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Pengertian Qishash </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Qishash adalah hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun pengrusakan anggota badan seseorang, yang dilakukan dengan sengaja. Apabila seseorang membunuh dengan sengaja maka hukumannya dibunuh pula. Apabila merusak atau menghilangkan anggota badan orang lain dengan sengaja atau menganiaya, maka balasannya diberikan seperti pelaku berbuat kepada korbannya. Misalnya jika seseorang memotong telinga orang lain dengan sengaja dan aniaya, maka ia harus dipotong telinganya pula. Pelaksanaan qishash diserahkan kepada hakim, agar mendapat putusan yang seadil-adilnya dan tidak boleh dihakimi sendiri. Kecuali apabila dimaafkan oleh korban atau anggota keluarganya yang terbunuh maka qishash tidak dilaksanakan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Dasar Hukum Larangan Qishash </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Membunuh dengan sengaja hukumnya haram, dan pelakunya selain di dunia harus dijatuhi hukuman, kelak di akherat akan mendapat siksa yang pedih. Dasar hukum dilaksanakannya qishash telah ditegaskan baik di dalam Al Qur’an maupun hadits. Allah swt berfirman dalam Q.S Al Baqarah /2 :178) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih”. (Q.S. Al Baqarah :178). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain itu membunuh termasuk dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah swt. Nabi saw bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">كل ذنب عسى الله ان يغفر الا الرجل يموت مشركا او الرجل يقتل مؤمنا متعمد (رواه (ابو دود وابن حبان</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Setiap dosa ada harapan Allah akan mengampuninya, kecuali seorang laki-laki yang mati dalam keadaan syirik atau seseorang membunuh seorang mukmin dengan sengaja “ (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Hibban). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, Nabi saw bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">(لزول الدنيا اهون على الله من قتل رجل مسلم (رواه مسلم والترمذي</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Sesungguhnya lenyapnya dunia akan lebih mudah bagi Allah daripada (hilangnya dosa) seseorang yang membunuh orang Islam.” (H.R. Muslim, Nasa’I dan Tirmidzi). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun balasan yang setimpal di akherat nanti adalah masuk neraka. Firman Allah swt : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”. (Q.S. An-Nisa’/4 :93) . </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Macam- Macam Qishash </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan pengertian dan hukum qishash yang telah diterangkan diatas, maka qishash terdiri dari dua macam yaitu : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Qishash terhadap tindak pidana pembunuhan, apabila orang yang terbunuh orang yang terpelihara darahnya, </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Qishash terhadap tindak pidana penganiayaan, melukai, merusak atau menghilangkan manfaat/ fungsi anggota badan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Syarat-syarat Qishash Pembunuhan </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hukuman qishash wajib dilaksanakan apabila memenuhi sayarat-sayrat sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pembunuh sudah baligh dan berakal sehat, anak-anak dan orang gila tidak dikenakan hukum qishash.Rosulullah bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">عن عائشة ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رفع القلم عن ثلاثة عن النائم حتى يستيقظ وعن لبصغير حتى يكبر وعن المجنون حتى يعقل او يفيق متعمد (رواه ابن ماجه واحمد و ابو دود ) </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Dari Aisyah dari Nabi saw bersabda” Diangkat hukum (tidak berlaku hukuman) dari tiga perkara : Orang tidur hingga ia bangun, anak-anak hingga ia dewasa, orang gila hingga ia sembuh dari gila” (H.R. Ibnu Majah,Ahmad dan Abu Dawud). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Pembunuh bukan orang tua dari yang dibunuh, jika orang tua membunuh anaknya, maka tidak wajib dilaksanakan qishash. Tetapi jika anak membunuh orang tua, maka wajib dilaksanakan qishash. Rasulullah saw bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">عن عمرابن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقص الاب من ابنه ولا يقص الابن من ابيه (رواه الترمذي</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Dari Umar bin Khattab r.a diterangkan : Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Tidak boleh orang tua diqishash (sebab membunuh ) anaknya ” (H.R. Tirmidzi). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Jenis pembunuhan adalah pembunuhan yang disengaja, pembunuhan yang seperti disengaja maupun tidak disengaja tidak ada hukum qishash. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya, artinya bukan orang jahat. Orang yang membunuh karena membela diri, meskipun pembunuhannya disengaja tidak ada hukum qishash. Juga orang mukmin yang membunuh orang kafir, murtad dan pezina muhshon tidak ada qishash atasnya.Nabi saw bersabda : </div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">(لا يقتل مسلم بكافر (رواه البخاري</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“orang Islam tidak dibunuh karena membunuh orang kafir” (H.R. al-Bukhori) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">e. Orang yang dibunuh sama derajatnya, misalnya orang Islam dengan Orang Islam, merdeka dengan merdeka, perempuan dengan perempuan dan budak dengan budak. Allah swt berfirman dalam (Q.S. al Baqarah/ 2 :178) . </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">f. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa,mata dengan mata, telinga dengan telinga dan lain-lain. Jadi hukuman bagi pelaku harus seimbang dengan yang dilakukannya, sehingga akan tegak keadilan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Qishash Anggota tubuh </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setiap penganiayaan atau melukai anggota tubuh ada qishoshnya. Allah swt berfirman : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim”. (Q.S. al Maidah/5 :45 ) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Pembunuhan Oleh Massa </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembunuhan yang disengaja yang dilakukan oleh sekelompok orang (lebih dari satu), maka semuanya harus diqishash. Baik orang yang langsung membunuh korban, orang yang menyediakan alat untuk membunuh, orang yang membiayai, orang yang membantu dengan pikirannya dan lain-lain, semuanya diqishash. Umar bin Khottab pernah melaksanakan hukum bunuh terhadap beberapa orang yang secara bersama-sama telah membunuh seseorang ditempat sunyi. Dalam suatu riwayat disebutkan sbb : </div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">عن سعيد ابن المسيت ان عمر رضي الله عنه قال خمسة او ستة قتلوا رجلا غيلة بموضع خال وقال لوتمالا عليه اهل صنعاء لقتلتهم جميعا (رواه الشافعى) </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“ Dari Said bin Musayyab, bahwa Umar r.a. telah menghukum bunuh lima atau enam orang yang telah membunuh seorang laki-laki secara tipuan di tempat sunyi. Kemudian ia berkata : “Andaikan semua penduduk Sun’a secara bersama-sama membunuhnya, niscaya akan aku bunuh mereka semua ” (H.R. al Syafi’i). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ali bin Abi Tholib pernah mengqishash 3 orang yang bekerjasama membunuh seseorang. Bahkan Mughirah pernah mengqishash 7 orang yang bersekongkol melakukan pembunuhan. Menurut Ibnu Abbas meskipun 100 orang bersekongkol tetap harus diqishash. Jika pembunuhan tersebut ditangkap lebih dahulu maka terjadi beda pendapat, Imam Malik, Al Laits, dan Nakhai berpendapat bahwa orang yang menangkap dan membunuhnya harus dibunuh juga sebab termasuk berserikat. Syafi’I dan Hambali menyatakan bahwa pembunuhnya harus diqishash sedang yang menangkap dipenjarakan sampai mati, pendapat berdasarkan pendapat Ibnu Umar, bahwa Nabi saw bersabda : “ Jika ada seorang laki-laki menangkap laki-laki lain dan orang ketiga membunuhnya, maka yang membunuh harus dibunuh dan yang menangkap harus dipenjarakan ” (H.R. Daruquthni). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">7. Hikmah Qishash </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dilaksanakannya hukum qishash banyak mengandung hikmah dan manfaat bagi kehidupan manusia. Allah swt berfirman : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (Q.S. Al Baqarah /2 :179) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diantara hikmah qishash antara lain : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Memberikan pelajaran kepada manusia untuk tidak melakukan kejahatan ataupun mempermainkan nyawa orang lain. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Dengan adanya hukum qishash maka manusia akan merasa takut berbuat jahat pada orang lain, terutama penganiayaan tubuh dan jiwa manusia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Hukum qishash dapat melindungi jiwa dan raga manusia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. Timbulnya ketertiban, keamanan dan kedaimaian dalam masyarakat, sebagai bukti janji Allah dalam Q.S. Al Baqarah /2 :179. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">e. <img src="file:///C:/Users/byyou/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.gif" />Menunjukkan bahwa syari’at Islam itu luwes dalam menangani masalah, seolah-olah qishash itu kejam, tetapi bila dikaji lagi, justru dengan hukum qishash keadilan dapat ditegakkan dengan merata.</div></span>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-49205350767048366712011-08-19T10:23:00.000+07:002011-08-19T10:23:36.801+07:00IBADAH & SYARI'AT<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l8 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span><br />
</span></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; letter-spacing: 0.3pt; line-height: 24px;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pada bahasan kali ini saya akan membahas tentang ibadah dan syari'at,mohon maaf jika saya kurang menarik dan ada salah dalam memberikan penjelasan kali ini</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; letter-spacing: 0.3pt; line-height: 24px;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l8 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Pengertian Syari'ah</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">pengertian Syari'at terlebih dahulu. Hal ini penting mengingat pembahasan yang sesungguhnya dibutuhkan dalam masalah ini adalah mengenai apakah syari'at itu?, Apa tujuan Syari'at dan Apa Prinsip- prinsip Syari'at dalam menetapkan hukum?.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dari segi bahasa kata Syari'at berarti jalan ke tempat pengairan atau jalan yang sesungguhnya harus diturut. Syari'at juga berarti tempat akan air di sungai. Kata Syari'at terdapat dalam beberapa ayat AI-Qur'an seperti dalam Al-Maidah ayat 48, Al-Syura ayat 13, yang pada prinsipnya mengandung arti "jalan yang jelas membawa kepada kemenangan". Dalam hal ini, agama Islam yang ditetapkan untuk manusia disebut Syari'at, karena umat Islam selalu melaluinya dalam kehidupan mereka di dunia. Adapun dari segi kesamaan antara Syari'at Islam dengan "jalan air" (seperti dalam pengungkapan lughawy di atas) terletak pada bahwa siapa yang mengikuti Syari'at jiwanya akan mengalir dan bersih. Allah menjadikan air sebagai penyebab kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, sebagaimana ia menjadikan Syari'at bagi penyebab kehidupan diri manusia.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pada asalnya Syari'at diartikan sebagai hukum atau aturan yang ditetapkan <sub></sub>Allah buat hamba-Nya untuk ditaati, baik berkaitan dengan hubungan mereka dengan Allah maupun hubungan antara sesama mereka sendiri. Dengan makna seperti ini, Syari'at diterjamah sebagai 'agama' sebagaimana disinggung dalam surat Al-Syura ayat 13. Namun kemudian, pemakaiannya dikhususkan kepada hukum-hukum amaliyah. Pengkhususan ini dilakukan karena 'agama' (samawy) pada prinsipnya adalah satu, berlaku secara universal dan ajaran aqidahnya pun tidak berbeda dari rasul yang satu dengan lainnya, yaitu tauhid, sedangkan Syari'at hanya berlaku untuk masing-masing umat sebelumnya. Dengan demikian, Syari'at lebih spesifik dari pengertian agama. Ia adalah hukum amaliyah yang menurut perbedaan rasul yang membawanya dan setiap yang datang kemudian mengoreksi dan atau menasakhkan yang datang lebih dahulu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Behubungan dengan penjelasan di atas dan dikaitkan pula dengan pembahasan kita tentang metode hukum Islam, maka dapat dipertegas lagi bahwa yang dimaksud dengan Syari'at di sini adalah segala aturan Allah yang berkaitan dengan arnalan manusia yang harus dipatuhi oleh manusia itu sendiri. Sedangkan segala hukum yang berasal dan atau dibangsakan kepada Syari'at tersebut disebut hukum syar'i. ( H. Alaiddin Koto, 2004, hal. 37- 38).<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tujuan Syari'ah<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Maqashid syari'at Islam dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Tujuan Hukum Islam. Hal demikian dapat dijabarkan mengenai apakah hakikatnya dari tujuan hukum Islam bagi manusia. Dalam buku Hukum Islam, Prof. Dr. H. Suparman menjelaskan bahwa tujuan Syari'at Islam adalah Mengatur kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Dalam bukunya <i>Pengantar ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, </i>Asywadie Syukur mengungkapkan bahwa tujuan Syari'at Islam adalah menciptakan dan mewujudkan kemaslahatan umat manusia sehingga tercipta rasa keadilan yang merata dan umat manusia dapat merasakan hidup damai, aman dan tentram. Hal senada juga dikemukan oleh Prof. Dr. Mukhtar Yahya dalam bukunya Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam, beliau menerangkan bahwa Tujuan Syari'at Islam adalah Mewujutkan kemaslahatan umat dan menghilang hal yang membuat madlarat umat.<o:p></o:p></span></span></div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Prinsip-prinsip dalam syari'ah<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Prinsip-prinsip Syari'ah dalam menetapkan hukum sesuai dengan perkembangan dan kemampuan manusia; baik secara fisik maupun rohani. manusia selalu berawal dari kelemahan dan ketidakmampuan. Untuk itu Al-Qur'an berpedoman kepada tiga hal, yaitu :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Tidak memberatkan </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">عدم الحرج</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>)</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"> Firman Allah SWT :</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Special"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 16pt; line-height: 150%;">لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا</span></b><b><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Special"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (Al-Baqarah : 286).<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 16pt; line-height: 150%;">يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ</span></b><b><span dir="LTR" lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Swashes"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Artinya : "...Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu". (Al-Baqarah : 185).<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Meminimalisir beban </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.3pt; line-height: 150%;">قلة التكليف</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Special"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>)</span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dasar ini merupakan konsekwensi logis dari dasar yang pertama. Dengan dasar ini kita dapati rukhshah dalam beberapa jenis ibadah, seperti :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Menjamak dan mengqashar salat apabila dalam perjalanan dengan syara yang telah ditentukan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.3pt; line-height: 150%;">التدرج</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>)</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Al-Qur'an dalam menetapkan hukum adalah secara bertahap, hal ini bisa kita telusuri dalam hukum haramnya meminum-minuman keras dan sejenisnya, berjudi serta perbuatan-perbuatan yang mengandung judi ditetapkan dalam Al-Qur'an. (DEPAG : 2002, hal 250-253)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Memperhatikan Kemaslahatan umat<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Keadilan yang merata<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pengertian Ibadah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Secara bahasa ibadah ialah taat, menurut, mengikut, tunduk. Dan mereka mengartikan juga dengan: tunduk yang setinggi-tingginya, dan dengan do'a. Secara istilah pengertian ibadah itu mempunyai dua pengertian yaitu:<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Khas (Mahdhah), menurut ahli ushul, ialah: segala hukum yang tidak terang iNatnya, tidak terang kemuslihatannya(yang tidak dipahamkan artinya) dan urusan-urusan yang semata-mata dikerjakan berdasar kepada memperhambakan diri kepada Allah swt. Menurut fuqaha, ialah: segala hukum yang dikerjakan untuk mengharap pahala di akhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian diri kepada Allah swt. Dalam pengertian khusus ibadah ialah perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah swt, dan dicontohkan oleh Rasulullah saw, atau disebut ritual, sepert: shalat, puasa, haji dan lainnya.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">`Aam (Ghairu Mahdhah) Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah swt, yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapat ridlo Allah swt. Ibadah dalm pengertian inilah yang dimaksud dengan tugas hidup manusia. Segala hukum yang kita laksanakan atas nama ketetapan Allah dan di ridlai oleh-Nya. <o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Perbedaan antara ibadah khusus dan umum terletak pada perbedaan sebagaimana dinyatakan oleh kaidah yang berbunyi sebagai berikut: <i>"bahwa ibadah dalam arti khusus semuanya dilarang kecuali yang diperintahkan dan dicontohkan, </i>sedangkan ibadah dalam arti umum <i>semuanya dibolehkan kecuali yang dilarang."</i><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah: bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan jalan mentaati segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan-Nya sebagai tanda mengabdikan/ memperhambakan diri kepada Allah swt.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Demikian pula Ibadah juga bermakna untuk mewujudkan keimanan dengan amal-amal sholeh yang merupakan pengembangan ke arah yang positif atau baik dari fitrah manusia. Adapun fungsi dasar ibadah bagi manusia untuk menjaga keselamatan akidah, menjaga hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan berfungsi untuk mendisiplinkan sikap dan prilaku.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dasar dan Tujuan Ibadah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah adalah amalan pokok dalam kehidupan manusia, sebab manusia diciptakan oleh Allah swt, tidak lain adalah dalam rangka untuk mengabdi (beribadah). Allah berfirman di dalam Al-Qur'an surat adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: Tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi/beribadah kepada-Ku. Jelaslah ayat di atas menjadi dasar bagi manusia dalam beribadah. Adapun dasar-dasar ibadah diantaranya:<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cinta; Maksudnya ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba didasarkan pada cintanya kepada Allah dan Rosul-Nya, yang mengandung makna mendahulukan kehendak Allah dan Rosul-Nya atas yang lainnya. Adapun tanda-tandanya: mengikuti sunnah Rosul, jihad dijalan Allah dengan menggunakan jiwa, raga, dan hartanya.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Takut (Khauf); Maksudnya ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba didasarkan pada takutnya seorang hamba kepada Allah. Tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala bentuk dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Harapan (Raja'); Maksudnya ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba dijalankan dengan penuh pengharapan tanpa ada rasa pantang menyerah. Seorang hamba dituntut untuk selalu berharap kepada Allah dengan harapan yang sempurna tanpa merasa pernah putus asa.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah merupakan latihan spiritual rohani manusia yang sangat diperlukan/dibutuhkan manusia dalam mendekatkan diri dan mensucikan jiwanya serta sebagi sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah swt. Dengan kesadaran beribadah, maka sang hamba merasakan adanya pengayom atau sandaran, yakni tempat mengadu manakala menghadapi masalah yang besar, sehingga akan memperoleh ketentraman perasan damai dan mempunyai semangat dalam rrienjalani proses kehidupan di dunia ini.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah merupakan perwujudan keimanan seseorang, iman tidak hanya sekedar rumusan-rumusan abstrak tanpa kemampuan memberi dorongan batin kepada individu. Dengan demikian keimanan harus diwujudakan dalam peribadatan sebagai ekspresi penghambaan seseorang kepada Allah. Ibadah yang dilakukan setiap hamba memiliki tujuan sebagi berikut:<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Memperoleh ridlo Allah; Ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba, dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa mengharap apapun kecuali hanya untuk memperoleh ridlo Allah.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Menumbuhkan kesadaran tanggung jawab; Dengan melakukan ibadah dengan istiqomah akan membentuk jiwa yang sadar akan tanggung jawab<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Perwujudan dan pemeliharaan keimanan; Ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba secara konsisten merupakan perwujudan dan pemeliharaan keimanan<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Meningkatkan harkat dan martabat; Dengan ibadah manusia dapat dibedakan harkat dan martabatnya dengan hewan. Karena dengan akal dan fitrahnya, yang mengarah kepada ketaatan kepada Tuhannya; manusia dapat beribadah dengan baik.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Meningkatkan ketakwaan kepada Allah; Takwa merupakan tujuan yang utama dalam beribadah. Karena dengan ketakwaanya manusia akan memperoleh derajat yang muklia disisi Tuhannya.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tawajjuh (menghadap); Menghadap Tuhan Yang Maha<sub>.</sub> Esa, Tuhan yang disembah, dan meng-Esakannya dengan niat ibadah dalam setiap keadaan, hal itu diikuti dengan tujuan penyembahan guna memperoleh kedudukan yang mulia.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Untuk perbaikan jiwa dan mencari anugerah; Seluruh ibadah mempunyai fungsi ukhrawiyah, termasuk memperoleh keberuntungan dengan nikmat surga dan selamat dari azab neraka<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Jenis Dan Ketentuan Ibadah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Menurut pandangan Ibnu Thaimiyah, bentuk penghambaan yang ideal dalam Islam adalah: Segala sesuatu yang mencakup semua yang dicintai dan diridai Allah, baik perkataan maupun perbuatan, yang lahir dan bathin. Untuk itu ibadah dalam Islam mewujud dalam banyak bentuk yaitu: Salat, zakat, puasa, haji, jujur dalam perkataan, amanah terhadap tanggung jawab, berbakti pada kedua orang tua, bersilaturahim, menepati janji, amar ma'ruf nahi munkar, berjihad, menghormati tetangga, menyantuni fakir miskin memelihara anak yatim, menolong musafir dan hamba sahaya; berdoa berzikir, ramah terhadap lingkungan, memikirkan ayat-ayat kauniah dan qauliyah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Namun demikian sebenarnya setiap ibadah yang di laksanakan bertujuan untuk menandakan perhambaan diri kepada Allah swt. Karena itu bentuk dan sifatsifatnya begitu beragam, yang terbagi kedalam enam macam diantaranya:<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah-ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, diantara contonya yaitu dzikir, do'a, munajat dan sebagainya.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah-ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat. Contohnya: berjihad di jalan Allah, tol.ong-menolong, dan sebagainya. <o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah-ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu pekerjaan. Contohnya: puasa.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah-ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari nsesuatu pekerjaan. Contohnya: I'tikaf.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah-ibadah yang bersifat menggugurkan hak. Contohnya: membebaskan orang-orang yang berhutang, memaafkan kesalahan orang.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah-ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan. Contohnya: khudlu', khusyu', menahan diri dari berbicara yang tiada guna.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Karena ruang lingkup ibadah begitu luas, maka menurut pendapat jumbur ulama secara garis besar ibadah dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah Umum, yaitu segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, baik berupa perkataan atau perbuatan, lahir maupun batin. Dengan demikian ibadah umum mencakup seluruh aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, seni, dan pendidikan. Dan ibadah ini sering dikenal dengan sebutan Ibadah Ghoiru Mahdhah, yaitu suatu ibadah yang tata cara, waktu, jumlah, tidak ditetapkan. Dalam ibadah ini terbagi ke dalam dua sifat yaitu; 1) Ibadah yang melibatkan fisik dalam pelaksanaannya (Ibadah Badani). Misalnya: bersuci, adzan, qomat, I'tikaf, do'a, sholawat, umroh, dzikir, dan lain sebagainya. 2) Mali (bersifat harta), Ibadah yang pelaksanaanya melibatkan harta benda. Misalnya: qurban, aqiqah, sadaqah, wakaf, dan lia sebagainya.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah Khusus, yaitu apa yang telah ditetapkan Allah akan perincianperinciannya, tingkatan dan tahapanya dan cara-caranya tertentu. Ibadah ini sering disebut Ibadah Mahdhah. Ibadah ini merupakan manifestasi dari rukun Islam yang lima yang meliputi: sholat, puasa, zakat, haji.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Termasuk dalam katagori ibadah adalah mencintai Allah dan Rasul-Nya, bertaubat, takut pada Allah, menerima agama yang benar, bersabar pada keputusan Allah, bersyukur atas nikmat, mengharapkan rahmat dan menghindarkan diri dari siksa Allah. Dengan demikian sangat jelas bahwa ibadah dalam Islam tidak terbatas hanya pada rukun Islam yang lebih bersifat ritualistik. Tetapi ibadah juga mencakup amalan-amalan sosial dalam semua bidang kehidupan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Agama Islam sangat terbuka bagi hamba-Nya, untuk memperluas ruang lingkup ibadah sosial dalam kehidupan masyarakat. Adapun hal yang penting adalah niat yang lurus dalam ibadah dan orientasi yang benar untuk mencapai keridaan Allah, tidak untuk mendapatkan pujian dan mencari popularitas dengan sesamanya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Setiap amal sosial manusia harus diusahakan untuk menolong sesamanya; menghapus air mata kesedihan dan penderitaan orang lain, menolong orang yang mengalami musibah, menyelamatkan orang yang ditimpa bencana, membantu orang yang tidak punya, menolong orang yang teraniaya, menyadarkan orang dari kekeliruan, mengentaskan kemiskinan, menunjukan jalan keselamatan bagi yang sesat, mengajari orang yang bodoh dan rendah akhlaknya, menyingkirkan bahaya yang dapat menyengsarakan orang banyak.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Ibadah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tidak dapat dipungkiri bahwa Allah swt. memiliki hak atas manusia untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini disebabkan manusia dijadikan Allah swt. dengan melalui fase-fase, dimana dari "sesuatu" yang belum dapat disebut "sesuatu" yang dapat disebut dan kemudian manusia keluar dari perut ibunya, dari ketiadaan kepada cahaya "kebenaran" (wujud). Kemudian manusia menjadi bangsa yang dimuliakan diantara makhluk lainnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Manusia diciptakan dalam penciptaan yang baik. Manusia dibentuk dengan sebaik-baik bentuk, diajari daya berkomunikasi, diberi akal dan kemauan. Alam sekitar ditundukkan untuk melayani kebutuhan manusia. Karena itu suatu yang sangat pantas bila Al-Khaliq memiliki hak untuk menerima ibadah, permohonan dan pertolongan, pemanjatan doa dan bersimpuhnya hamba di hadirat-Nya dengan penuh kepasrahan, penyerahan dan kepatuhan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Untuk memberikan pedoman ibadah yang bersifat final, Islam memberikan prinsip-prinsip ibadah mahdhah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Hanya Allah yang berhak disembah: Al-Qur'an telah banyak mengemukakan penegasan bahwa ruh akidah Islam adalah tauhid yakni meng-Esa-kan Allah secara mutlak. Islam memberikan kesaksian bahwa "tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya". Surah Al-Fatikhah mengajarkan bahwa Allahlah yang berhak disembah dan diminta pertolongan :<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 18pt; line-height: 150%;">إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ</span></b><b><span dir="LTR" style="font-size: 18.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Special"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">"Hanya kepada Engkaulah kami menyebah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. "(Q.S. Al-Fatikhah [1] : 5)<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Melakukan ibadah tanpa perantara [wasilah]: Dalam perjalanan hidupnya, manusia sering membuat kerusakan di muka bumi dan kerusakan atas agama. Sesungguhnya agama mengangkat manusia kepada derajad yang mulia. Namun demikian, orang awam mempunyai anggapan bahwa untuk memohon kepada Tuhan tidak dapat dilakukan secara langsung. Hanya ahli agamalah yang dapat melakukan hubungan langsung dengan Tuhan. Islam hadir untuk mengembalikan ajaran agama yang murni berasal dari wahyu Allah. Hubungan manusia dengan Allah tidak perlu menggunakan perantara apapun. lbadah dan doa dapat dilakukan langsung antara manusia dengan Tuhan. Firman Allah dalam surah Al-Baqoroh ayat 186 :<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 16pt; line-height: 150%;">وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ</span></b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ...</span><span dir="LTR" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Swashes"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tenfang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat". (Q.S. Al-Baqoroh [2]: 186).<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-autospace: none; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 16pt; line-height: 150%;">أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ</span></b><b><span dir="LTR" style="font-size: 16.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Swashes"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang peqdusta dan sangat ingkar.</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"> (QS. Az-Zumar : 3)</span><span style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ikhlas sebagai sendi ibadah yang akan diterima disisi Allah : Ikhlas adalah merupakan niat hati yang murni dan suci hanya untuk memperoleh keridaan Allah semata. Hanya ibadah yang disertai hati yang ikhlas yang diterima Allah. Hakekat ibadah bukanlah gerak lahiriyah, tetapi aspek batin dan hati yang ikhlas dan murni. Diterangkan dalam surah Az-Zumar [39]:10-11:<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-autospace: none; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 16pt; line-height: 150%;">قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (10) قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (11)</span></b><b><span dir="LTR" style="font-size: 16.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "DecoType Naskh Swashes"; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">Katakanlah [Muhammad], `Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu,' bagi orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Dann bumi Allah </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">itu <i>sangat luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. [10]. Katakanlah, sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama. (Q.S: Az-Zumar [39]: 10-11). </i></span><i><span style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rosul-Nya; Ibadah seseorang hamba Allah sudah ditetapkan tuntunannya dan dia harus menunaikan sesuai dengan cara-cara yang telah ditetapkan syara'. Manusia tidak berhak mengurangi atau menambahnya. Sabda Rosulullah :"Salatlah kalian seperti melihat aku salat" (H.R. Bukhori). Keterangan mengenai salat nabi dijelaskan melalui HadisHaditsnya. Dan tata cara salat harus mengikuti tuntunan nabi, tidak boleh menambah atau menguranginya, misalnya salat subuh dua rakaat tidak boleh ditambah menjadi 3 rakaat.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Memelihara keseimbangan dalam beribadah; Islam memberikan pedoman kepada manusia dalam mengarungi kehidupan dan menjamin kesejahteraan didunia dan diakhirat, jasmani dan rohani. Peribadatan yang dilakukan tidak boleh melupakan pekerjaan hidup dan tanggung jawabnya sebagai insane didunia. Jasmani kita memiliki hak, keluarga, masyarakat dan diri kitapun memiliki hak. Jadi, tidak benar juga melakukan peribadatan secara terusmenerus tanpa melakukan untuk kepentingan hidup. Islam mengajarkan manusia tidak mengingkari kodrat kemanusiaannya, misalnya melakukan perlbadah siang malam tetapi melupakan kepentingan hidupnya. Hal ini tidak dibenarkan oleh ajaran Islam.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="6" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah itu mudah dan meringankan; Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan bahwa ibadah dalam Islam seyogyanya mudah dan meringankan. Ibadah yang diperintahkan kepada manusia penuh dengan kemudahan dan keringanan serta kemudahan dengan tujuan agar manusia dapat secara terus-menerus (istiqomah) mengerjakan dengan senang hati.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="7" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span> </span>Dilakukan secara sah; Dalam agama Islam semua peribadatan ditentukan batasan sah dan tidak sah. Seorang hamba harus berhati-hati dan selektif dalam melakukan penghambaan, agar ibadah yang di kerjakan tidak sia-sia. Allah berfirman dalam surat a1-Kahfi ayat 110 yang artinya: "Barang siapa mengharap menjumpai Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal saleh (yang sesuai dengan kehendak syara') dan janganlah ia menSyari'atkan seseorang dengan Tuhannya dalam ibadahnya itu."<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Amalan yang dilakukan hendaklah diakui Islam dan bersesuaian dengan hukum syara'. Artinya amalan yang dilakukan merupakan bagian dari amalan yang diperintahkan oleh agama Islam.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="9" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Amalan hendaklah dikerjakan dengan niat dan tujuan yang baik, memelihara kehormatan diri, menyenangkan keluarga, bermanfaat bagi ummat dan memakmurkan bumi Allah.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><ol start="10" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Amalan hendaknya dibuat dengan sebaik-baiknya dengan berprinsip pada sebuah hadits "bahwa Allah suka apabila seseorang dari kamu membuat sesuatu kerja dengan memperelokkan kerjanya"<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ketika melakukan kerja hendaklah senantiasa mengikut hukum-hukum Syari'at dan batasnya, tidak mendzalimi orang, tidak khianat, dan tidak menindas atau merampas hak orang lain.<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam mengerjakan sesuatu ibadah tidak lalai dari ibadah wajib. Ibadah yang dikerjakan selain ibadah wajib, dalam hal ibadah sunnah dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah wajib.<o:p></o:p></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Manfaat Ibadah dan Karakteristik Ahli Ibadah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tujuan ibadah untuk memperoleh Rida Allah, dapat menumbuhkan kesadaran tanggung jawab, dan perwujudan pemeliharaan iman, meningkatkan harkat dan martabat dan untuk meningkatkan ketaatan pada Allah. Alasan beribadah karena ibadah merupakan kebutuhan rohaniah, jalan menuju kebebasan, dan ujian terhadap kehidupan, untuk mencapai tujuan akhir di akhirat, ibadah juga merupakan hak Allah atas hamba-Nya. Ibadah berpengaruh untuk membentuk seorang muslim dan ketakwaannya dengan corak Rabbani.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah kepada Allah merupakan jalan menuju kebebasan yang hakiki dan jalan menuju kemuliaan yang sesungguhnya. Hanya Allah saja yang dapat memerdekakan hati dari perbudakan makhluk, membebaskannya dari merendahkan diri dan ketundukan kepada selain Allah dari berbagai macam "tuhan" yang menindas manusia dan memperbudak mereka dengan cara yang sadis.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tidak ada kemuliaan bagi manusia yang melebihi dari menyembah Rabb yang telah menciptakannya lalu menyempurnakan dan menyeimbangkannya dari kecampakan beribadah kepada segala apa saja dan siapa saja selain Allah. Tidak ada yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hatinya melebihi dambaannya kepada Allah. Sehingga hatinya tidak lagi terbagi-bagi kepada tuhan-tuhan lain, yang bersifat semu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Maka dapat dilihat bahwa seorang hamba yang menjadi milik penuh satu tuan, ia akan merasakan kenyamanan, jika ia mengetahui apa yang disukai tuannya, maka ia tinggal mengerjakannya dengan rasa nyaman dan lega.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Ibadah merupakan perwujudan keimanan seseorang, iman tidak hanya sekedar rumusan-rumusan abstrak tanpa kemampuan memberi dorongan batin kepada individu. Dengan demikian keimanan harus diwujudkan dalam peribadatan </span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">sebagai ekspresi penghambaan seseorang kepada Allah. Ibadah yang dilakukan setiap hamba memiliki manfaat sebagai berikut :</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Memperoleh Rida Allah; Tindakan (amalan) ibadah harus ditujukan hanya kepada Allah swt. dengan penuh keyakinan, kesadaran dan pengamalan akan kehadirat-Nya dalam hidup, akan menghasilkan ketulusan untuk berbuat sesuatu guna memperoleh "perkenan" atau rida-Nya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Menumbuhkan Kesadaran Tanggung Jawab; Ibadah yang dilaksanakan dengan konsisten (terus-menerus), akan melahirkan kesadaran, yaitu; keinsafan yang mendalam akan pertanggung jawaban semua pekerjaan kelak di hadapan Allah. Setiap hamba Allah yang akan dimintai pertanggung jawaban secara pribadi di hadapan Allah. Dengan demikian ibadah dapat menjadi instrument (alat)pendidikan moral dan etika yang mendalam.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Perwujudan dan Pemeliharaan Keimanan; Ibadah sebagai usaha pemeliharaan dan pembuktian keimanan itu sendiri, sebab iman bukanlah perkara statis, yang tumbuh sekali untuk selamanya. Iman besifat dinamis yang mengenal irama pertumbuhan, yang kadang-kadang menurun dan kadang-kadang naik, bertumbuh dan menguat, yang memerlukan upaya pemeliharaan dan pertumbuhan terus-menerus.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Meningkatkan Harkat dan Martabat; Manusia secara fitrah mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan ubuiyyah secara benar. Ibadah yang benar tentunya tidak akan berdampak pada pengekangan dan pembelengguan individu seperti yang ada pada system-sistem kepercayaan. Hal ini berarti bahwa ubudiyah harus di tujukan hanya kepada Allah semata, tidak boleh kepada yang selain Allah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah; Tujuan penting lainnya dari ibadah adalah takwa.pada level ini berarti seseorang sudah mencapai prestasi rohaniah dalam kehidupannya. Orang yang bertakwa akan memiliki sifat kehati-hatian, berpikir jangka panjang, penuh muatan nilai dan memiliki kepedulian terhadap orang lain. Karena dia menyadari bahwa setiap perbuatannya tidak hanya dilihat benar menurut ukuran manusia tapi benar menurut Allah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Fitrah kemanusiaanya terpelihara. Dengan fitrah ini menjadikan hamba Allah menemukan ketenangan dalam menjalani hidupnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>7)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Memahami rahasia penciptaan alam hamba Allah memahami benar kemana tujuan dan bagaimana kesudahan penciptaan alam ini, karena ia telah menerima informasi dari firmannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>8)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Merasa dekat dengan Allah, setiap saat ia beraudiensi dengan mengerjakan salat dan berdikir hadiratnya (QS. Al-Baqarah (2): 153).<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;"><span>9)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Mensyukuri nikmat Allah ia benar benar-benar merasakan betapa besarnya nikmat Allah yang dianugrahkan. Kesadaran akan nikmat ini, kemudian mewujud dalam kedamaian dan optimisme dalam beribadah, sebagai wujud syukur dan kepasrahan dirinya kepada sang kholik.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;">Allah menciptakan segala sesuatu baik </span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">berupa</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"> perintah (ibadah) dan larangan itu ada fungsinya, dan tidak sia-sia. Semua ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba memiliki beberapa fungsi diantaranya: 1) Sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, 2) Sebagai media untuk bertatap muka secara langsung dengan Allah, 3) Sebagai sarana untuk meminta pertolongan, 4) Sebagai hadiah yang Allah berikan kepada hambanya, 5) Sebagai sarana bermuhasabah<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sebenarnya semua perbuatan itu secara psikologis merupakan kondisioning yang bersifat kejiwaan mupun lahir yang dapat menjadi landasan atau memberikan corak kepada semua perilaku lainnya. Bahkan dapat menghindari dari perbuatan jahat dan munkar baik terhadap diri sendiri, masyarakat, maupun lingkungannya. Kehidupan manusia di dunia ini merupan anugerah dari Allah swt. Dengan segala pemberiannya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa dirasakan oleh dirinya. Begitu juga halnya dengan ibadah yang diperintahkan Allah bagi hambaNya mengandung beberapa manfaat diantaranya: 1) Dapat menghapus atau menyebabkan terampuninya dosa, 2) Allah swt, meninggikan derajatnya, 3) Membuat perjanjian disisi Allah dengan jaminan surga, 4) Dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar, 5) Mendidik hamba dalam menjauhi perbuatan tercela<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Setiap ibadah yang dikerjakan oleh hamba Allah akan memberikan corak ataupun karakter. Dimana karater itu tidak bisa disamakan dengan orang biasa. Diatara karakteristik orang yang ahli ibadah adalah: 1) Salimul Aqidah (aqidah yang lurus dan benar), 2) Memiliki Muraqabatullah (dekat dengan Allah), 3) Dzikrullah (selalu ingat kepada Allah dimana saja berada), 4) Meninggalkan perbuatan Syirik, 5) Rajin Membaca, Memahami, dan Mengamalkan Al-Qur'an, 6) Shahihul Ibadah (ibadah dilakukan dengan benar dan istiqomah), 7) Akhlakul Karimah<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cara Menjaga Konsistensi Ibadah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sesungguhnya ibadah dalam Islam memiliki pengaruh yang sangat efektif dalam diri dan kehidupan seseorang, yang dapat dirasakannya pada dirinya sendiri dan pada orag lain serta kehidupan sekitarnya. Sesungguhnya ibadah dapat membentuk kehidupan seorang muslim dan perilakunya dengan corak Rabbani.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dengan adanya corak Rabbani sehingga menjadikan orang yang beribadah berorientasi kepada Allah dalam segala sesuatu yang dilakukannya untuk kehidupan. Ia melaksanakannya dengan segala sesuatu yang dilakukannya untuk kehidupan. Ia melaksanakannya dengan niat seorang `abid (ahli abdi) yang khusuk dan dengan ruh seorang hamba yang tekun dan tenggelam dalam ibadah. Hal ini mendorongnya untuk memperbanyak segala amal yang bermanfaat, segala aktifitas yang baik untuk mendayagunakan kehidupannya secara optimal. Hal ini menambah depositonya berupa amal kebajikari disisi Allah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Beribadah dapat membina seorang muslim memiliki kesatuan tujuan da semua aspek hidupnya. Dia ridha dengan Allah Rabb Yang Maha Esa dalam setiap apa yang dilakukan dan apa yang ditinggalkannya serta menghadap kepada Rabb ini dengan segenap amal usahanya. Tidak ada sikap dikotomi dan dualis dalam kepribadiannya maupun dalam hidupnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Seorang muslim bukanlah termasuk orang-orang yang menyembah Allah pada waktu malam hari dan menyembah masyarakat pada siang hari. Ia bukanlah termasuk orang yang mengabdi kepada Allah di dalam masjid dan mengabdi kepada dunia dan harta dalam kehidupan. Seorang muslim bukanlah termasuk orang-orang yang mengabdi kepada Allah sehari dalam sepekan kemudian mengabdi kepada apa dan siapa saja selain Allah pada siang hari yang lainnya. Sesungguhnya seorang muslim beribadah kepada Allah semata, bagaimanapun situasi dan kondisinya. Bagi seorang muslim wajah Allah tidak terpisah sesaatpun dari-Nya dalam segala pekerjaan dan perbuatannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Menurut pendapat Imam Al-Ghozali, hakekat ibadah meliputi: Pertama; Mengikuti (mutaba'ah) Nabi Muhammad saw. pada semua perintah dan larangannya. Suatu yang bentuknya seperti ibadah, tetapi diperbuat tanpa perintah tidak dapat disebut sebagai ibadah. Shalat atau puasa sekalipun, hanya menjadi ibadah bila dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syara'. Ibadah yang hakiki itu adalah menjunjung perintah, bukan semata-mata melaksanakan shalat dan puasa, sebab shalat dan puasa itu hanya akan menjadi ibadah bila sesuai dengan yang diperintahkan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kedua; Ibadah menuntut sikap taat sepenuhnya kepada Allah dalam segala hal : akidah, perbuatan dan perkataan serta menyambut segala perintah dan larangan-Nya dengan "sami'na wa'atho'na". berhadapan dengan hukum Allah, orang beriman tidak akan mengatakan kecuali pernyataan patuhnya. Allah swt. menciptakan manusia supaya mereka beribadah kepada-Nya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ketiga; Dengan melakukan ibadah, manusia akan tahu dan selalu sadar bahwa betapa hina dan lemah dirinya bila berhadapan dengan Kekuasaan Allah. Sehingga ia menyadari benar akan kedudukannya sebagai hamba Allah. Apabila seorang hamba beribadah secara benar dan sempurna, pribadi seseorang akan menjadi baik (takwa) jiwanya suci. Akhlaknya menjadi mulia, walaupun itu bukanlah menjadi tujuannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah dalam Islam dituntunkan secara sempurna, siapa yang berhak disembah, bagaimana cara melaksanakannya, hal-hal apa yang harus dihindari, apa yang menajdi tujuan ibadah, bagaimana nilainya bagi manusia dalam hidupnya di dunia dann diahirat.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibadah sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan yang tak bisa dihindari, hal ini disebabkan karena: 1]. Ibadah merupakan makanan pokok bagi rohani, 2]. Ibadah merupakan jalan menuju kebebasan, 3]. Ibadah merupakari cobaan Tuhan yang akan membuat bahagia, 4]. Ibadah merupakan hak Allah dan kewajiban manusia, 5]. Ibadah merupakan bentuk dari permintaan pahala (balasan), 6]. Ibadah merupakan pengimbangan antara jasmani dan rohani, 7]. Ibadah merupakan pembentukan pribadi yang baik.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Apabila ketiga fungsi tersebut berjalan efektif dan bisa dijalankan dengan baik pada sepanjang waktu, maka manusia akan berjalan dijalur yang benar dan prestasi rohani akan muncul, memasuki tahapan muttaqin.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sesungguhnya dalam setiap mengerjakan sesuatu pekerjaan, ada proses yang harus dijalani, dalam setiap proses pasti ada hal yang menjadi penghalang menghambat. Apabila seorang berahasil melawan semua hambatan yang dialami dengan, kemenangan hasilnya akan memuaskan dan dikatakan berhasil. Selain itu setiap amalan yang dikerjakannya akan ada pertanggung jawabannya. Sama halnya dengan ibadah di dalam melakukannya seseorang harus dapat menjaga konsistensinya, agar ibadah yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: Calibri;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam menjaga konsistensi ibadah diperlukan cara intensif diantaranya: 1) ibadah dilakukan secara sungguh-sungguh, 2) Ibadah diorientasikan untuk mendapatkan ridlo Allah, 3) menjauhkan sifat riyak dan takabur, 4) menggali makna dan hikmah dalam setiap ibadah yang dikerjakan, 5) senantiasa memenuhi syarat dan rukun ibadah yang telah ditetapkan, 6) berusaha disiplin dan konsisten dalam menjalankan ibadah, 7) Menumbuhkan gairah san himmah dalam beribadah.</span><o:p></o:p></span></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-61691179537484500782011-08-10T13:30:00.000+07:002011-08-10T13:30:51.891+07:00Mengubah Derita Menjadi Bahagia<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cobaan yang terberat dalam hidup adalah musibah yang datangnya bertubi-tubi. Tekanan hidup yang begitu teramat berat ada yang malah menjauh dari Allah, membuat hidupnya semakin menderita, jatuh sakit dan terpuruk namun juga banyak malah, mendekatkan diri kepada Allah yang membuat segala musibah dan masalah, mengubah derita menjadi bahagia. Itulah yang dialami seorang bapak ketika yang memiliki usahanya yang bergerak rental mobil sedang mengalami seret bahkan nyaris tidak ada pemasukan, padahal cicilan modal usahanya harus dibayar setiap bulan, malah dikejutkan salah satu mobilnya hilang. 'Astaghfirullah' ucapnya lirih. Rasanya bagaimana bagai dihempas gelombang yang menghantam, membuatnya antara percaya dan tidak percaya sampai tertegun. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ditengah kebingungannya, tiba-tiba dokter bilang istrinnya harus melahirkan melalui operasi caesar karena tubuh istrinya yang mungil panggulnya dianggap tidak cukup memadai untuk melahirkan secara normal. Kepahitan hidup yang bertubi-tubi yang dihadapinya mencoba instropeksi diri, beliau menyadari sejak lama sudah lama meninggalkan kewajibannya, shodaqohpun tidak pernah dilakukan, menjalankan sholat lima waktu aja hampir tidak pernah dikerjakan, 'hidup kita aja sudah susah, banyak hutang. buat apa shodaqoh?' begitulah katanya setiap kali bila diingatkan istrinya untuk bershodaqoh akibatnya dengan kejadian pahit ini membuat hidupnya menjadi terasa hampa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melihat kepanikan dirinya, sang istri menenangkan hatinya agar lebih mendekatkan diri kepada Allah. 'Mungkin juga karena bapak tidak pernah shodaqoh maka Allah menimpakan musibah bertubi-tubi pada keluarga kita.' Ucapan sang istri membuatnya tersentak, 'Iya, musibah ini semua karena aku jauh dari Allah, kufur nikmat, tidak pernah shodaqoh.' tuturnya, air matanya mengalir tanpa terasa, banyak hal anugerah Allah yang dilimpahkan pada dirinya tidak pernah disyukurinya. Tersadar akan hal itulah yang membuat beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh agar Allah berkenan mengampuni dosa-dosanya dan menjauhkan keluarganya dari segala musibah dan bencana.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alhamdulillah, ketika persalinan tiba waktunya, istri melahirkan dengan normal tanpa harus operasi caesar, setelah terasa mulas beberapa menit kemudian bayinya lahir dengan selamat, sehat dan normal. Sejak itulah kehidupan rumah tangga lebih mendekatkan diri kepada Allah, banyak keberkahan yang dialaminya. Kemudahan dalam menjalankan usaha rental mobilnya dan keuntungan dari hasil disisihkan untuk shodaqoh. Bahkan tidak segan-segan mobil rentalnya digunakan untuk mengantar tetangga yang sedang sakit tanpa dipungut biaya sepeserpun. Kehidupan keluarga dirasakan lebih indah. Keberkahan demi keberkahan kerap dirasakan. Selain membuat usaha rental mobil bertambah maju, menyelamatkan istri dari operasi caesar, menyehatkan hati, juga tidak kalah penting adalah kebahagiaan bagi keluarganya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> "Musibah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya bisa dihilangkan dengan puasa, sholat, sedekah dan amar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari & Muslim).</span></div>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3267542415638204337.post-27698394277175765672011-08-10T11:33:00.001+07:002011-08-10T11:49:32.383+07:00Contoh Pembukaan Ceramah Beserta Artinya<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikut ini adalah contoh-contoh mukaddimah (pembukaan) untuk pidato/ ceramah beserta arti yang saya susun sendiri. Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan, karena keterbatasan ilmu saya.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><div style="text-align: justify;">الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><div style="text-align: justify;">نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Kami panjatkan segala puji padaNya dan kami meminta pertolonganNya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">الْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَمَّا بَعْدَهُ</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya: Puji syukur kepada Allah dan doa salawaat serta doa keselamatan kepada rasulullah junjungan dan pembimbing kita, Nabi Muhammad bin Abdillah.</div></span>Byyou Pradanahttp://www.blogger.com/profile/11537420732938625560noreply@blogger.com0